Jenis Penelitian METODE PENELITIAN
84
4. Refleksi reflection Refleksi adalah upaya evaluasi diri secara kritis dilakukan oleh tim
peneliti, kolaborator, outsider dan orang-orang yang terlibat didalam penelitian Pardjono dkk, 2007:30. Refleksi merupakan bagian yang
penting dalam langkah proses penelitian tindakan, disebabkan dengan kegiatan refleksi akan memantapkan kegiatan atau tindakan untuk
mengatasi permasalahan dengan memodifikasi perencanaan sebelumnya sesuai dengan apa yang dihadapi dilapangan. Peneliti melakukan refleksi
setelah pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery atau setelah observasi selesai dilakukan. Refleksi ini penting untuk melakukan
retrospeksi kaji ulang terhadap tindakan yang telah diberikan dan implikasi yang muncul pada subjek yang diteliti sebagai akibat adanya
penelitian tindakan. Pada penelitian ini refleksi dilakukan pada tiga tahap, yaitu a tahap
penemuan masalah, b tahap merancang tindakan, dan c tahap pelaksanaan. Pada tahap penemuan dan identifikasi masalah peneliti dan
guru mata diklat membuat hiasan pada busana embroidery membahas masalah-masalah apa yang dialami dikelas dalam pembelajaran membuat
hiasan pada busana embroidery, dan merumuskan permasalahan tersebut secara operasional, serta merumuskan solusi apa yang digunakan untuk
perbaikan dalam pembelajaran tersebut. Hasil refleksi awal ini dituangkan dalam perumusan masalah yang lebih operasional.
85
Tahap merancang tindakan yaitu meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery melalui
model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together NHT. Dari hasil refleksi pada tahap tindakan diikuti dengan perbaikan rancangan
tindakan yang dibuat dan dapat digunakan untuk pelaksanaan tindakan selanjutnya.
Refleksi berikutnya adalah tahap pelaksanaan dimana peneliti dan guru kelas mendiskusikan hasil pengamatan yang dilakukan untuk
menyimpulkan data dan informasi yang berhasil dikumpulkan. Hasil yang diperoleh berupa temuan tingkat minat belajar siswa pada pembelajaran
membuat hiasan pada busana embroidery melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together NHT yang dirancang dari daftar
permasalahan yang muncul dilapangan, yang selanjutnya dapat dipakai sebagai dasar untuk melakukan perencanaan ulang.
Dengan langkah-langkah tersebut terjadi suatu siklus, perencanaan, tindakan, pemantauan, dan refleksi, dapat merevisi atau menyusun kembali
perencanaan baru untuk menyempurnakan perencanaan sebelumnya, dan perencanaan baru dapat disusun sesuai dengan permasalahan yang
ditemukan dilapangan. Hal itu harus dilakukan sampai dihasilkan tingkat optimalisasi yang lebih tinggi sesuai kriteria keberhasilan.