121 Berdasarkan hasil wawancara guru, siswa, dan kepala sekolah
yang telah dilakukan, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwa sebagian
guru telah
mampu mengembangkan
keterampilan mendengarkan
siswa. Cara
mengembangkan keterampilan
mendengarkan siswa dapat melalui penggunaan media untuk menarik perhatian siswa dan pemberian reward bagi siswa yang memperhatikan.
Selain itu, dapat melalui membaca bergilir dengan menunjuk siswa secara acak dan melemparkan pertanyaan tiba-tiba tentang materi yang
telah disampaikan.
c. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal hanyalah berupa gerakan anggota tubuh untuk mempertegas maksud yang disampaikan. Untuk mengetahui pada
saat apa guru menggunakan komunikasi nonverbal, peneliti melakukan wawancara pada guru. Hasil wawancara guru didapatkan informasi
bahwa penggunaan komunikasi nonverbal ketika ada siswa yang berani maju dan berhasil menjawab pertanyaan, guru memberikan tepuk
tangan dan acungan jempol. Selain itu, ketika guru meminta siswa untuk diam dengan menggunakan ekspresi wajah dan gerakan mata dan
membelai rambut siswa dengan tujuan menunjukkan rasa sayang pada siswa.
Hal ini diperkuat dari pendapat siswa yang mengatakan bahwa siswa diberi acungan jempol dan tepuk tangan ketika berhasil
menjawab pertanyaan dan seusai menyampaikan diskusi serta guru tiba-
122 tiba diam lalu melihat siswa yang ramai. Data ini juga dipertegas oleh
pendapat kepala sekolah yang menyatakan bahwa komunikasi nonverbal bisa digunakan saat meminta siswa untuk diam dengan
menggunakan gerak mata dan ekspresi wajah, tepuk tangan dan acungan jempol untuk siswa yang berhasil menjawab pertanyaan.
Hasil wawancara guru, siswa, dan kepala sekolah diperkuat dengan observasi yang telah dilakukan peneliti. Observasi pada 15
Maret 2016, guru Nrl memberikan tepuk tangan pada siswa yang berani menyampaikan hasil diskusi dan ketika ada siswa yang ramai, guru Nrl
diam seketika dan gerakan mata menuju pada siswa yang ramai. Observasi pada 28 April 2016, guru Trn dan Prh memberikan tepuk
tangan dan acungan jempol pada siswa yang berani menyampaikan pendapat. Observasi pada 3 Mei 2016, guru dw memberikan tepuk
tangan dan acungan jempol pada siswa yang berani maju. Obseervasi mei 2016, guru Ln bersikap diam untuk menunjukkan rasa tidak suka
ketika siswa susah diatur. Observasi pada 10 Mei 2016, guru Umt memberikan tepuk tangan pada siswa yang berhasil menjawab soal.
Berdasarkan hasil wawancara guru, siswa, dan kepala sekolah yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa semua
guru telah menggunakan komunikasi nonverbal. Hal itu ditunjukkan ketika ada siswa yang berani maju dan berhasil menjawab pertanyaan,
guru memberikan tepuk tangan dan acungan jempol. Selain itu, ketika guru meminta siswa untuk diam dengan menggunakan ekspresi wajah
123 dan gerakan mata dan membelai rambut siswa dengan tujuan
menunjukkan rasa sayang pada siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Sesuai dengan deskripsi hasil penelitian di atas, pembahasan hasil penelitian kemampuan guru dalam pengelolaan kelas di SD N Minomartani 2
dijabarkan ke dalam beberapa aspek, yaitu menerapkan prinsip-prinsip pengelolaan kelas, merancang lingkungan fisik kelas, menciptakan iklim
pembelajaran yang efektif, dan menjadi komunikator yang baik.
1. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kelas
Setelah dilakukan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi dari tanggal 14 Maret-12 Mei 2016, diketahui bahwa guru selalu berusaha untuk
bisa mengelola kelas dengan baik dan efektif sehingga suasana kelas menjadi kondusif dan tujuan pembelajaran bisa tercapai.
a. Hangat dan Antusias
Dalam melaksanakan pengelolaan kelas, setiap guru yang berkomunikasi dengan siswa haruslah menunjukkan kehangatan.
Walaupun kesan kehangatan ini sifatnya tidak diungkapkan secara langsung dengan kata-kata, akan tetapi cara guru bertutur dan bersikap
kepada siswa akan memberikan kesan tertentu. Selain menunjukkan sifat hangat bersahabat, guru juga harus menunjukkan antusiasme. Antusiasme
dapat terpancar dari cara guru bergerak, roman muka, dan kata-kata yang terlontar dari mulut. Hal itu dapat membuat siswa menjadi nyaman
selama mengikuti kegiatan pembelajaran.