52 seorang guru harus mampu menyesuaikan dengan lingkungan, kemampuan
siswa dalam belajar, dan karakteristik setiap siswa. Begitu juga seorang siswa, jika pengelolaan kelas baik, maka dalam menjalankan proses belajar
di kelas, siswa merasa nyaman dan tingkah laku siswa pun dapat dikendalikan dengan baik sehingga proses pembelajaran dapat berjalan
dengan kondusif.
C. Tinjauan Siswa Sekolah Dasar
Karakteristik siswa Sekolah Dasar itu senang bermain, bergerak, bercanda, bercerita, memperagakan sesuatu secara langsung, dan apapun yang
dilihat ataupun didengar akan terekam di memori siswa. Anak usia sekolah dasar atau masa kanak-kanak akhir dapat berpikir secara logis walaupun harus
dengan kehadiran benda nyata atau benda yang dapat dilihat siswa secara langsung berada di hadapan. Piaget dalam Rita Eka Izzaty 2008: 105
berpendapat bahwa masa kanak-kanak akhir berada dalam tahap operasi konkret dalam berpikir usia 7-12 tahun, dimana konsep yang pada awal masa
kanak-kanak merupakan konsep yang samar-samar dan tidak jelas sekarang lebih konkret. Hal ini sejalan dengan pendapat Andi Prastowo 2014,
perkembangan intelektual siswa sekolah dasar berada pada tahap operasional konkret 7-11 tahun yang ditandai oleh kemampuan berpikir konkret dan
mendalam, mampu mengklasifikasi dan mengontrol persepsinya. Siswa sekolah dasar kelas I-VI memiliki tingkatan intelektual operasional konkret dan
siswa kelas enam memiliki tingkatan operasional formal Abdul Majid, 2014: 8. Dari situlah, kemampuan berpikir yang dimiliki oleh siswa sekolah dasar
53 tersebut
akan mempengaruhi
seluruh kegiatan
pembelajaran yang
diselenggarakan guru Andi Prastowo, 2014: 7. Rita Eka Izzaty 2008: 116 membagi masa anak-anak di sekolah dasar
menjadi dua fase, seperti berikut. 1.
Masa kelas-kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 67– 910 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 1, 2, dan 3 SD.
Adapun ciri-ciri anak masa kelas rendah, seperti berikut. a.
Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah. b.
Suka memuji diri sendiri. c.
Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau pekerjaan itu dianggapnya tidak penting.
d. Suka membandingkan dirinya dengan anak lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya. e.
Suka meremehkan orang lain. Dari situlah anak masa kelas rendah masih masa bermain dan belum
bisa berpikir secara logis. Jadi, apapun yang terjadi dengan dirinya pasti akan begitu saja cuek dan sifat iri terhadap teman juga akan tercermin. Sifat
iri itu yang nantinya akan membuat anak menjadi ingin lebih dari teman. 2.
Masa kelas-kelas tinggi Sekolah Dasar, yang berlangsung antara usia 910- 1213 tahun, biasanya mereka duduk di kelas 4,5, dan 6 SD. Ciri-ciri khas
anak masa kelas-kelas tinggi, seperti berikut. a.
perhatian tertuju pada kehidupan praktis sehari-hari. b.
ingin tahu, ingin belajar dan realistis.
54 c.
timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. d.
anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat atas prestasi belajar. e.
anak-anak suka membentuk kelompok sebaya untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
Pada masa kelas tinggi sekolah dasar, anak sudah mampu berpikir secara operasional. Jadi, anak sudah bisa membedakan mana yang baik dilakukan dan
mana yang tidak baik dilakukan. Selain itu, anak pada masa ini masih memilih teman untuk diajak bermain.
Berdasarkan paparan di atas, maka siswa Sekolah Dasar termasuk ke dalam perkembangan tahap operasional konkret yakni pada kisaran umur 67
tahun-1112 tahun. Karakteristik siswa usia tersebut, antara lain memiliki kemampuan berpikir sistematis yang mengacu pada benda konkret dan
mengacu pada kekinian. Pendidik dan orang tua sebagai orang yang berperan dalam perkembangan anak harus memberikan fasilitas untuk membentuk suatu
sikap yang positif.
D. Kajian Penelitian yang Relevan