83
penampilannya, tanaman harus bebas tanah, hama, dan penyakit. Contohnya Jepang melakukan penyemprotan pestisida dosis tinggi untuk melindungi
negaranya dari penularan hama dan penyakit, dampaknya hanya 40 tanaman yang mampu bertahan. Melanggar sediki saja berati siap menuai rugi
4
. 7.1.2.4.
Pelanggan
Pembeli yang ada dalam industri mempunyai daya tawar yang tinggi, dimana pembeli tersebut dapat dengan murah dan mudah beralih ke produk dari
perusahaan lain, meduduki tempat yang sangat penting bagi perusahaan, pembeli memegang informasi tentang produk dan harga, dan memegang kendali mengenai
apa dan kapan pembeli tersebut bisa membeli produk. pembeli yang ada dalam industri berasal dari Korea, Cina, Singapura, Taiwan, dan Jepang. Akan tetapi,
buyer yang mendominasi adalah yang berasal dari Korea. Buyers yang dihadapi CV BIF cendrung mempunyai kekuatan tawar yang
besar, dimana CV BIF melakukan ekspor berdasarkan permintaan dari pembeli, baik itu untuk jenis, kualitas dan kuantitas. Hal tersebut menyebabkan CV BIF
tidak mempunyai jadwal ekspor yang tetap dan berfluktuasinya jumlah permintaan terhadap CV BIF. Tujuan ekspor CV BIF terhadap Korea pun hanya
kepada satu pengusaha saja yaitu Mr. Huh Gue Suk, sehingga apabila pembeli tersebut berpindah kepada perusahaan lain maka secara otomatis CV BIF
kehilangan tujuan ekspor ke Korea
7.1.2.5. Pemasok
Bisnis tanaman hias tropis yang berorentasi ekspor, pemasok merupakan salah satu elemen yang paling diperlukan dan memengaruhi dalam kontinuitas
pelaksanaan operasional perusahaan. Ada dua jenis bahan baku yang diperlukan dalam proses produksi, yaitu bahan baku utama dan bahan baku pembantu. Bahan
baku utama merupakan bahan yang penting bagi pelaksanaan produksi yaitu tanaman hias. Teradapat beberapa pemasok bahan baku utama yang terbesar di
daerah Sukabumi Tabel 21. Bahan baku pembantu merupkan bahan baku yang dapat menunjang dalam pelaksanaan produksi, bahan baku pembantu diperoleh
4
DuniaPustaka. 2009. Cara Ekspor Tanaman Hias. http:www.DuniaPustaka.com
[25 November 2010]
84
dari distributor dan mitra dagang. Dalam industri tanaman hias tropis orentasi ekspor di Kabupaten Sukabumi, pemasok mempunyai daya tawar yang rendah.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pemasok yang banyak, produk yang dipasok tidak terdiferensiasi, pemasok tidak mampu melakukan integrasi ke depan dan
megolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan, dan pemasok tidak mempunyai kemampuan dalam menaikkan harga,
menurunkan ataupun menaikkan kualitas dan kuantitas dari produk yang mereka pasok karena hal tersebut telah ditentukan oleh perusahaan yang ada dalam
industri. Tabel 21. Daftar Pemasok Bahan Baku Utama CV Bunga ndah Faram
Tanaman Hias Pemasok
Asal JumlahPemesanan
Dracaena sandariana Mustopha
Sukaraja 57.000 batang
Koko Sukaraja
57.000 batang Herma
Jampang 57.000 batang
Polycias Erwin
Cikeong, Baros 2.500 batang
Nasir Cipanas
2.500 batang Jaya
Salabintana 2.500 batang
Dracaena fragrans Ompong
Jampang 6.700 batang
Umar Jampang
6.700 batang Sukaiji
Jampang 6.700 batang
Ikin Jampang
6.700 batang
Sumber : CV Bunga Indah Farm 2011
7.2. Variabel Internal dan Eksternal
CV BIF merupakan perusahan agribisnis yang bergerak di bidang tanaman hias tropis yang berorentasi ekspor. Adapun komoditas unggulan yang di
usahakan adalah Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias. Pada penelitian ini, variabel faktor internal dan eksternal untuk
seluruh jenis tanaman hias sama. Hal tersebut dikarenakan seluruh tanaman hias unggulan mempunyai karakteristik yang sama, baik internal maupun eksternal.
Adapun perbedaan dari keempat tanaman hias unggulan yang diusahakan oleh CV BIF yaitu dari segi penanganan saat dilakukan produksi, tingkat serangan haman
dan penyakit masing-masing tanaman hias, daya tahan tanaman hias, pangsa pasar, pertumbuhan industri, ketersedian bahan baku baku masing-masing