Observasi Wawancara Teknik Pengumpulan Data

63 masih terlihat ramai. Setelah itu, peneliti juga menunjuk siswa sebagai informan karena yang mendapat perlakuan dari cara guru mengelola kelas. Selanjutnya, peneliti juga menunjuk kepala sekolah sebagai informan karena setiap dua kali dalam setahun selalu melakukan penilaian keterampilan guru. Oleh karena itu, kepala sekolah tahu cara-cara yang dilakukan guru dalam mengelola kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan dalam penelitian agar data yang didapatkan dapat dikatakan valid. Sugiyono 2014: 308 menjelaskan dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting. Sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Sugiyono 2014: 308 menjelaskan sumber data primer merupakan sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan, sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sedangkan menurut teknik, Sugiyono 2014: 309 mengungkapkan bahwa teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, dokumentasi, observasi dan gabungan ketiganya. Penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu sebagai berikut:

1. Observasi

Observasi merupakan salah satu teknik pengambilan data dalam penelitian dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Nana Syaodih Sukmadinata 2010: 220 menjelaskan bahwa 64 dalam observasi partisipatif pengamat ikut serta dalam kegiatan yang sedang berlangsung sedangkan dalam observasi nonpartisipatif pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, hanya berperan mengamati kegiatan, tidak ikut dalam kegiatan. Jenis observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi nonpartisipatif, yakni peneliti hanya sebagai pengamat yang mencatat, menganalisis, dan membuat kesimpulan mengenai kemampuan guru dalam pengelolaan kelas di SD Negeri Minomartani 2.

2. Wawancara

Esterberg Sugiyono, 2015: 317 mendefinisikan wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan dengan bertatap muka dengan informan. Adapun yang menjadi informan dalam wawancara penelitian ini guru kelas I-VI sebagai key informan. Kemudian, dilanjutkan dengan siswa dan kepala sekolah guna mendapatkan data yang lebih objektif mengenai pengelolaan kelas di SD Negeri Minomartani 2. Esterberg Sugiyono, 2014: 73 mengemukakan beberapa macam wawancara yaitu wawancara terstruktur, semiterstruktur, dan tidak terstruktur. Berdasarkan pendapat tersebut, peneliti menggunakan wawancara semiterstruktur dalam penelitian ini. Sugiyono 2014: 73 juga menjelaskan bahwa tujuan dari wawancara semiterstruktur adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang 65 diwawancara diminta pendapat, dan ide-ide. Peneliti melakukan wawancara dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang sudah dibuat sebelumnya. Akan tetapi, demi mendapatkan informasi yang lebih mendalam tentang fokus penelitian, peneliti mengajukan pertanyaan tambahan di luar pertanyaan yang sudah ada dalam pedoman.

3. Dokumentasi