84
dari distributor dan mitra dagang. Dalam industri tanaman hias tropis orentasi ekspor di Kabupaten Sukabumi, pemasok mempunyai daya tawar yang rendah.
Hal tersebut dapat dilihat dari jumlah pemasok yang banyak, produk yang dipasok tidak terdiferensiasi, pemasok tidak mampu melakukan integrasi ke depan dan
megolah produk yang dihasilkan menjadi produk yang sama yang dihasilkan perusahaan, dan pemasok tidak mempunyai kemampuan dalam menaikkan harga,
menurunkan ataupun menaikkan kualitas dan kuantitas dari produk yang mereka pasok karena hal tersebut telah ditentukan oleh perusahaan yang ada dalam
industri. Tabel 21. Daftar Pemasok Bahan Baku Utama CV Bunga ndah Faram
Tanaman Hias Pemasok
Asal JumlahPemesanan
Dracaena sandariana Mustopha
Sukaraja 57.000 batang
Koko Sukaraja
57.000 batang Herma
Jampang 57.000 batang
Polycias Erwin
Cikeong, Baros 2.500 batang
Nasir Cipanas
2.500 batang Jaya
Salabintana 2.500 batang
Dracaena fragrans Ompong
Jampang 6.700 batang
Umar Jampang
6.700 batang Sukaiji
Jampang 6.700 batang
Ikin Jampang
6.700 batang
Sumber : CV Bunga Indah Farm 2011
7.2. Variabel Internal dan Eksternal
CV BIF merupakan perusahan agribisnis yang bergerak di bidang tanaman hias tropis yang berorentasi ekspor. Adapun komoditas unggulan yang di
usahakan adalah Dracaena sandariana, Dracaena compacta, Dracaena fragrans, dan Polycias. Pada penelitian ini, variabel faktor internal dan eksternal untuk
seluruh jenis tanaman hias sama. Hal tersebut dikarenakan seluruh tanaman hias unggulan mempunyai karakteristik yang sama, baik internal maupun eksternal.
Adapun perbedaan dari keempat tanaman hias unggulan yang diusahakan oleh CV BIF yaitu dari segi penanganan saat dilakukan produksi, tingkat serangan haman
dan penyakit masing-masing tanaman hias, daya tahan tanaman hias, pangsa pasar, pertumbuhan industri, ketersedian bahan baku baku masing-masing
85
tanaman hias, dan preferensi konsumen masing-masing tanaman hias dengan penjelasan sebagai berikut.
1 Produksi : Proses produksi masing-masing tanaman hias unggulan berbeda- beda. Hal tersebut dilakukan berdasarkan permintaan konsumen Buyer serta
Standar Oprasional Prosedur SOP produksi yang dimiliki oleh perusahaan dan Dirjen hortikultura.
2 Tingkat serangan haman dan penyakit masing-masing tanaman hias : masing- masing tanaman hias mempunyai karakternya masing-masing baik dari segi
daun, batang, dan akar. Oleh karena itu, hama dan penyakit yang menyerang serta penanganannya untuk masing-masing tanaman hias juga berbeda-beda.
Walaupun terdapat persamaan hama dan penyakit yang menyerang, namun tingkat serangannya berbeda beda bergantung pada karakter masing-masing
tanaman hias. 3 Daya tahan tanaman hias : Tingkat ketahanan kemampuan untuk tumbuh
masing-masing tanaman hias berbeda-beda. Hal tersebut dipengaruhi oleh karakter dari masing-masing tanaman hias serta asal bahan baku. Bila dilihat
dari karakter masing-masing tanaman hias untuk tanaman hias Dracaena sandariana
mempunyai tingkat keberhasilan tumbuh sekitar 90-95 persen, Dracaena compacta
dan Polycias mempunyai tingkat keberhasilan 80-85 persen, dan Dracaena fragrans mempunyai tingkat keberhasilan 85-95 persen.
Asal bahan baku dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan saat dilakukan penyetekan. Bahan baku dari supplier biasanya mempunyai tingkat
keberhasilan pertumbuhan 40 persen sampai 65 persen, sedangkan bahan baku dari kebun CV BIF sendiri mempunyai tingkat keberhasilan pertumbuhan 70
persen sampai 98 persen. Tingkat keberhasilan pertumbuhan penyetekkan Polycias
dan Dracaena compacta yang bahan bakunya berasal dari supplier sekitar 40 persen sampai 60 persen, sedangkan bahan baku dari kebun CV BIF
sekitar 85 persen sampai 98 persen. Berbeda dengan Dracaena sandariana dan Dracaena fragrans yang seluruh bahan baku berasal dari supplier.
Tingkat keberhasilan dari kedua yaitu Dracaena sandariana dan Dracaena fragrans
sekitar 70 persen sampai 80 persen.
86
4 Pangsa pasar : Berdasarkan hasil wawancaran dengan pihak perusahaan diketahui pangsa pasar masing-masing tanaman hias unggulan berbeda-beda.
Tanaman hias Dracaeana sandariana mempunyai pangsa pasar sebesar 65 persen, Dracaena fragrans mempunyai pangsa pasar sebesar 75 persen,
Dracaena compacta mempunyai pangsa pasar sebesar 10 persen, dan Polycias
mempunyai pangsa pasar sebesar 60 persen. 5 Pertumbuhan industri : Bedasarkan analisis yang dilakukan dengan melihat
data produksi selama kurun waktu 2005-2010 tingkat perumbuhan industri masing-masing tanaman hias berbeda-beda. Hal tersebut disebabkan oleh
ketidak tersediaan bahan baku utama sehingga permintaan konsumen tidak dapat terpenuhi. Selama kurun waktu 2005-2010 rata-rata pertumbuhan
industri tanaman hias Dracaena sandariana sebesar minus tujuh persen, Dracaena fragrans
sebesar -11 persen, Dracaena compacta sebesar 26 persen, dan Polycias sebesar 10 persen.
6 Ketersedian bahan baku baku masing-masing tanaman hias : Dalam menjalankan usahanya CV BIF masih sangat kekurangan bahan baku utama.
Khususnya untuk tanaman hias Dracaena compacta dan Polycias, oleh karena itu pada tahun 2009 CV BIF membudidayakan sendiri tanaman hias tersebut
untuk mengisi kekosongan bahan baku dan sebagai safety stock bahan baku pengaman.
7 Preferensi konsumen masing-masing tanaman hias : preferensi konsumen untuk masing-masing tanaman hias berbeda-beda. Preferensi konsumen paling
tinggi yaitu pada Dracaena sandariana. Dracaena sandariana oleh masyarakat korea sudah dianggap sebagai budaya yang setiap tahun harus ada.
Tanaman hias ini juga diangga sebagai tanaman keberuntungan.
7.3. Identifikasi Faktor Peluang, Ancaman, Kekuatan dan Kelemahan