Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

98 keinginan konsumen secara langsung dan mengantarkan produk termasuk tanaman hias ke tangan konsumen akhir. f. Integrasi horizontal Integrasi horizontal merupakan strategi yang mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas pesaing perusahaan. Marger, akuisisi, dan pengambilalihan antara pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong sumberdaya dan kompetisi. Selama tiga tahun terakhir perusahaan telah mampun menjadi eksportir tanaman hias terbesar yang ada di Indonesia maupun internasional. Hal tersebut perlu dijaga dan ditingkatkan dengan meningkatkan skala produksi dan meningkatkan kualitas. Kualitas tanaman hias dari Indonesia selama ini masih lebih rendah dibandingkan dengan China. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memproduksi bahan baku tanaman hias sendiri, sehingga kualitas bahan baku dan produk dapat terkontrol serta kuantitasnya dapat ditingkatkan.

7.3. Matriks Quantitative Strategic Planning Matrix QSPM

Penyusunan strategi terakhir adalah dengan menentukan prioritas strategi yang akan dilaksanakan pertama kali oleh perusahaan. Berdasarkan hasil matriks IE di CV BIF terdapat alternatif strategi yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan. Alternatif strategi yang dihasilkan pada matriks IE kemudian dianalisis dalam QSPM untuk menentukan strategi yang diprioritaskan atau kememarikan dari alternatif strategi yang dirumuskan. Pada QSPM terdapat nilai AS dan TAS. Nilai AS menunjukkan daya tarik masing-masing strategi terhadap faktor kuci yang dimiliki. Nilai AS diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada direktur CV BIF. Responden ini memiliki pengetahuan yang cukup baik mengenai perkembangan CV BIF dan salah satu orang yang peduli terhadap perkembangan unit usaha tanaman hias. Nilai TAS merupakan hasil perkalian antara bobot rata-rata dengan nilai AS dari setiap faktor kunci strategis Tabel. 24. Berdasarkan hasil penilaian dari QSPM, maka diperoleh urutan strategi dari yang nilai TAS paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan oleh CV BIF sesuai dengan kewewenangan direktur. Perumusan strategi ini hanya sampai pada tahap formulasi strategi. 99 Berdasarkan hasil penelitian dari matriks QSPM, maka diperoleh urutan strategi dari yang nilai tasnya paling tinggi hingga paling rendah. Dari urutan tersebut dapat dihasilkan strategi yang paling menarik untuk diimplementasikan oleh CV BIF sesuai dengan kewenangan manejer. Adapun urutan strategi tersebut adalah sebagai berikut Tabel 24. Tabel 24. Urutan Strategi Prioritas dari Analisis QSPM No Strategi Prioritas TAS 1 Mengembangakan pasar ke area geografi yang baru melalui kegiatan-kegiatan pameran dan jejaring internet 7,21 2 Melakukan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas distributor dengan membuat situs, dan membuat bagian distributor pemasaran sendiri 6,68 3 Meningkatkan pangsa pasar di Korea dengan melakukan promosi melalui kegiatan-kegiatan pameran dan jejaring internet 6,47 4 Membuat variasi desain menjadi bonsai atau dengan desain yang lebih menarik 5,57 5 Meningkatkan kerjasama dengan mitra kelompok tani dan memproduksi sendiri bahan baku 5,38 6 Miningkatkan produksi sendri bahan baku 5,21 100 VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan