Langkah IV: Menerapkan iman Kristiani dalam situasi peserta konkret
95
b. Kesempatan hening sejenak untuk merenungkan puisi tersebut. Sementara lilin
dan salib dapat diletakkan di tengah umat untuk kemudian dinyalahkan. c.
Kesempatan doa umat spontan yang diawali pendamping dengan menghubungkan kebutuhan dan situasi kelompok lansia. Sesudah itu doa umat
disusul secara spontan oleh para peserta yang lain. Akhir Doa Umat ditutup dengan doa penutup dari pendamping yang merangkum keseluruhan langkah
ini, seperti di bawah ini: d.
Doa penutup Bapa yang mahabaik, kami bersyukur atas proses pendalaman iman malam hari
ini. Kami telah Engkau sadarkan akan arti hidup yang telah kami jalankan hingga memasuki usia lanjut ini. Berbagai situasi hidup telah kami alami dan itu tetap terus
kami alami hingga akhir hayat kami. Engkau tetap mengingikan kami untuk terus bertumbuh dan berkembang menuju kematangan hidup jasmani dan rohani. Ibarat
benih atau biji sesawi yang ditanam dan melebur hilang di dalam tanah, namun kemudian ia tumbuh menjadi satu pohon yang besar, dimana setiap mahluk hidup
mendapat naungan dan perlindungan dari cabang-cabangnya. Semakin memasuki usia lanjut, pohon itu semakin kokoh dan berdiri tegar dengan akar yang tertanam kuat.
Kami mengerti Engkau pun menghendaki kami berbuat demikian, terus bertumbuh dan berkembang dalam mengembangkan karunia-karunia yang Engkau berikan pada
kami, terutama dalam memberikan teladan dan kesaksian hidup yang baik kepada siapa saja. Semoga kami dapat mewujudkan niat-niat baik kami dengan tetap terus
bertumbuh dan berkembang seperti benih atau biji sesawi yang ditanam. Doa ini kami
96
haturkan dengan perantaraan Yesus Kristus, Putera-Mu yang terkasih yang hidup dan meraja bersama Dikau kini dan sepanjang masa. Amin.
e. Sesudah doa penutup, pertemuan diakhiri dengan nyanyian “Sakjegé Aku
Ndhèrèk Gusti ”. http:kandangjago.web.idlirik-lagu-paduan-suara, teks lagu
terlampir pada lampiran 5.
97