107 Maret 2016, guru Nrl membebaskan siswa untuk mengeluarkan
pendapat. Observasi 30 April, guru Trn membebaskan siswa untuk menyampaikan pendapat, guru Dw membebaskan siswa untuk bertanya
tentang materi yang kurang jelas, dan guru Ln membebaskan siswa untuk membantu guru menjawab soal. Observasi pada 10 Mei 2016,
guru Prh membebaskan siswa untuk bertanya dan guru Umt membebaskan siswa untuk menyampaikan pendapat.
Berdasarkan hasil wawancara guru, siswa, dan kepala sekolah serta observasi yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan
bahwa guru di SD Negeri Minomartani 2 lebih condong menggunakan gaya mengelola kelas yang demokratis. Hal itu dikarenakan guru
memberikan kesempatan pada siswa untuk mengeluarkan pendapat dan melibatkan siswa dalam aktivitas pembelajaran.
b. Menerapkan Peraturan
Menetapkan batasan-batasan
perilaku di
kelas dapat
meningkatkan lingkungan belajar yang lebih produktif. Sebelum membuat peraturan, guru pasti harus memikirkan cara agar aturan yang
dibuat dapat disepakati bersama. Peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan didapatkan hasil bahwa cara yang dilakukan guru
berbeda-beda. Guru Trn memberi hukuman ketika melanggar peraturan. Guru Dw menggunakan bahasa keseharian yang sopan dan halus. Guru
Ln, Prh, dan Umt mengatakan bahwa peraturan harus jelas, tidak rumit, dan mudah dipahami oleh siswa. Guru Nrl menganjurkan harus dekat
108 dengan siswa terlebih dahulu melalui banyak berkomunikasi dengan
siswa, tidak rumit, mudah dipahami siswa, peraturan berlaku untuk guru dan siswa, dan ada sanksi ketika melanggar. Selain itu, sebagian guru
telah meninjau secara periodik peraturan yang dibuat di kelas. Hasil wawancara guru diperkuat dengan pendapat siswa yang
mengatakan bahwa peraturan yang dibuat sudah jelas dan singkat, diberi hukuman, dan peraturan yang dibuat berlaku untuk siswa maupun
guru. Namun, masih terdapat beberapa kelas di mana guru belum membuat peraturan sesuai kesepakatan bersama.
Dv : Ga mbak. Bu guru buat sendiri. 2 Mei 2016 Am : Ga mbak dari bu guru sendiri. 11 Mei 2016
Db : Bu guru yang nentuin, mbak. 12 Mei 2016
Hasil wawancara guru dan siswa diperkuat oleh pendapat kepala sekolah yang mengatakan bahwa untuk membuat peraturan agar
disepakati bersama bisa melalui pemberian hukuman yang sesuai dengan apa yang dilanggar, peraturan harus jelas dan sudah dipahami,
serta berlaku untuk guru maupun siswa. Peraturan yang telah disepakati bersama tentu diperlukan
peninjauan secara periodik terhadap peraturan yang telah dibuat. Hasil wawancara yang telah dilakukan oleh guru menyatakan bahwa sebagian
guru telah meninjau secara periodik peraturan yang telah dibuat. Peraturan yang telah dibuat, ditinjau, dan disepakati bersama harus
diterapkan di dalam kelas agar lingkungan belajar menjadi lebih produktif.
109 Peraturan yang telah disepakati bersama tentu harus diterapkan di
kelas. Untuk mengetahui strategi yang dilakukan guru dalam menerapkan peraturan, peneliti melakukan wawancara dan didapatkan
hasil bahwa cara yang dilakukan guru berbeda-beda. Guru Trn, Dw, Umt memberikan hukuman atau nasehat bagi siswa yang melanggar
aturan. Guru Ln mengatakan bahwa peraturan yang dibuat sesuai kesepakatan bersama. Hal ini sejalan dengan pendapat dari guru Prh
dimana peraturan dibuat bersama dengan siswa. Sedangkan, guru Nrl mengatakan bahwa peraturan dibuat sesuai dengan kesepakatan kelas
serta peraturan jelas dan masuk akal. Hasil wawancara guru diperkuat oleh pendapat siswa yang
mengatakan bahwa peraturan yang dibuat sudah jelas, siswa diberi hukuman atau nasehat jika melanggar peraturan, dan sesuai kesepakatan
bersama. Hal tersebut menunjukkan bahwa strategi yang dilakukan guru telah direalisasikan di kelas. Data lain diperoleh dari pendapat kepala
sekolah yang menyatakan bahwa untuk menerapkan peraturan di kelas maupun di sekolah biasanya berupa memberikan hukuman atau nasehat,
peraturan dibuat berdasarkan kesepakatan bersama, dan peraturan harus jelas. Hal tersebut dapat mengajarkan siswa untuk tidak melanggar
aturan yang telah dibuat bersama. Berdasarkan hasil wawancara guru, siswa, dan kepala sekolah
yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa rata-rata siswa pasti pernah melanggar aturan. Oleh karena itu, guru mencari
110 beberapa cara untuk meminimalisir pelanggaran tersebut dengan cara
membuat aturan dan sanksi dengan kesepakatan bersama. Cara tiap guru agar aturan yang dibuat dapat disepakati bersama pun bermacam-
macam, yaitu memberikan hukuman atau hadiah yang masuk akal, dan menggunakan bahasa yang sopan dan halus. Selain itu, peraturan jelas
dan singkat, peraturan yang dibuat berlaku untuk siswa maupun guru, serta banyak mengajak siswa untuk berkomunikasi. Untuk menerapkan
aturan, terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan, diantaranya memberikan hukuman atau nasehat, peraturan dibuat dengan
kesepakatan bersama, serta peraturan harus jelas dan masuk akal.
c. Mengajak Siswa Saling Bekerja Sama