Teknik Pengumpulan Data METODE PENELITIAN

97 kesimpulan dari masalah yang telah dipecahkan materi yang telah dipelajari b. Catatan lapangan Catatan lapangan adalah sumber informasi yang sangat penting dalam penelitian tindakan kelas yang dibuat oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi Rochiati Wiriatmadja, 2006:125. Menurut Pardjono dkk, 2007:54 catatan lapangan diperoleh dari berbagai sumber, termasuk tulisan tangan, tape recorder, transkip singkat dari audio recorder, ringkasan pertemuan, curiculum vitae dan sebagainya. Adapun proses penulisan catatan lapangan menurut Lexy J. Moleong 2009:216 ada tiga langkah, yaitu: 1 Pencatatan awal, dilakukan sewaktu berada ditempat penelitian dengan jalan hanya menuliskan kata-kata kunci pada buku nota. 2 Pembuatan catatan lapangan lengkap setelah kembali ke tempat tinggal. Dilakukan dalam suasana tenang, tidak ada gangguan. 3 Apabila sewaktu ketempat penelitian, kemudian teringat bahwa masih ada yang belum dicatat dan belum dimasukkan catatan lapangan dan hal itu boleh dimasukkan. Dalam penelitian ini, catatan lapangan dibuat untuk melengkapi hasil dari lembar observasi. Dimana catatan lapangan merupakan catatan atau rekaman tentang kejadian dan peristiwa selama proses 98 belajar mengajar didalam kelas, diluar dari kriteria pengamatan yang telah dibuat dalam lembar observasi. c. Angket Angket digunakan untuk mengungkap pendapat, persepsi, dan tanggapan responden suatu permasalahan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup. Angket tertutup adalah angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut Arif Furchan, 1982:249. Angket ini dipilih karena selain sederhana, juga dapat memudahkan responden dalam memberikan jawaban. Angket ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery. Instrumen pemahaman siswa pada pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT berupa angket dengan tipe pilihan yang berisi pertanyaan yang dilengkapi dengan jawaban berskala likert. Setiap butir pertanyaan dilengkapi dengan alternatif jawaban yaitu: Sangat Setuju SS, Setuju S, Kurang Setuju KS, dan Tidak Setuju TS. Kisi-kisi angket minat belajar siswa adalah sebagai berikut:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SAWANGAN MAGELANG.

0 3 249

PENINGKATAN MINAT BELAJAR K3LH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWER POINT DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI SLEMAN.

0 2 287

PERSEPSI SISWA TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA (EMBROIDERY) DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 138

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

4 34 287

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL KOOPERATIF “NUMBERED HEAD TOGETHER” PADA PELAJARAN

0 0 9