Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

89 cendrung mempunyai kekuatan tawar yang besar, dimana CV BIF melakukan ekspor berdasarkan permintaan dari pembeli, baik itu untuk jenis, kualitas dan kuantitas. Tujuan ekspor CV BIF terhadap Korea hanya kepada satu pengusaha saja yaitu Mr. Huh Gue Suk, sehingga apabila pembeli tersebut berpindah kepada perusahaan lain maka secara otomatis CV BIF kehilangan tujuan ekspor ke Korea. 2 Persyaratan ekspor tanaman hias Kegiatan ekspor berkaitan dengan internasional dan harus dipenuhinya standar-standar pengiriman barang ke luar negeri ekspor. Persyaratan yang ketat dari negara tujuan ekspor dapat menjadi ancaman yang dapat menimbulkan kerugian apabila ada salah satu produk yang tidak sesuai standar persyaratan tersebut. Persyaratan ekspor setiap negara berbeda-beda, seperti syarat ekspor ke korea adalah minimal nilai kadar air yang tidak melebihi 20 persen dan tidak ada unsur tanah. Misalnya pada tahun 2009 terdapat kasus kegagalan tiga eksportir Indonesia saat mengirim Sansiveria ke Jepang akibat tidak lolos uji sanitasi di Jepang. Selain tanaman tidak dibayar, eksportir tersebut harus membayar biaya penyemprotan pestisida. 3 Kondisi negara tujuan terhadap tanaman hias Kondisi negara tujuan dapat mempengaruhi ekspor yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan eksportir termasuk eksportir tanaman hias. Kondisi di negara tujuan bisa berupa perang, bencana alam, politik dan sebagainya. Seperti yang dihadapi CV BIF ketika terjadi perang antara Korea Selatan dan Korea Utara pada bulan November 2009 yang menyebabkan produk-produk yang akan di ekspor menumpuk di gudang green hoause CV BIF selama tiga bulan. Kondisi tersebut mengganggu produksi yang dijalankan CV BIF. Dimana CV BIF harus menambah biaya untuk merawat produk yang akan di ekspor.

