Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

106 Menurut Sukardi 2008: 147 untuk instrument dalam bentuk non test, kriteria penilaian menggunakan kriteria yang ditetapkan berdasarkan jumlah butir valid dan nilai yang dicapai dari skala nilai yang digunakan. Oleh karena itu kriteria penilaian dalam penelitian ini disusun dengan cara pengelompokan skor interval nilai, setelah diperoleh hasil pengukuran dari tabulasi skor langkah-langkah perhitungannya sebagai berikut: 1. Menentukan jumlah kelas interval, yakni 4 2. Menentukan jumlah skor, yaitu skor maksimum – skor minimum 3. Menghitung panjang kelas p yaitu rentang skor dibagi jumlah kelas 4. Menyusun kelas interval dimulai dari skor terkecil sampai skor terbesar. Dengan demikian dalam penelitian ini untuk mengukur minat belajar siswa kelas XI busana di SMK Karya Rini YHI Kowani Yogyakarta dalam membuat hiasan pada busana embroidery, diperlukan jumlah butir valid dan skala nilai. Dari perkalian jumlah butir valid dikalikan nilai tertinggi diperoleh skor maksimum, sedangkan dari perkalian butir valid dengan nilai terendah dipeoleh skor minimum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table berikut: Table 9. Kriteria pencapaian tingkat minat belajar siswa Kriteria Pencapaian Kategori Penilaian Interval Nilai Sangat Tinggi s min + 3p ≤ s ≤ s mak Tinggi s min + 2p ≤ s ≤ s min + 3p - 1 Cukup s min + p ≤ s ≤ s min + 2p - 1 Rendah S min ≤ s ≤ s min + p - 1 Sutrisno Hadi, 1992: 248 Keterangan : s = Skor siswa s min = Skor terendah 107 s mak = Skor tertinggi p = Panjang interval kelas Penggolongan data hasil penyebaran angket dilakukan dengan membuat suatu distribusi nilai dan selanjutnya dicari besar indeks tendensi sentral yaitu nilai mean, median, dan modus Sukardi, 2008: 86. Berdasarkan pada bentuk distribusi nilai, maka dapat diinterpretasi tentang hasil pencapaiannya. Pengolahan data pada penelitian ini menggunakan program SPSS 13.

K. Kriteria keberhasilan

Kriteria merupakan tindakan patokan untuk menentukan keberhasilan. Suatu kegitan dikatakan berhasil apabila mampu melampaui kriteria yang telah dilakukan. Oleh karena itu setiap evaluasi terhadap suatu program membutuhkan suatu kriteria. Keberhasilan suatu tindakan biasanya didasarkan pada sebuah standar yang harus dipenuhi. Pada penelitian tindakan keberhasilan dapat ditandai dengan pembahasan kearah perbaikan, baik terkait dengan guru maupun dengan siswa. Keberhasilan suatu penelitian tindakan yaitu membandingkan hasil sebelum dan sesudah diberi tindakan cukup dengan mendeskripsikan data yang terkumpul. Data-data yang disimpulkan berasal dari lembar observasi siswa, dan angket melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together NHT pada pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery. Semua data tersebut dikumpulkan dan disimpulkan atau hasil dari proses pembelajaran. Sebagai acuan untu perbandingan dan 108 masukan terhadap apa yang telah dicapai setelah tindakan. Kriteria keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini adalah: 1. Terlaksananya pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT sesuai yang direncanakan. 2. Banyaknya siswa yang berminat dalam mengikuti pembelajaran membuat hiasan pada busana embroidery adalah 75. Minat belajar siswa dikatakan meningkat apabila seluruhnya atau sebagian besar siswa 75 mencapai nilai ketuntasan 70 dan terlihat secara aktif berpartisipasi dalam mengikuti proses pembelajaran, menunjukan perhatian yang tinggi pada saat pembelajaran berlangsung, mempunyai tanggung jawab yang tinggi untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru, dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan tugas.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads Together terhadap Hasil Belajar Fiqih dalam pokok bahasan Riba, Bank, dan Asuransi. (Kuasi Eksperimen di MA Annida Al Islamy, Jakarata Barat)

0 13 150

PENGARUH METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PENCAPAIAN KOMPETENSI MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SAWANGAN MAGELANG.

0 3 249

PENINGKATAN MINAT BELAJAR K3LH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWER POINT DI SMK KARYA RINI YHI KOWANI SLEMAN.

0 2 287

PERSEPSI SISWA TENTANG PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA DIKLAT MEMBUAT HIASAN PADA BUSANA (EMBROIDERY) DI SMK KARYA RINI YOGYAKARTA.

0 0 138

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MEMBUAT HIASAN BUSANA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA.

4 34 287

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SD MELALUI MODEL KOOPERATIF “NUMBERED HEAD TOGETHER” PADA PELAJARAN

0 0 9