Gaya Penyusunan Merancang Lingkungan Fisik Kelas

104 cara pemberian reward agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, menggunakan permainan, dan mengubah posisi tempat duduk. Selain itu, guru banyak mengajak siswa berkomunikasi, memberikan humor di sela kegiatan pembelajaran, permainan kuis, dan mengajak siswa bernyanyi.

b. Gaya Penyusunan

Gaya penyusunan tiap kelas dapat mempengaruhi tingkat perhatian siswa saat kegiatan pembelajaran dimulai. Untuk mengetahui gaya penyusunan tiap kelas, peneliti melakukan wawancara kepada guru dengan hasil bahwa guru mempunyai gaya penyusunan yang berbeda-beda. Guru Dw mengubah posisi meja dan kursi menjadi huruf L dan U. Hasil wawancara guru Ln diperoleh informasi bahwa guru melakukan perubahan setiap seminggu sekali. Guru mengubah posisi meja dan kursi menjadi huruf U atau dua meja dijadikan satu dan kursi mengelilingi meja. Guru Umt terkadang membentuk kelompok dengan mengubah posisi tempat duduk menjadi dua meja berhadapan. Guru Nrl mengubah posisi tempat duduk yang disesuaikan dengan materi terkadang menjadi huruf U, satu meja dan kursi saling berhadapan, serta berderet ke belakang. Hasil wawancara guru diperkuat dengan pendapat siswa kelas II, III, V, dan VI yang mengatakan bahwa posisi meja dan kursi pernah diubah menjadi huruf U, L, dua meja dijadikan satu dan kursi 105 mengelilingi meja, saling berhadapan, dan berderet ke belakang. Namun, siswa kelas I dan IV mengatakan bahwa guru tidak pernah mengubah posisi meja dan kursi. Hasil wawancara guru dan siswa diperkuat dengan pendapat kepala sekolah mengatakan bahwa rata-rata guru pernah mengubah posisi meja dan kursi siswa, namun ada pula kelas yang posisi meja dan kursi hanya berderet ke belakang terus tanpa inovasi. Ada juga yang mengubah menjadi huruf U, huruf L, dua meja jadi satu dan kursi mengelilingi meja, dan saling berhadapan. Berdasarkan hasil wawancara guru, siswa, dan kepala sekolah yang telah dilakukan, peneliti mengambil kesimpulan bahwa sebagian guru sudah memperhatikan gaya penyusunan tiap kelas. Guru mengubah tempat duduk siswa menjadi huruf U, leather L, dua meja dijadikan satu dan kursi mengelilingi meja, saling berhadapan, dan berderet ke belakang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Dari posisi tempat duduk yang tidak monoton akan membuat siswa menjadi tidak bosan dan segala aktivitas pembelajaran menjadi lebih terkendali.

3. Menciptakan Iklim Belajar yang Positif