56 Negeri Margoyasan Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh perbedaan pengelolaan kelas terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas IV di SD Negeri Margoyasan Yogyakarta. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar IPS antara kelompok eksperimen dan kontrol di mana nilai rerata kelompok
eksperimen lebih tinggi daripada kelompok kontrol. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rerata mean populasi pada kelompok eksperimen sebesar
16,24 lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol sebesar 14,60. Selisih nilai rerata mean antara kelompok eksperimen dan kontrol
sebesar 1,64. Adapun relevansi pada penelitian ini, yaitu dilihat dari dua hal dalam mengelola kelas, yaitu pengaturan siswa dan pengaturan ruang
kelas.
E. Kerangka Pikir
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa pendidikan merupakan usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi diri untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dibutuhkan dirinya,
masyarakat dan bangsa. Salah satu komponen utama yang menunjang keberhasilan proses pendidikan, yaitu guru. Guru merupakan salah satu pilar
yang penting dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran di dalam kelas.
57 Guru dituntut untuk mampu menciptakan suasana belajar dan proses
pembelajaran kondusif agar tujuan yang diharapkan dapat berjalan dengan baik. Hal tersebut menekankan pada guru harus mampu mengelola kelas
dengan baik pada siswa dengan berbagai karakter, namun dapat membuat suasana belajar menjadi menyenangkan dan kondusif. Berikut gambar
kerangka pikir penelitian ini.
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian
F. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir di atas, dapat diajukan pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana cara guru menerapkan sikap hangat dan antusias kepada siswa?
2. Bagaimana cara guru memberikan tantangan kepada siswa?
3. Apa saja variasi guru selama kegiatan pembelajaran?
Hangat dan antusias, tantangan, bervariasi, keluwesan, penekanan pada
hal-hal positif, dan penanaman disiplin
Prinsip penyusunan kelas Gaya penyusunan
Strategi umum, menerapkan peraturan, siswa bekerja sama, iklim psikologis
yang efektif
Keterampilan berbicara Keterampilan mendengarkan
Keterampilan nonverbal
Memperhatikan Prinsip-Prinsip
Merancang Lingkungan
Fisik Kelas Menciptakan
Lingkungan yang Positif
Komunikator yang Baik
Pengelolaan Kelas
58 4.
Bagaimana guru menerapkan sikap keluwesan selama mengajar? 5.
Bagaimana guru memberikan penekanan pada hal-hal positif kepada siswa?
6. Apa saja yang dilakukan guru untuk menanamkan sikap disiplin pada
siswa? 7.
Bagaimana cara guru menata ruang kelas agar sesuai dengan prinsip penyusunan kelas?
8. Apa saja gaya penyusunan meja dan kursi yang guru bentuk?
9. Apa gaya manajemen kelas yang guru gunakan?
10. Bagaimana cara menerapkan peraturan kepada siswa?
11. Apa saja yang guru lakukan agar siswa mau saling bekerja sama?
12. Bagaimana guru menciptakan iklim psikologis yang efektif di kelas?
13. Bagaimana guru mengembangkan keterampilan berbicara siswa di kelas?
14. Bagaimana cara guru mengembangkan keterampilan mendengarkan siswa
di kelas? 15.
Pada saat apa guru menggunakan komunikasi nonverbal?
59
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif jenis deskriptif di mana data yang dihasilkan berupa deskripsi atau kata-kata secara mendalam untuk
menggambarkan fenomena-fenomena yang terjadi di lapangan. Alasan tersebut sesuai dengan yang diungkapkan Sugiyono 2012: 399 bahwa:
pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas, holistik, kompleks, dinamis dan penuh
makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kuantitatif dengan instrumen seperti test,
kuesioner, pedoman wawancara. Selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam, menemukan pola, hipotesis
dan teori.
M. Djunaidi Ghony dan Fauzan Almanshur 2012: 25 berpendapat bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menekankan pada quality
atau hal terpenting suatu barang atau jasa. Hal terpenting suatu barang atau jasa yang berupa kejadian, fenomena, dan gejala sosial adalah makna di balik
kejadian tersebut yang dapat dijadikan pelajaran berharga bagi pengembangan konsep teori.
Penelitian kualitatif mengungkap situasi sosial tertentu dengan mendeskripsikan kenyataan secara benar dan relevan dari situasi yang alami.
Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pendangan mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik, dan
rumit Lexy J. Moleong, 2007: 6. Penelitian kualitatif menyajikan data yang diperoleh dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu