KATEKESE KEPADA UMAT LANSIA TERINSPIRASI DARI SURAT PAUS YOHANES PAULUS II PENUTUP

13  Lanjut usia geriatric age usia 6570 tahun, terbagi atas: 1 Young old usia 70-75; 2 Old usia 75-80; 3 Very old usia 80 tahun.

C. Ciri-ciri Kaum Lansia Bahagia dan Kurang Bahagia

Menurut Paul 2012:25-27 terdapat beberapa ciri yang dapat ditemukan dari pribadi kaum lansia yang bahagia, yaitu: 1. Hidupnya dekat dan pasrah pada Tuhan yang tampak melalui kebiasaannya untuk berdoa. 2. Ada kegembiraan batin yang mendalam; hidupnya damai 3. Ia menerima dirinya apa adanya, baik kekuatan dan kelemahannya, termasuk menerima bahwa dirinya telah menjadi tua. 4. Ia berdamai dengan dirinya. 5. Ia mau berkorban dan bertahan dalam situasi yang kurang baik, seperti tidak mengeluh karena sakitnya. 6. Ia dapat bersahabat dengan orang lain, dapat menerima orang lain. 7. Ia mudah mengampuni orang lain dan juga suka minta ampun kepada orang lain dan Tuhan jika merasa bersalah. 8. Ia mudah mensyukuri keadannya. Hal yang kurang lebih senada juga disampaikan oleh Wignyasumarta 2013. Menurut Wingnyasumarta, 2013:189-191, terdapat beberapa hal yang dapat membantu agar masa lansia menjadi lebih menarik, tidak menjemukan, dan menggembirakan, yaitu: 14 1. Siap menerima kenyataan lansia dengan rela. Sikap rela menerima ini adalah sikap paling dasar untuk menerima diri dan mengakui bahwa diri telah menjadi tua. Dengan sikap ini, kaum lansia akan dapat melihat sisi positif kehidupan mereka, karena menjadi lansia berarti memasuki usia matang, tingkat penyempurnaan hidup, dan pemenuhan diri. 2. Mengembangkan pandangan positif mengenai kaum lansia. Kaum lansia harus mempunyai pandangan positif yang menonjolkan indahnya masa lansia, memberi wacana dan makna ketenangan, kedamaian, serta kepasrahan hidup di bawah berkat Tuhan pada tahap akhir tugas hidupnya. 3. Mengembangkan kekayaan pengalaman hidup untuk menjadi semakin arif bijaksana. Hal ini dapat dilakukan oleh kaum lansia melalui pengalaman dan kematangan diri dalam hidupnya. 4. Mengatasi problema kesepian. Ada berbagai macam cara untuk mengatasi yang dapat dilakukan oleh kaum lansia, misalnya membaca, tulis-menulis, ataupun meningkatkan hidup doa. 5. Mencapai keutuhan hidup. Ketika kekuatan fisik mulai berkurang, kaum lansia masih memiliki potensi psikologis, intelektual, dan spiritual yang dapat dikembangkan secara optimal, misalnya memberikan pemikiran atau ide yang bermutu dalam bidang musik, sastra, agama, karya tulis dan lain-lain.