71 credibility
validitas internal,
transferability validitas
eksternal, dependability reliabilitas, dan confirmability objektivitas. Dalam penelitian
ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsahan data. Alasan peneliti memilih uji kredibilitas, yaitu untuk mengukur derajat
kepercayaan data dan kecocokan data antara konsep penelitian dengan hasil penelitian agar mendapatkan data penelitian yang valid.
Menurut Sugiyono 2015: 368 uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan
perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan
dalam penelitian,
triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Dalam pengujian kredibilitas penelitian ini, peneliti menggunakan
triangulasi karena sesuai dengan cara pengumpulan data dalam penelitian tentang kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Sugiyono 2015: 372
memaparkan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai
waktu. Teknik triangulasi yang dilakukan menggunakan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
1. Triangulasi Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Triangulasi teknik dalam
pengujian data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda Sugiyono, 2015: 373. Peneliti
mengumpulkan data tentang kemampuan guru dalam pengelolaan kelas
72 melalui teknik wawancara dengan beberapa informan. Kemudian data yang
sudah diperoleh dicek kebenarannya melalui teknik observasi langsung di lapangan dan diperkuat dengan dokumentasi.
2. Triangulasi Sumber
Data yang dikumpulkan peneliti diperoleh dari beberapa sumber, diantaranya kepala sekolah, guru, dan siswa. Informasi yang diberikan oleh
tiap sumber tentunya tidak selalu sama persis sehingga diperlukan adanya pengecekan. Triangulasi sumber dalam pengujian keabsahan data dilakukan
dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber Sugiyono, 2015: 373. Triangulasi sumber yang digunakan oleh peneliti
dalam skripsi ini dengan mengecek jawaban antara narasumber yang satu dengan narasumber yang lain.
Tabel 2. Penggunaan Triangulasi Berdasarkan Pertanyaan Penelitian
No. Pertanyaan Penelitian
Teknik Triangulasi yang Digunakan
Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas 1
Hangat dan Antusias Triangulasi sumber
2. Tantangan
Triangulasi sumber 3.
Bervariasi Triangulasi sumber
4. Keluwesan
Triangulasi sumber 5.
Penekanan pada Hal-Hal Positif Triangulasi sumber
6. Penanaman Disiplin
Triangulasi sumber dan triangulasi teknik Merancang Lingkungan Fisik Kelas
7. Prinsip-Prinsip Penyusunan Kelas
Triangulasi sumber dan triangulasi teknik 8.
Gaya Penyusunan Triangulasi sumber
Menciptakan Lingkungan Positif untuk Belajar 9.
Strategi Umum Triangulasi sumber
10. Menerapkan Peraturan
Triangulasi sumber 11.
Saling Bekerja Sama Triangulasi sumber
12. Iklim Psikologis yang Efektif
Triangulasi sumber Menjadi Komunikator yang Baik
13. Keterampilan Berbicara
Triangulasi sumber 14.
Keterampilan Mendengarkan Triangulasi sumber
15. Komunikasi Nonverbal
Triangulasi sumber dan triangulasi teknik
73
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Lokasi dan Kondisi Fisik Sekolah
SD Negeri Minomartani 2 beralamat di Jl. Tengiri Raya, Kelurahan Minomartani, Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta.
Status sekolah berdasar akreditasi pada tanggal 10 November 2012 adalah Terakreditasi
͞B͟. Lokasi SD Negeri Minomartani 2 ini sejuk, asri, tenang, dan sangat nyaman untuk belajar karena lokasi jauh dari keramaian kota.
Ketika memasuki SD Negeri Minomartani 2, akan terlihat taman kecil di sepanjang depan ruang sekolah. Tiap kelas disediakan kran cuci tangan dan
dinding-dinding gedung serta ruang kelas masih bagus dan terawat, lantai juga sudah berkeramik.
Gedung SD Negeri Minomartani 2 terbagi menjadi beberapa ruang, yaitu ruang kepala sekolah dan guru, enam ruang kelas, perpustakaan,
mushola, ruang TI, ruang tari, UKS, dua kantin, tempat parkir, dua kamar mandi siswa, kamar mandi guru, kamar ganti, gudang, dan halaman sekolah.
Tiap rungan kelas cukup luas sehingga kegiatan pembelajaran menjadi nyaman untuk siswa. Selain itu, halaman sekolah juga luas, namun masih
beralas tanah sehingga setiap pagi harus disirami. Kalau tidak disiram dapat mengakibatkan polusi udara di sekolah dan membuat kesehatan siswa
terganggu.