47
memberi banyak sumbangan dan terlibat dalam kerasulan Gereja. Doa menjadi sumbangan yang sangat berharga dari kaum lansia bagi Gereja. Selain itu, kaum
lansia juga dapat memberi kesaksian melalui hidup mereka yang dijiwai oleh semangat Injil. Paus Yohanes Paulus II juga tidak lupa mengajak generasi muda
untuk menyambut, menolong dan memanfaatkan sifat-sifat baik dari kaum lansia. Kaum lansia merupakan penjaga harta karun perihal pengalaman-pengalaman
manusiawi dan rohani.
48
BAB IV KATEKESE UNTUK KAUM LANSIA
BERDASARKAN SURAT PAUS YOHANES PAULUS II
Kaum lansia bukanlah barang usang atau kelompok orang-orang yang tidak produktif, sebagaimana anggapan kebanyakan orang selama ini. Mereka harus
mendapat perhatian dan dukungan yang dibutuhkan untuk melalui masa tuanya. Gereja perlu hadir dan terlibat secara langsung dengan segala kemampuannya untuk
mendukung dan memberi perhatian kepada kaum lansia. Salah satu wujud konkret perhatian Gereja kepada kaum lansia dapat diwujudkan melalui katekese yang khusus
dirancang untuk menjawab kebutuhan kaum lansia, supaya mereka dapat menjalani hari tua dengan bahagia dan penuh syukur.
Bab IV ini secara khusus membahas lima hal, yaitu pertama, gambaran umum katekese; kedua, gambaran katekse umat; ketiga katekese model Share Christian
Praxis; keempat, program pendampingan katekese bagi kaum lansia berdasarkan Surat Paus Yohanes Paulus II kepada umat lansia; dan kelima pengembangan
katekese dengan model Share Christian Praxis bagi kaum lansia terinspirasi dari Surat Paus Yohanes Paulus II kepada umat Lansia.
49
A. Gambaran Umum Katekese
1. Pengertian Katekese
Kata katekese berasal dari kata Yunani, yaitu katekeo yang berarti membuat bergema. Istilah ini kemudian digunakan oleh umat Kristiani menjadi istilah khusus
dalam bidang pewartaan Rukiyanto, 2012: 59. Dalam Kitab Suci juga terdapat sejumlah kata katekse. Kata katekese ditemukan dalam Luk. 1:4 diajarkan; Kis.
18:25 pengajaran dalam Jalan Tuhan; Kis. 21:21 mengajar; Rm. 2:18 diajar; 1Kor. 14:19 mengajar; Gal. 6:6 pengajaran. Dalam konteks ini, katekese
dimengerti sebagai pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang Kristen semakin dewasa dalam iman Telaumbanua, 1999: 4.
Hal senada mengenai pengertian katekese juga disampaikan oleh Huber 1979. Menurur Huber 1979: 20, katekese adalah usaha saling menolong terus-menerus
dari setiap orang untuk mengartikan dan mendalami hidup pribadi maupun hidup bersama menurut pola Kristus menuju kepada hidup Kristiani dewasa. Huber 1979
juga menekankan bahwa katekese merupakan pemakluman Sabda Allah, suatu bentuk pewartaan; pewartaan bahwa Allah mewahyukan rencana penyelamatan-Nya yang
dilangsungkan Kristus dalam kekuatan Roh Kudus. Catechesi Tradendae art. 18, katekese dirumuskan sebagai pembinaan iman
orang-orang yang telah dibaptis dan diberikan secara organis dan sistematis dengan maksud mengantar mereka memasuki kepenuhan hidup Kristen. Dengan demikian,
katekese dapat diartikan sebagai usaha Gereja untuk membantu umat agar dapat