Langkah II: Mendalami Pengalaman Hidup Peserta

91 berikan pada kita. Dalam pertemuan kali ini, Allah mengajak kita untuk semakin menyadari sebagai para lansia agar tetap berani memberikan kesaksian hidup baik dalam sikap, tindakan, maupun dalam setiap perkataan yang kita lakukan setiap hari. b. Sebagai bahan refleksi agar kita semakin menyadari karunia yang diberikan Tuhan untuk bertumbuh menuju kematangan hidup jasmani dan rohani, kita mencoba merenungkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut dipilih salah satu yang sesuai dengan situasi. 1. Apakah arti bertumbuh menuju kematangan hidup jasmani dan rohani dalam usia lanjutku? 2. Sikap-sikap mana saja yang kita perjuangkan agar semakin mensyukuri karunia yang diberikan Tuhan untuk semakin bertumbuh menuju kematangan hidup jasmani dan rohani pada usia lanjut ini? 3. Apakah eyang kakung dan eyang putri serta bapak dan ibu semakin disadarkan, ditegur, atau diteguhkan dalam menjalankan hidup dengan mengembangkan karunia untuk semakin bertumbuh menuju kematangan hidup jasmani dan rohani? c. Saat hening sejenak untuk merenungan secara pribadi pesan Injil dengan situasi konkret eyang-eyang sebagai orang-orang yang telah berusia lanjut dengan panduan salah satu dari 3 tiga pertanyaan di atas. Kemudian peserta diberi kesempatan secukupnya untuk mengungkapkan hasil renungan pribadi tersebut. Akhirnya, sebagai bahan renungan dalam langkah konfrontasi ini pendamping dapat memberi 92 arah rangkuman singkat sesuai hasil-hasil renungan pribadi mereka, misalnya sebagai berikut: Bertumbuh menuju kematangan hidup jasmani dan rohani dalam usia lanjut berarti terus menerus mengembangkan karunia-karunia yang diberikan Tuhan dalam hidup kita. Usia lanjut bukan berarti memasuki masa pasif tetapi justru semakin bertambah usia, kita semakin harus menunjukan sikap hidup yang baik untuk menjadi panutan bagi siapa saja, khususnya kaum muda. Tentu hal ini perlu didukung dengan sikap-sikap baik yang telah diajarkan Yesus dalam nasihat-nasihat-Nya kepada para murid-Nya antara lain beriman teguh, penuh cinta kasih, senantiasa memiliki pengharapan, rela berkorban, rela berbagi, rela menderita, mendengarkan dengan baik, memberi nasihat dengan arif dan bijaksana, dan masih banyak sikap hidup lainnya yang dapat kita tumbuh kembangkan menuju kematangan hidup jasmani dan rohani. Yesus menyadarkan kita untuk tetap memberikan sesuatu yang terbaik terutama kesaksian hidup kita yang dapat dijadikan panutan bagi anak cucu dan sesama yang kita jumpai dan kita layani atau yang melayani kita di usia lanjut ini.

6. Langkah V: Mengusahakan suatu aksi konkret

a. Pengantar Eyang dan bapakibu yang terkasih dalam Yesus Kristus, setelah kita bersama- sama menggali pengalaman kita sebagai lansia yang harus tetap bertumbuh menuju kematangan hidup rohani dan jasmani melalui cerita apa itu hidup. Demikianpun pengalaman kita bersama di usia lanjut ini, kita dapat mengartikan hidup sesuai