12
B. Batasan Kaum Lansia
Negara-negara maju, seperti Amerika Serikat, Kanada, Belanda, Australia, Swedia, dan beberapa negara Eropa lainnya, yang angka harapan hidup penduduknya
relatif lebih tinggi dari pada negara-negara berkembang, menggunakan batasan usia 65 tahun sebagai batas terbawah untuk kelompok penduduk usia lanjut. Hal itu agak
beberbeda dengan negara Asia, termasuk Indonesia, yang menggunakan batasan umur 60 tahun ke atas Siti Partini Suardiman, 2011: 2. Batasan mengenai umur kaum
lansia di Indonesia termuat dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia pada Bab1 Pasal 1 Ayat 2. Batasan mengenai umur kaum
lansia ini memang berbeda-beda. Oleh karena itu, dapat dipahami bahwa terdapat berbagai pendapat mengenai batasan umur kaum lansia.
Menurut WHO, batasan usia lansia meliputi:
Usia pertengahan middle age, yaitu kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
Lanjut usia elderly, yaitu antara 60 sampai 74 tahun.
Lanjut usia tua old, yaitu antara 75 sampai 90 tahun.
Usia sangat tua very old, yaitu di atas 90 tahun. Batas bawah usia lansia yang ditetapkan oleh WHO, yaitu 60 tahun. Artinya, batasan
mengenai usia lansia ini sama dengan batas bawah usia lansia yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia. Batas bawah usia lansia juga senada dengan yang disampaikan
oleh Setyonegroho dalam Padila 2013. Ia menetapkan batasan usia lansia sebagai berikut:
Usia dewasa muda young adulthood usia 1820-25 tahun.
Usia dewasa penuh middle years atau maturitas usia 25-6065 tahun.
13
Lanjut usia geriatric age usia 6570 tahun, terbagi atas: 1 Young old usia
70-75; 2 Old usia 75-80; 3 Very old usia 80 tahun.
C. Ciri-ciri Kaum Lansia Bahagia dan Kurang Bahagia
Menurut Paul 2012:25-27 terdapat beberapa ciri yang dapat ditemukan dari pribadi kaum lansia yang bahagia, yaitu:
1. Hidupnya dekat dan pasrah pada Tuhan yang tampak melalui kebiasaannya
untuk berdoa. 2.
Ada kegembiraan batin yang mendalam; hidupnya damai 3.
Ia menerima dirinya apa adanya, baik kekuatan dan kelemahannya, termasuk menerima bahwa dirinya telah menjadi tua.
4. Ia berdamai dengan dirinya.
5. Ia mau berkorban dan bertahan dalam situasi yang kurang baik, seperti tidak
mengeluh karena sakitnya. 6.
Ia dapat bersahabat dengan orang lain, dapat menerima orang lain. 7.
Ia mudah mengampuni orang lain dan juga suka minta ampun kepada orang lain dan Tuhan jika merasa bersalah.
8. Ia mudah mensyukuri keadannya.
Hal yang kurang lebih senada juga disampaikan oleh Wignyasumarta 2013. Menurut Wingnyasumarta, 2013:189-191, terdapat beberapa hal yang dapat
membantu agar masa lansia menjadi lebih menarik, tidak menjemukan, dan menggembirakan, yaitu: