32
ukuran yang sama yaitu besarnya fluktuasi produksi untuk setiap return. Return yang diperoleh dapat berupa pendapatan, produksi atau harga.
3.1.8 Portofolio
Menurut Husnan 1998, istilah portofolio dalam manajemen strategis dan pemasaran digunakan untuk menunjukkan sekumpulan produk, proyek, layanan
jasa atau merek yang ditawarkan untuk dijual oleh suatu perusahaan. Sebuah perusahaan dapat menggunakan aneka teknik analisis termasuk Boston Consulting
Group BCG, analisis margin kontribusi, analisis G.E multifator, Quality
Function Deployment
QFD dan
Singgle-Index Portofolio
dalam mengembangkan portofolionya. Setiap perusahaan senantiassa berupaya untuk
meraih algoritma optimisasi portofolio adalah berdasarkan pada teori portofolio modern atau juga disebut Modern Portofolio Theory MPT, dan yang paling
sering digunakan adalah metode optimasi perbedaan makna mean-variance optimization
dimana alokasi
portofolio adalah
menunjukkan guna
memaksimalkan keuntungan dengan cara menekan risiko Pada penelitian ini analisis yang digunakan untuk portofolio investasi
adalah matriks BCG. Matriks BCG didasarkan pada pemikiran dasar bahwa suatu perusahaan harus memiliki portofolio bisnis yang seimbang, yang menghasilkan
dana lebih besar daripada yang digunakannya. Perannya ditentukan oleh dua faktor, yaitu 1 market growth rate persentasi pertumbuhan pasar yang
ditunjukkan pada sumbu vertikal, 2 relative market share kekuatan pangsa pasar yang ditunjukkan pada sumbu horizontal Purwanto, 2007.
Kontribusi Matriks BCG adalah mendorong manajemen perusahaan untuk membuat formulasi strategi yang saling berhubungan dan kerjasama antar produks
atau antar divisi yang ada, sehingga tingkat keseimbangan arus kas dapat tercapai, walaupun tingkat pertumbuhan pasar berbeda. Dengan demikian, tujuan
perusahaan dapat tercapai karena didukung oleh arus dana yang positif bagi perkembangan perusahaan dimasa depan
3.1.9 Konsep Manajemen Strategis
Menurut David 2004, manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi
33
keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada pengintegrasian manajemen,
pemasaran, keuanganakuntansi, produksioperasi, penelitian dan pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi. Proses
manajemen strategis terdiri atas tiga tahapan yaitu formulasi strategi, implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Pada penelitian ini, tahapan
manajemen strategis yang dilakukan adalah tahap formulasi strategi. Pada tahapan pertama yaitu formusasi strategi, aktivitas yang dilakukan
meliputi mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan
tujuan jangka panjang, merumuskan alternatif strategi, dan memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Keputusan formulasi strategi mengikat
organisasi terhadap produk, pasar, sumber daya, dan teknologi yang spesifik untuk periode waktu yang panjang.
Pada tahapan yang kedua yaitu implementasi strategi, perusahaan disyaratkan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi
karyawan, dan mengalokasikan sumberdaya senghingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Implementasi strategi meliputi aktivitas
mengembangkan budaya yang mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif yang mengarahkan usaha pemasaran, menyiapkan
anggaran, mengembangkan dan memberdayakan sistem informasi, dan menghubungkan kinerja karyawan dengan kinerja organisasi. Implementasi
strategi sering juga disebut sebagai tahap pelaksanaan dalam manajemen strategis. Melaksakan strategi berarti memobilisasi karyawan dan manajer untuk
menempatkan strategi yang telah diformulasikan menjadi tindakan. Tahap implementasi strategi merupakan tahapan yang paling rumit dalam manajemen
strategis David 2004. Hal ini dikarenakan implementasi strategi membutuhkan disiplin pribadi, komitmen, dan pengorbanan. Keberhasilan implementasi strategi
bergantung pada kemampuan manajer untuk memotivasi karyawan. Tahap terakhir dalam manajemen strategi yaitu evaluasi strategi yang
terdiri dari tiga aktivitas dasar. Aktivitas tersebut adalah 1 meninjau ulang faktor
34
eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi saat ini, 2 mengukur kinerja, dan 3 mengambil tindakan korektif
Evaluasi strategi merupkan alat utama untuk mendapatkan informasi mengenai kapan strategi tidak berjalan sesuai harapan. Semua strategi dapat
dimodifikasi dimasa mendatang karena faktor internal dan eksternal secara konstan berubah. Model manajemen strategi dapat dilihat pada gambar 2.
Gambar 2. Model Manajemen Strategi
Sumber : David 2004
3.1.10 Klasifikasi Strategi