Pengertian Kaum Lansia DINAMIKA KEHIDUPAN KAUM LANSIA

14 1. Siap menerima kenyataan lansia dengan rela. Sikap rela menerima ini adalah sikap paling dasar untuk menerima diri dan mengakui bahwa diri telah menjadi tua. Dengan sikap ini, kaum lansia akan dapat melihat sisi positif kehidupan mereka, karena menjadi lansia berarti memasuki usia matang, tingkat penyempurnaan hidup, dan pemenuhan diri. 2. Mengembangkan pandangan positif mengenai kaum lansia. Kaum lansia harus mempunyai pandangan positif yang menonjolkan indahnya masa lansia, memberi wacana dan makna ketenangan, kedamaian, serta kepasrahan hidup di bawah berkat Tuhan pada tahap akhir tugas hidupnya. 3. Mengembangkan kekayaan pengalaman hidup untuk menjadi semakin arif bijaksana. Hal ini dapat dilakukan oleh kaum lansia melalui pengalaman dan kematangan diri dalam hidupnya. 4. Mengatasi problema kesepian. Ada berbagai macam cara untuk mengatasi yang dapat dilakukan oleh kaum lansia, misalnya membaca, tulis-menulis, ataupun meningkatkan hidup doa. 5. Mencapai keutuhan hidup. Ketika kekuatan fisik mulai berkurang, kaum lansia masih memiliki potensi psikologis, intelektual, dan spiritual yang dapat dikembangkan secara optimal, misalnya memberikan pemikiran atau ide yang bermutu dalam bidang musik, sastra, agama, karya tulis dan lain-lain. 15 Selain mengungkapkan beberapa ciri dari kaum lansia yang bahagia, Suparno, 2012: 26 juga menyebutkan beberapa ciri kaum lansia yang kurang bahagia, yaitu: 1. Relasi dengan Tuhan kurang dekat. 2. Selalu mengeluh, mudah marah mengenai hal-hal yang kurang penting. 3. Sulit menerima keadaan diri. 4. Gelisah, tidak tenang. 5. Suka menyendiri, mengasingkan diri. 6. Suka mengkritik dan mencela orang lain, padahal dia sendiri tidak sempurna. 7. Sulit dilayani, sehingga yang melayani menjadi tidak suka. 8. Banyak orang tidak suka padanya. 9. Sombong, merasa paling hebat. 10. Kurang bersyukur.

D. Masalah-masalah yang Dihadapi Kaum Lansia

1. Penurunan Fisik

Usia biologis manusia meliputi tiga fase, yaitu fase pertumbuhan, fase pematangan, dan fase penurunan Siti Partini Suardiman, 2011: 36. Ketika seseorang memasuki masa lansia, fungsi sel-sel di dalam tubuh akan mengalami penurunan, karena telah lama berfungsi. Proses penurunan ini akan berlangsung secara alamiah dan terus-menerus, sehingga menyebabkan perubahan anatomis, fisiologis, biokemis pada jaringan tubuh. Perubahan tersebut akhirnya akan memengaruhi fungsi dan kemampuan fisik secara keseluruhan. Beberapa perubahan aspek fisik yang akan 16 dialami kaum lansia, yaitu adanya perubahan kerangka tubuh, sehingga setelah umur 60 tahun manusia menjadi lebih pendek Maramis, 1993: 22. Rongga dada tidak begitu mekar dan lebar seperti ketika berumur 30 tahun. Pundak menyempit dan pinggul melebar. Tulang menjadi keras dan mudah patah. Kecepatan belajar dan mengingat pada kaum lansia juga akan menurun, karena kemampua sistem saraf pusat semakin berkurang. Rambut kaum lansia menjadi berubah dan berkurang. Selain penurunan di atas, kaum lansia juga akan kehilangan elastisitas pada kulitnya. Hilangnya elastisitas pada kulit menyebabkan kulit menjadi kering dan keriput, sehingga tidak tahan pada suhu panas dan dingin. Mulai timbul bercak- bercak putih dikulit karena pigmen yang mulai berkurang Maramis, 1993: 22. Sensitivitas pada organ alat indera juga turut mengalami penurunan, karena saraf menjadi lebih lambat dalam mengantar impuls 2 dan adanya perubahan pada organ indera itu sendiri. Kecepatan reaksi dan dan koordinasi gerak pada kaum lansia menjadi kurang baik dan semakin lamban, karena adanya penurunan kecepatan motorik. Peredaran darah perlahan-lahan mulai terganggu, karena terjadi penebalan pada dinding pembuluh darah. Kondisi ini kemudian mengakibatkan tekanan darah pada kaum lansia meningkat. Daya tampung paru-paru untuk zat asam semakin kecil dan semakin sedikit yang diserap, sehingga mengakibatkan energi untuk beraktivitas dan daya tahan stres berkurang Maramis, 1993: 23. 2 Rangsang atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf. Contoh rangsangan, yaitu perubahan dari dingin menjadi panas dan berbagai aroma yang tercium oleh hidung ”NN”. https:systembiosaraf.wordpress.com20100411, Impuls, diakses pada 26 Juni 2017. 17 Departemen Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa menjadi tua ditandai oleh kemunduran biologis yang terlihat dari gejala kemunduran fisik antara lain Siti Partini Suardiman 2011: 39: a. Kulit mulai mengendur dan pada wajah timbul keriput serta garis-garis yang menetap; b. Rambut mulai beruban dan menjadi putih; c. Gigi mulai tanggal; d. Pengelihatan dan pendengaran mulai berkurang; e. Mudah lelah; f. Gerakan menjadi lamban dan kurang lincah; g. Keterampilan tubuh menghilang, terjadi timbunan lemak terutama di bagian perut dan pinggul. Kemunduran atau penurunan fungsi biologis pada kaum lansia ini dapat terlihat pada adanya gejala sebagai berikut: a. Menopouse adalah perubahan hidup pada perempuan yang ditandai oleh berakhirnya periode menstruasi bulanan secara rutin. b. Andropouse adalah tahap penurunan tetosteron secara berangsur-angsur pada usia lanjut laki-laki. c. Climacteric adalah satu titik pada usia pertengahan, di saat laki-laki mengalami perubahan kesehatan, kekuatan fisik, dan penampilan secara berarti. d. Biological aging adalah perubahan fisik yang menyertai peningkatan usia pada usia lanjut.