Rangkuman DINAMIKA KEHIDUPAN KAUM LANSIA

27 cermat hari-hari kami, supaya kami mencapai kebijaksanaan hari Mzm. 90:12 [LE, art. 5]. Di dalam usia tua yang penuh dengan kerapuhan fisik, tetap memuat keuntungan-keuntungan tersendiri, yakni kesempatan untuk berkembangnya kebijaksanaan dalam diri kaum lansia yang muncul dari pengalaman masa lalu. Mutu usia tua sangat bergantung pada kemampuan setiap kaum lansia dalam memahami makna dan menghargai nilainya, baik dalam tingkat manusiawi maupun pada tingkat iman. Oleh karena itu, kaum lansia harus meletakkan usia tua dalam konteks rencana penyelenggaraan Allah sendiri yang adalah kasih Widyamartaya, 2015: 16. Masa tua hendaknya disambut sebagai tahap dalam perjalanan yang digunakan oleh Kristus untuk menuntun umat-Nya ke rumah Bapa Yoh. 14:2. Hanya dengan diterangi iman dan diperkuat oleh pengharapan yang tidak akan sia-sia Rm. 5:5, kaum lansia akan mampu menyambut usia tua dengan cara-cara yang benar-benar Kristiani, baik sebagai anugerah maupun sebagai tugas. Sumbangan yang dapat diberikan oleh kaum lansia berkat pengalaman mereka akan sangat berharga untuk membuat kebudayaan dan masyarakat menjadi lebih manusiawi. Itulah mengapa dalam awal suratnya, Paus Yohanes Paulus II menyatakan bahwa: „„…refleksi yang pertama muncul di hati ada hubungannya dengan lalunya waktu yang tak terelakkan‟‟ LE, art. 2. Artinya, kaum lansia memiliki begitu banyak pengalaman bersama berlalunya waktu yang telah mereka lewati. Hal itu dapat menjadi sumbangan yang dapat dibagikan oleh kaum lansia. Terdapat beberapa sumbangan yang dapat diberikan oleh lansia dengan memupuk kharisma-kharisma khas usia tua Widyamartaya, 2015: 19-20, yaitu: 28 1. Sikap tanpa pamrih Sikap tanpa pamrih adalah keberanian untuk memberi sesuatu atau memberikan diri kita sendiri tanpa berharap mendapat balasan. Kaum lansia tidak lagi diburu-buru oleh waktu, maka mereka dapat mengingatkan masyarakat yang selama ini selalu mengukur nilai tindakan menurut kriteria efisiensi dan sukses jamani. 2. Ingatan Saat ini banyak generasi muda yang kehilangan kesadaran bersejarah. Hal ini kemudian membuat mereka kehilangan jati diri mereka sendiri. Masyarakat yang kehilangan kesadaran bersejarah akan gagal mendidik orang-orang muda, karena mereka akan cenderung mengulangi kesalahan-kesalahannya pada masa lalu. Hilangnya kesadaran bersejarah ini juga turut menyebabkan kaum lansia menjadi tersingkir dan terasing. 3. Pengalaman Di zaman modern ini ilmu dan teknologi yang semakin maju telah menggantikan nilai pengalaman kaum lansia. Orang muda sudah tidak memiliki lagi ketertarikan untuk mendengar kisah-kisah pengalaman dari para lansia. Cerita-cerita kuno yang dialami oleh kaum lansia dianggap sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Rintangan budaya semacam inilah yang tidak boleh menghalangi kaum lansia yang memiliki begitu banyak kisah menarik untuk dikatakan dan dibagikan kepada generasi muda terbuang begitu saja. 29 4. Kebergantungan satu sama lain Kaum lansia mengingatkan masyarakat akan kodrat sosial manusia dan perlunya memperbaiki tata susunan hubugan antar pribadi dan sosial. Melalui sikap kebergantungan inilah kaum lansia dan masyarakat di sekitar dibantu untuk saling membantu dan mengisi, baik lewat perilaku dan keteladanan hidup sehari-hari. Sikap individualistik dan pencarian kepentingan pribadi masyarakat di zaman modern ini harus digerus sehingga didapati Visi hidup yang lebih lengkap dan bermutu. 5. Visi hidup yang lebih lengkap Hidup kita dikuasai oleh sikap buru-buru, resah-gelisah, dan tidak jarang oleh neurosis 3 . Hidup seperti ini adalah hidup yang kacau, hidup yang melupakan pertanyaan-pertanyaan pokok tentang panggilan martabat dan tujuan akhir manusia. Usia lansia merupakan usia kesederhanaan dan kontemplasi. Nilai-nilai afektif, moral, dan religius yang hidup dalam diri kaum lansia merupakan sumber daya yang sangat diperlukan untuk mengembangkan keselarasan masyarakat, keharmonisan keluarga, dan keserasian individu. Nilai-nilai ini mencakup kesadaran bertanggungjawab, iman akan Allah, persahabatan, sikap tidak memihak pada kekuasaan, pertimbangan, kebijaksanaan, kesabaran, dan keyakinan batin yang dalam akan perlunya menghormati alam ciptaan dan memupuk kedamaian. 3 Neurosis, sering disebut juga psikoneurosis, adalah istilah umum yang merujuk pada ketidakseimbanga n mental yang menyebabkan stress ”NN”. https:id.wikipedia.orgwiki, Neurosis, diakses pada 26 Juni 2017.