Siklus I Partisipasi siswa dalam penerapan model model pembelajaran

153 dapat dikatakan berhasil apabila sebagian besar siswa 75 siswa sudah mencapai hasil belajar di atas KKM yang telah ditetapkan.

c. Siklus II

Data minat belajar siklus II diperoleh melalui angket yang diisi oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Angket yang dibagikan kepada siswa pada akhir pembelajaran. Minat belajar siswa SMK Karya rini dalam membuat hiasan pada busana embroidery ditinjau dari beberapa aspek dapat dilihat pada berikut: Tabel 18. Kategori minat belajar siswa ditinjau dari beberapa aspek minat siklus II No. Aspek Frekuensi Persentase Kategori 1. Ketertarikan 32 100 Sangat Tinggi Tinggi 2. Perhatian 28 87.5 Sangat Tinggi 4 12.5 Tinggi 3. Perasaan Senang 32 100 Sangat Tinggi Tinggi 4. Harapan 32 100 Sangat Tinggi Tinggi 5. Kebutuhan 32 100 Sangat Tinggi Tinggi 6. Motivasi 32 100 Sangat Tinggi Tinggi Berdasarkan tabel di atas menunjukan bahwa minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana embroidery ditinjau dari beberapa asspek minat sudah mencapai di atas rata-rata dengan kategori sangat tinggi dan tidak terdapat siswa yang mencapai nilai dibawah rata-rata dengan kategori rendah. Oleh karena itu penelitian ini dianggap berhasil. 154

4. Peningkatan minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana

embroidery melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together NHT.

a. Pra siklus

Data minat belajar pra siklus diperoleh melalui angket yang diisi oleh siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Angket yang dibagikan kepada siswa pada akhir pembelajaran. Rata-rata penilaian pra siklus yang mampu dicapai oleh 32 siswa adalah 62.91. Berdasarkan kategori skor minat yang telah ditetapkan data tersebut menunjukan dari 32 siswa yang mengikuti pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery dengan menggunakan metode yang digunakan oleh guru menunjukan bahwa siswa yang mencapai kategori skor minat dengan kategori tinggi 16 siswa 50 dan 16 siswa 50 berada dalam kategori cukup. Hal ini menunjukan bahwa minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana embroidery masih kurang. Pencapaian minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana embroidery pada pra siklus dapat dilihat pada gambar grafik berikut ini:

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SAWANGAN MAGELANG.

0 3 249

PENINGKATAN MINAT BELAJAR K3LH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWER POINT DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI SLEMAN.

0 2 287

PERSEPSI SISWA TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA (EMBROIDERY) DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 138

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

4 34 287

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL KOOPERATIF “NUMBERED HEAD TOGETHER” PADA PELAJARAN

0 0 9