7.2.2 Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan

Kekuatan merupakan sumberdaya, keterampilan, atau keunggulan- keunggulan lain relatif terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang ingin dilayani oleh perusahaan, sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam sumberdaya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Berdasarkan analisis lingkungan internal didapatkan faktor-kaktor kunci sukses, kemudian ditentukan kekuatan dan kelemahan dengan 90 cara membandingkan faktor tersebut relatif terhadap pesaing. Setelah itu, dilakukan perangkingan untuk melihat prioritas faktor-faktor kunci sukses dari kekuatan dan kelemahan Lampiran 21. 7.2.2.1.Identifikasi Kekuatan 1 Fasilitas dan Peralatan produksi yang mendukung untuk produksi tanaman hias Keberhasilan suatu usaha tidak terlepas dari fasilitas dan peralatan produksi yang mendukung. Termasuk usaha yang dijalankan CV BIF untuk memproduksi Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias. Adapun fasilitas yang dimiliki yaitu tempat bongkar muat barang, workshop , tempat penyemaian, dan green house. Sedangkan peralatan produksi yang dimiliki CV BIF adalah mesin compresor dan mesin pemotong. 2 Pangsa pasar ekspor tanaman hias dikuasiai oleh perusahaan Peluang pasar dari bisnis tanaman hias tropis semakin besar, terutama dengan digalakkan program pemerintah mengenai pembukaan gerbang ekspor tanaman hias tropis termasuk Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans , dan Polycias di produksi oleh CV BIF. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer, CV BIF mampu memenuhi pangsa pasar di Korea untuk Drasaena sandariana sebesar 65 persen, Dracaena fragrans sebesar 75 persen, Dracaena compacta sebesar 10 persen, dan Polycias sebesar 60 persen. 3 Inovasi dan variasi produk terhadap tanaman hias Untuk dapat tetap bertahan dalam industri dan mempertahankan pembeli agar tetap loyal maka dibutuhkan sebuah inovasi dan variasi produk. CV BIF berupaya melakukan inovasi dan variasi produk yang dihasilkan oleh perusahaan. Inovasi lebih ditentukan kepada Dracaena Sandariana suji dengan terus membuat dan mencari desain rangkaian tanaman hias. Variasi produk dilakukan dengan terus mencari tanaman hias yang terlihat biasa padahal mempunyai pasar yang baik di internasional. PT Twenty One Plant dan perushaan lain yang ada mempunyai variasi produk, akan tetapi tidak sebanyak CV BIF, jadi hal tersebut dapat menjadi kekuatan CV BIF. 91 4 Harga tanaman hias relatif stabil Perubahan harga memengaruhi keuntungan perusahaan. Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer CV BIF sejak tahun 2009 hingga 2011 belum ada penaikan ataupun penurunan harga untuk semua divisi. Hal tersebut dikarenakan fluktuasi nilai rupiah dan inflasi tidak mempengaruhi harga jual dari masing- masing divisi. Harga ditentukan berdasarkan biaya produksi dan margin yang diinginkan oleh perusahaan serta kesepakatan dengan pembeli. 7.2.2.2. Identifikasi Kelemahan 1 Kemampuan tenaga kerja produksi belum memenuhi untuk produksi tanaman hias CV BIF mempunyai tenaga kerja yang cukup banyak, akan tetapi yang mempunyai keterampilan khusus florikultur belum ada. Sehingga dalam pelaksanaan produksi dan perangkaian sering menghadapi kendala. Kendala yang dihadapi berupa kurangnya kemampuan tenaga kerja dalam merangkai Dracaena sandariana , Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias serta tenaga kerja belum mampu mengatasi adanya hama dan penyakit yang menyerang Dracaena sandariana , Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias. 2 Fluktuasi keberhasilan produksi tanaman hias Persentase keberhasilan produksi Dracaena sandariana, Dracaena compacta , Dracaena fragrans, dan Polycias berfluktuasi. Hal tersebut disebabkan karena adanya serangan hama dan penyakit, kondisi cuaca yang sulit di prediksi, dan masa stagnasi tanaman saat dilakukan penyetekan. Serangan hama dan penyakit dapat mempengaruhi persentase keberhasilan produksi pada usaha tanaman hias. Serangan hama dan penyakit yang tinggi dapat menurunkan persentase keberhasilan produksi. Penyakit yang menyerang pada bunga hias tropis CV BIF pada umumnya adalah busuk lunakbakterial stem rot Erwinia caratovora , busuk akar, busuk daun, dan jamur. Penyakit yang menyerah umumnya merupakan gangguan yang diakibatkan oleh adanya patogen atau jasad renik yang tidak terlihat oleh mata biasa. Sedangkan hama yang menyerang tanaman tropis di CV BIF adalah rayap, keong, dan ulat daun. Konsisi cuaca menjadi salah satu faktor munculnya ancaman bagi perusahaan agribisnis khususnya bunga hias tropis. Hal ini dikarenakan perubahan cuaca yang sulit 92 diprediksi. Kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. selain itu, cuaca sangat erat kaitannya dengan munculnya hama dan penyakit tanaman. Pada saat musim hujan CV BIF menghadapi masalah dengan semakin tinginya serangan hama dan penyakit. 3 Ketidaktersediaan bahan baku tanaman hias Keberlangsungan proses produksi tergantung kepada ketersediaan bahan baku, baik itu bahan baku utama maupun bahan baku pembantu. Akan tetapi, yang mutlak diperlukan adalah ketersedaan bahan baku utama. Ketidaktersediaan bahan baku utama akan menjadikan perusahaan tidak dapat berproduksi dan terancam tidak dapat berproduksi dan tidak dapat melakukan aktivitas ekspor. Jadi, ketidaktersediaan bahan baku merupakan ancaman besar bagi perusahaan 4 Belum ada standar penanganan bahan baku tanaman hias kepada pemasok bahan baku Bahan baku yang berasal dari pemasok mempengaruhi kualitas dan kemampuan bahan baku tumbuh. Pada umumnya pemasok mengumpulkan bahan baku hingga banyak baru di distribusikan ke perusahaan yang mengakibatkan akar dan batang bahan baku tidak segar dan keriput. Hal tersebut dapat mempengaruhi keberhasilan produksi Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans , dan Polycias.

7.4. Perumusan Strategi Pengembangan

7.1. Tahap Input

Output dari tahap masukan merupakan matrik IFE dan EFE yang menunjukkan bagaimana kekuatan dan kelemahan perusahaan saat ini, serta bagaimana kemampuan produk tanaman hias unggulan perusahaan meraih peluang atau menghindari ancaman. Informasi dalam tahap masukan berasal dari kuesioner yang diisi oleh pihak yang mengetaui dengan jelas kondisi yakni pemilik Direktur, manajer, bagian humas, serta satu responden eksternal yaitu ketua kelompok tani. Kuesioner pertama diisi untuk mengetahui apa saja faktor strategis internal dan eksternal sekaligus memberikan peringkat untuk masing- masing faktor. Kuesioner kedua bertujuan memberikan bobot untuk tiap faktor internal dan eksternal.