79
menginginkan jenis rangkaian untuk tanaman suji yang berbeda, maka perusahaan mencari rangkaian untuk suji dengan melihatdari rangkaian-rangkaian yang
berada di pasar serta dengan melihat di internet dan majalah-majalah pertanian khususnya mengenai tanaman hias. Akan tetapi, perusahaan mempunyai adaptasi
terhadap teknologi seperti green house.
7.1.2. Analisis Lingkungan Eksternal Perusahaan
Lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan ancaman yang berada di luar organisasi sehingga sulit dikendalikan oleh pengusaha. Perusahaan tidak dapat
melakukan intervensi terhadap komponen eksternal. Kesuksesan jangka panjang diraih saat tindakan organisasi seirama dengan lingkungan eksternal. Strategi
bisnis yang baik terlihat saat ada kesesuaian antara keinginan dan kondisi lingkungan dengan apa yang ditawarkan perusahaan, demikian juga antara
kebutuhan organisasi dengan apa yang disediakan oleh lingkungan.
7.1.2.1. Sosial
Kondisi sosial, budaya, demografi dan lingkungan membentuk sebuah cara hidup, bekerja, berproduksi, dan cara konsumsi yang berbeda setiap masyarakat.
Korea sebagai negara tujuan ekspor tanaman hias tropis yang terbesar untuk industri yang sama dengan CV BIF yang berada di Sukabumi, mempunyai sebuah
kepercayaan akan tanaman hias tertentu seperti tanaman suji mempunyai nama lain lucky bamboo atau bambu keberuntungan. Hal tersebut kerkait erat dengan
konsep fengshui yang sebagian besar etnis China ataupun Korea mempercayai konsep tersebut. Tanaman bernilai ‘baik’ sering diartikan dapat mengundang
‘hawa rezeki’ agar bersedia berkunjung ke dalam rumah. Sebaliknya, tanaman berkriteria ‘buruk’ diyakini dapat mencelakakan penghuninya. Oleh sebab itu,
beberapa jenis tanaman menjadi pantangan dan dijauhkan dari lingkungan rumah. Sebaliknya, beberapa jenis tanaman hias yang dianggap memiliki kandungan
makna ‘baik’ diantaranya adalah tanaman bambu keberuntungan lucky bamboo sering disebut juga bambu rezeki, yang dalam bahasa latin disebut juga Dracaena
sandariana . Keadaan sosial budaya tersebut dapat dijadikan sebuah peluang bisnis
bagi pengusaha-pengusaha yang jeli dalam melihat peluang bisnis yang ada.
80
Setiap negara mempunyai karakteristik lingkungan yang berbeda, Indonesia sebagai negara tropis mempunyai iklim yang baik bagi pertumbuhan
berbagai macam tanaman hias. Negara yang memenuhi iklim yang berbeda belum tentu dapat menemukan jenis tanaman hias yang dapat tumbuh dengan baik dan
dibudidayakan di Indonesia. Contohnya Korea sebagai tujuan ekspor yang mempunyai lebih dari dua musim, mempunyai kelemahan yaitu setiap kali
pergantian musim maka harus dilakukan perbaikan akan tanaman hias yang ada. Selain itu, pembangunan permukiman atau perkantoran yang terus terjadi, hal
tersebut menyebabkan permintaan akan tanaman hias terus meningkat untuk Indonesia.
Peningkatan permintaan akan tanaman hias tropis tersebut menjadikan pasokan baha baku tanaman hias yang ada semakin berkurang. Apalagi sebagian
besar pemasok yang bekerjasama dengan perusahaan mengumpulkan bahan baku dari masyarakat yang mempunyai tanaman tersebut secara liar yang tidak
dibudidayakan. Berkurangnya pasokan bahan baku tanaman his dari masyarakat menjadikan sebuah ancaman yang akan merugikan perusahaan. Oleh sebab itu
dibentuk sebuah program yang berasal dari pemerintah bekerja sama dengan kelompok tani dan petani untuk dapat membudidayakan tanaman hias tropis agar
pasokannya dapat terjamin. Setiap tahun jumlah penduduk di Kabupaten Sukabumi cendrung
meningkat, hal tersebut membuat peningkatan jumlah pencari kerja setiap tahunnya. Adanya hal tersebut, dapat memberikan keuntungan bagi kedua belah
pihan antara CV BIF dan masyarakat. Bagi CV BIF hal tersebut dapat mendorong dalam pengembangan bisnis tanaman hias tropis dikarenakan bisnis tanaman hias
tropis merupakan bisnis yang padat karya. CV BIF lebih mempekerjakan tenaga kerja yang termasuk kaum marjinal seperti janda dan remaja putus sekolah. Tahun
2007 CV BIF dapat menyerap tenaga kerja terbanyak daripada tahun yang lain yaitu sebanyak seratus orang tenaga kerja
81
Tabel 20. Jumlah Pencari Kerja yang telah ditempatkan per Bulan Tahun menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Sukabumi
Tahun Tidak
Tamat SD
SD SLTP
SMTA Sarjana
Muda Sarjana Jumlah
2008 -
2,274 1,357
5,980 2,827
1,246
13,684
2009 -
1,386 2,976
7,962 3,800
2,516 18,640
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sukabumi 2010
7.1.2.2. Politik