Penurunan Fisik Masalah-masalah yang Dihadapi Kaum Lansia

20 pengalaman kesendirian menusuk masuk dalam kehidupan seseorang Nouwen dan Gaffney, 1989: 32. Kesepian yang dialami kaum lansia ini juga dipengaruhi oleh tatanan masyarakat modern yang semakin individualistik, sehingga membuat kaum lansia kurang mendapat perhatian dan tersisih dari lingkungan sosial. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan berkurangnya kontak sosial yang dialami kaum lansia, yaitu Siti Partini Suardiman, 2011: 120:  Ditinggalkan oleh semua anaknya karena masing-masing sudah membentuk keluarga dan tinggal terpisah di rumah atau kota lain.  Berhenti dari pekerjaannya karena pensiun sehingga kontak dengan teman kerjanya juga terputus atau berkurang.  Mundur dari kegiatan yang memungkinkan bertemu dengan banyak orang.  Kurang dilibatkannya para usia lanjut dalam berbagai kegiatan.  Ditinggalkan oleh orang yang dicintai, seperti pasangan hidup. Paling tidak ada dua cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian yang dialami oleh kaum lansia seperti: a. Upaya yang berasal dan dilakukan oleh usia lanjut itu sendiri. Kaum lansia memang sering dilanda kesepian, namun hal ini tidak mengubah mereka untuk tetap mengisi hari-hari dengan bahagia, caranya adalah mengenali diri sendiri, mengenali perasaan, dan menyelesaikan masalah-masalah mereka. Selain itu, para lansia juga harus melakukan aktivitas yang berguna bagi dirinya dengan membuat pengaturan waktu, seperti; olahraga, membaca, ikut pertemuan keluarga, reuni dengan teman-teman, dan mengikuti kegiatan keagamaan. 21 b. Melalui bantuan orang lain, baik oleh anak, cucu, sanak keluarga maupun orang lain yang peduli pada usia lanjut. Orang-orang di sekitar dan anggota keluarga memiliki peranan yang sangat penting untuk menghibur kaum lansia. Dari merekalah kaum lansia dapat menikmati masa tuanya tanpa kesepian. Caranya ialah dengan senantiasa melibatkan mereka dalam kehidupan sehari-hari, mengajak mereka berkomunikasi, memberi mereka tanggung jawab, dan mengikutsertakan kaum lansia dalam pengambilan keputusan baik dalam hidup berkeluarga maupun hidup bermasyarakat.

4. Marginalisasi

Marginalisasi merupakan salah satu permasalahan yang dialami oleh kaum lansia dan sangat melukai martabat pribadi mereka. Berkembangnya masalah ini, yang relatif baru, telah menemukan tempat pertumbuhan yang subur dalam masyarakat yang hanya memuja keberhasilan jasmani dan citra awet muda, sampai- sampai orang yang tidak lagi memiliki sifat-sifat itu praktis tersisih Widyamartaya, 2015: 28-29. Terdapat berbagai faktor yang menjadi penyebab kaum lansia mengalami marginalisasi atau tersisih dari masyarakat atau hidup sosial. Menurunnya kondisi fisik, kemiskinan atau menurunnya pendapatan atau sumber-sumber finansial secara drastis, kurangnya perhatian dari keluarga, serta anggapan bahwa kaum lansia tidak memiliki kemampuan atau sumber daya yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar menjadi beberapa faktor yang menyebabkan kaum lansia tersisih dari lingkungan 22 sosial. Penderitaan yang dialami kaum lansia bukan hanya karena tidak dapat berkontak dengan lingkungan sosial atau orang-orang di sekitarnya, tetapi lebih karena merasa ditinggalkan, kesepian dan terpencil dari hubungan-hubungan manusiawi. Berkurangnya kontak sosial yang dialami kaum lansia membuat mereka menjadi miskin, tidak memiliki kesempatan untuk pengayaan intelektual dan budaya yang mereka perlukan. Kaum lansia mengalami suatu rasa tidak berdaya karena tidak dapat mengubah situasi mereka sebagai akibat ketidakmampuan mereka untuk mengambil bagian dalam proses pembuatan keputusan yang menyangkut mereka, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga negara Widyamartaya, 2015: 29. Hal ini kemudian membuat mereka tercabut dari lingkungan sosialnya dan kehilangan rasa kebersamaan dengan masyarakat tempat mereka berada sebagai anggota.

E. Rangkuman

Proses menua atau aging merupakan proses alami semua makhluk hidup, termasuk manusia. Siapapun manusia yang ada di dunia ini akan mengalami menjadi kaum lansia. Sedangkan batas usia kaum lansia di berbagai negara cukup bervariasi, karena angka harapan hidup penduduk masing-masing negara cukup beragam. Di negara-negara maju, angka harapan hidup relatif lebih tinggi, dari pada di negara- negara berkembang. Di Indonesia sendiri batas usia kaum lansia yaitu 60 tahun ke atas. 23 Terdapat bebagai ciri yang dapat diamati untuk mendeteksi apakah kaum lansia bahagia atau kurang bahagia. Kaum lansia yang bahagia, salah satunya akan ditunjukkan dengan ciri-ciri mampu menerima diri apa adanya dengan segala kekuatan dan kelemahannya serta memiliki kegembiraan batin yang mendalam. Sedangkan kaum lansia yang kurang bahagia, salah satunya ditunjukkan dengan ciri- ciri selalu mengeluh dan mudah marah. Masalah paling mencolok yang dialami kaum lansia pada umumnya, yaitu mengalami berbagai penurunan, terutama penurunan fisik dan kesehatan. Selain itu, kaum lansia juga mengalami perubahan sosio- emosional, kesepian, dan marginalisasi.