116 semua guru telah berupaya menciptakan iklim psikologis pada siswa.
Namun, masih terdapat beberapa kelas yang masih terlihat kurang kondusif meski guru telah mencoba menerapkan cara untuk
menciptakan iklim psikologis pada siswa. Cara tiap guru berbeda-beda dalam hal menciptakan iklim psikologis yang efektif pada siswa, yaitu
membuat kegiatan pembelajaran menjadi menyenangkan serta mengatur tempat duduk sedemikian rupa dan rapi. Selain itu, menciptakan
suasana kelas yang menghargai dan saling berbagi, tidak memarahi siswa tanpa alasan yang jelas, serta menyampaikan pesan kepada siswa
tentang nilai dari pelajaran di sekolah. Lebih lanjut, memberikan kebebasan pada siswa untuk mendesain kelas dan meningkatkan sikap
kebersamaan pada siswa juga merupakan menciptakan iklim psikologis pada siswa.
4. Menjadi Komunikator yang Baik
a. Keterampilan Berbicara
Guru harus memiliki keterampilan berbicara yang efektif agar dapat mengembangkan keterampilan berbicara siswa. Hal terpenting
dalam berbicara di kelas, yaitu mengomunikasikan informasi dengan jelas. Oleh karena itu, guru harus mengetahui strategi yang bagus untuk
berbicara jelas di kelas. Untuk mengetahui strategi yang bagus untuk berbicara secara jelas di kelas, peneliti melakukan wawancara pada
guru. Hasil wawancara guru, yaitu suara harus jelas dan bisa didengar siswa, membuat suasana kelas kondusif, memilih kosakata yang mudah
117 dimengerti, berbicara pada kecepatan yang sesuai, serta menggunakan
gerak tubuh atau mimik wajah untuk menyampaikan maksud pembicaraan. Dalam hal ini, ternyata guru kelas VI yang lebih mampu
menyampaikan materi dengan baik dibandingkan guru lain karena suara, intonasi, dan tata bahasa mudah dipahami oleh siswa. Selain itu,
guru kelas VI mampu berkomunikasi dengan baik karena tata bahasa yang baku, tutur kata enak didengar, dan suara tidak terlalu keras.
Rmnh : Guru kelas VI. Suaranya, intonasi bahasanya mudah ditangkep. Anak-anak juga mudeng. Bahasanya, tutur
katanya enak, tidak terlalu keras karena ada guru yang pinter, tapi bahasanya kadang-kadang menyinggung
perasaan siswa. 4 Mei 2016
Data tersebut diperoleh pula dari pendapat siswa yang mengatakan bahwa siswa telah memahami penjelasan guru karena suara
yang jelas dan dapat didengar. Selain itu, bahasa yang digunakan mudah dipahami, berbicara pada kecepatan yang sesuai, dan membuat
suasana kelas menjadi kondusif. Hal tersebut diperkuat oleh pendapat dari kepala sekolah yang mengatakan bahwa ada berbagai macam
strategi berbicara secara jelas di kelas, yaitu membuat suasana kelas kondusif, suara jelas dan bisa didengar siswa, serta memilih kosakata
yang mudah dimengerti. Lebih lanjut, juga memperhatikan tata bahasa, berbicara pada kecepatan yang sesuai, dan menggunakan gerak tubuh
atau mimik wajah untuk menyampaikan maksud pembicaraan. Selain guru dapat menyampaikan materi dengan baik, guru juga
perlu memperhatikan keterampilan berbicara siswa. Oleh karena itu,
118 guru pasti akan mencari berbagai cara dalam mengembangkan
keterampilan berbicara pada siswa. Untuk mengetahui cara yang digunakan untuk mengembangkan keterampilan berbicara siswa,
peneliti melakukan wawancara pada guru. Wawancara yang telah dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa diminta maju bersama
teman ketika siswa belum punya keberanian, guru memberikan motivasi pada siswa, dan sering diajak berbicara ketika istirahat. Selain
itu, meminta siswa untuk menceritakan sesuatu atau membaca puisi dan melakukan percakapan di sela kegiatan pembelajaran, memberi
kesempatan dan meminta siswa untuk berbicara di depan kelas, serta menunjuk siswa untuk menyampaikan hasil diskusi.
Data tersebut diperkuat dengan pendapat dari siswa yang mengatakan bahwa siswa diminta maju bersama teman ketika siswa
belum punya keberanian, diberi motivasi, dan ditunjuk guru untuk menyampaikan hasil diskusi. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara
kepala sekolah yang menyatakan bahwa keterampilan berbicara guru kelas I-VI rata-rata sudah mampu dipahami oleh siswa. Namun,
berbeda dengan kelas II dan III yang suara guru kurang jelas serta kurang menguasai kondisi kelas. Cara mengembangkan keterampilan
berbicara pada siswa bisa dengan cara maju bersama teman kalau masih belum percaya diri, sedikit dipaksa dengan menunjuk siswa untuk
menyampaikan hasil diskusi, guru memberikan motivasi pada siswa, dan sering meminta siswa untuk berbicara di depan kelas.
119 Berdasarkan pendapat dari guru, siswa, dan kepala sekolah yang
telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa keterampilan berbicara guru kelas I-VI rata-rata sudah mampu dipahami oleh siswa.
Strategi berbicara secara jelas di kelas, yaitu dengan merancang kegiatan pembelajaran yang kondusif, suara jelas dan bisa didengar
siswa, memilih kosakata yang mudah dimengerti, memperhatikan tata bahasa, berbicara pada kecepatan yang sesuai, serta menggunakan gerak
tubuh atau mimik wajah untuk menyampaikan maksud pembicaraan. Di samping itu, guru juga perlu mengembangkan keterampilan berbicara
siswa. Alhasil, sebagian guru telah bisa mengembangkan keterampilan berbicara pada siswa dengan cara yang berbeda-beda. Cara yang
dilakukan, yaitu siswa diminta maju bersama teman ketika siswa belum percaya diri, guru memberikan motivasi pada siswa, sering diajak
berbicara ketika istirahat, sering memberi kesempatan dan meminta siswa untuk berbicara di depan kelas, serta menunjuk siswa untuk
menyampaikan hasil diskusi.
b. Keterampilan Mendengarkan