Keuangan Analisis Lingkungan Internal Perusahaan

71 warga yang ada diwilayah tersebut. Dalam perekrutan tenaga kerja tidak ada syarat-syarat khusus yang ditetapkan. Siapa saja diperbolehkan untuk mendaftar sebagai tenaga kerja asalkan calon tenaga kerja tersebut mempunyai keuletan dan keinginan untuk bekerja. Kondisi ketenagakerjaan di CV BIF diantaranya adalah dengan memberdayakan kaum marjinal seperti remaja putus sekolah SD, SMP, janda, dan ibu rumah tangga. Fasilitas perusahaan berkenaan dengan ketenagakerjaan adalah pelatihan kedisiplinan, pelatihan keahlian sehingga menjadi tenaga terampil, dan tunjangan keahlian serta tunjangan pendidikan anak. Fungsi pengendalian telah diaplikasikan oleh perusahaan dengan pemberian insentif untuk meningkatkan prestasi karyawan. Gaji tenaga kerja dibedakan berdasarkan masa kerja dari tenaga kerja tersebut dan diberikan setiap dua minggu sekali. Gaji tenaga kerja di CV BIF sudah berada diatas Upah Minimum Regional UMR Kabupaten Sukabumi yaitu sebesar Rp 650.000. Gaji tenaga kerja borongan Rp 17 per batang, tenaga kerja borongan hanya digunakan untuk varietas seluruh komoditas dan tidak mendapatkan fasilitas gaji. Fasilitas gaji yang diberikan perusahaan meliputi gaji pokok, uang lembur, bonus intensif, tunjangan keahlian, dan tunjangan pendidikan. Perhitungan uang lembur adalah gaji pokok dibagi jam kerja selama hari dikali jam lembur. Bonus intensif diberikan dengan melihat absensi dari tenaga kerja dalam dua minggu, apabila tenaga kerja tersebut masuk minimal 10 hari maka mendapatkan bunus intensif sebesar Rp 5.000 per hari kerja atau sebesar minimal Rp 50.000. Tunjangan keahlian dan pendidikan berdasarkan lama bekerja, tunjangan keahlian untuk laki- laki sebesar Rp 100.000 dan untuk perempuan sebesar Rp 70.000 dan tunjangan anak sebesar Rp 100.000 per anak untuk TK, SD, dan SMP.

7.1.1.2. Keuangan

Keuangan merupakan suatu hal yang penting dan menjadi kebutuhan primer dalam suatu usaha, hal ini dikarenakan pengelolaan keuangan yang tidak baik dapat membawa dampak kemunduran bahkan kebangkrutan suatu usaha. CV BIF tidak mempunyai bagian khusus yang mengurusi keuangan. Pendapatan perusahaan yang berasal dari buyer langsung masuk ke kas direktur. Kebutuhan keuangan untuk proses produksi atau diluar hal tersebut ditangani oleh istri dari 72 derektur yaitu Ibu Sarinah Ririn. Jadi aktivitas keuangan dipegang oleh staf diluar perusahaan. Keuangan perusahaan yang digunakan untuk mengembangkan perusahaan berasal dari modal pribadi dan pinjaman dari bank pemerintah maupun bank perkreditan rakyat yang ada di Sukabumi. Modal tersebut digunakan untuk beberapa keperluan diantaranya untuk pembangunan sarana produksi. Selain itu, sebagian penerimaan yang didapat tiap bulannya dikeluarkan kembali tiap kali produksi, meliputi pembelian bahan baku dan gaji karyawan. Pendapatan yang diperoleh perusahaan berasal dari penerimaan dikurangi biaya produksi yang dikeluarkan selama periode produksi berlangsung. Penerimaan dihitung dari total produksi dikalikan harga jual. Penerimanaan pada CV BIF berasal dari penjualan bunga Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana , dan Dracaena compacta untuk kapasitas 1000 batang. Total biaya, pendapatan, dan laba yang diperoleh CV BIF dari tanaman hias Polycias, Dracaena fragrans, Dracaena sandariana , dan Dracaena compacta kapasitas 1000 potpcs Tabel. 19. Tabel 19. Jumlah tanaman, total biaya, pendapatan, dan laba yang diperoleh oleh CV BIF Tanaman Hias Jumlah potpcs Jumlah bibit Batang tanaman Total Biaya Pendapatan Laba Polycias 1000 2000 32,639,800 45,300,000 12,660,200 D compacta 1000 2000 24,162,400 60,000,000 35,837,600 D sandariana 1000 26000 8,195,400 18,878,000 10,682,600 D fragrans 1000 1000 8,158,000 23,075,000 14,917,000 Tabel 19 menjelaskan untuk kapasitas 1000 potpcs penerimanaan terbesar diproleh perusahaan dari Dracaena copacta dibandingkan jenis bunga yang lainnya yaitu Polycias, Dracaena fragrans,dan Dracaena sandariana sebesar Rp 35,837,600 untuk 1000 potpcs. Walaupun biaya produksi bunga Dracaena compacta termasuk yang tinggi sebesar Rp 24,162,40, namun harga jualnya juga lebih tinggi dibandingkan yang lainnya yaitu sebesar Rp 60.000. Hal tersebut yang menyebabkan penerimanaan dari Dracaena compacta lebih besar. 73

7.1.1.3. Produksi dan Operasi