51
Tabel 12. Matriks Evaluasi Faktor Eksternal EFE
Faktor-Faktor Strategis Eksternal
Bobot Xi
Rating Yi
Skor Pembobotan Xi.Yi
Kekuatan -
-
Kelemahan -
-
Total ∑ Xi = 1,0
∑Xi.Yi
Sumber : David, 2004
4.5.3. Matriks Internal Eksternal IE
Matriks Internal Eksternal IE menempatkan berbagai divisi dalam perusahaan kedalam sembilan sel seperti yang diilustrasikan dalam gambar 4.
Matriks IE didasarkan pada dua dimensi kunci yaitu total nilai IFE yang diberi bobot pada sumbu X dan total nilai pada matriks EFE yang diberi bobot pada
sumbu Y. Pada sumbu X matriks IE, total nilai pada matriks IFE yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99 menunjukkan posisi internal yang lemah ; nilai dari 2,0
sampai 2,99 dianggap sedang ; dan nilai dari 3,0 samapai 4,0 dianggap kuat. Pada sumbu Y total nilai pada matriks EFE yang diberi bobot 1,0 sampai 1,99
menunjukkan posisi eksternal yang rendah ; nilai dari 2,0 sampai 2,99 dianggap sedan ; dan nilai dari 3,0 sampai 4,0 dianggap tinggi.
Matriks IE dapat dibagi menjadi tiga bagian utama yang mempunyai dampak strategis berbeda. Pertama, divisi yang masuk dalam sel I, II, atau IV
dapat disebut tumbuh dan membangun. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke
belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horizontal. Kedua, divisi yang masuk dalam sel III, V, atau VII disebut sebagai strategi pertahankan dan pelihara.
Peneterasi pasar dan pengembangan produk merupakan dua strategi yang umum digunakan untuk jenis divisi. Ketiga, divisi yang masuk dalam sel VI, VIII, atau
IX , paling baik dikelola dengan strategi panen atau divestasi.
52
Gambar 6. Matriks Internal Eksternal IE
Sumber : David 2004
4.5.4. Analisis Quntitative Strategic Planning Matiks QSPM
Penyusunan strategi terakhir adalah dengan menentukan prioritas strategi yang akan dilaksanakan pertama kali oleh perusahaan. Matriks ini menggunakan
input dari analisis tahap 1 matriks EFE dan IFE dan hasil mencocokan tahap II matriks IE dan Matriks SWOT untuk memutuskan sasaran diantara strategi
rekomendasi, artinya tahap II menyediakan informasi yang diperlukan dalam menentukan QSPM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 13.
Tabel 13. Matriks Perencanaan Strategik kuantitatif QSPM Faktor - Faktor
Kunci Bobot
Aternatif Strategi Strategi 1
Strategi 2 Strategi ......
AS TAS AS
TAS AS
TAS Eksternal :
Peluang Ancaman
Internal Kekuatan
Kelemaha Jumlah Total Nilai
Sumber : David 2004
Adapun langkah-langkah dalam penyusunan strategi terpilih melalui matriks QSPM adalah sebagai berikut :
53
1 Membuat dafatar kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Input datanya diperoleh dari matriks IFE dan EFE yang telah dibuat terlebih dahulu
2 Memberi bobot pada masing-masing faktor sukses kritis internal dan eksternal. Bobot ini identik dengan yang ada pada IFE dan EFE.
3 Mengidentifidasi strategi alternatif yang diperoleh dari analisis IE dan BCG yang layak untuk diimplementasikan
4 Menetapakan nilai daya tarik AS untuk masing-masing strategi alternatif yang terpilih. Nilai 1 = tidak menarik, 2 = cukup menarik, 3 = menarik, dan
4 = sangat tidak mernarik. 5 Menghitung total nilai daya tarik TAS, hasil perkalian bobot dengan nilai
daya tari AS dalam setiap baris. TAS menunjukkan daya tari relatif dari setiap strategi rekomendasi dengan mempertimbangkan faktor sukses kritis
eksternal atau internal dibaris tersebut. Semakin tinggi total nilai daya tarik TAS, maka semakin menarik alternatif strategi tersebut.
6 Menghitung TAS dengan cara menjumlahkan semua TAS pada masing- masing kolom Matriks QSPM. Nilai TAS yang tertinggi menunjukkan
bahwa strategi tersebut yang terbaik untuk dilaksanakan pertama kali.
54
V GAMBARAN UMUM CV BUNGA INDAH FARM
5.1. Profil Perusahaan