disebabkan karena anggota tubuh yang mengalami gangguan tidak bisa bekerja secara maksimal saat proses belajar.
b. Faktor psikologis 1 Inteligensi
Inteligensi mempunyai peran yang sangat besar dalam proses belajar. Siswa yang mempunyai inteligensi yang tinggi
akan cenderung lebih berhasil daripada siswa yang memiliki inteligensi rendah. Walaupun inteligensi mempunyai pengaruh
yang sangat besar, belum tentu siswa yang mempunyai inteligensi yang tinggi lebih berhasil. Hal ini disebabkan karena
belajar dipengruhi oleh banyak faktor. 2 Perhatian
Hasil belajar juga dapat dipengaruhi oleh perhatian. Siswa yang mempunyai hasil belajar baik cenderung
mempunyai perhatian yang besar terhadap hal yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran kurang menarik maka siswa
tersebut akan mengalami kebosanan dalam melakukan proses belajar. Oleh karena itu bahan pelajaran harus selalu menarik
agar dapat meningkatkan hasil belajar yang baik terhadap siswa. 3 Minat
Minat adalah
kecenderungan seseorang
dalam memperhatikan suatu objek tertentu secara terus-menerus dan
disertai perasaan senang. Dalam belajar, siswa yang belajar disertai minat yang besar akan sangat senang melakukan proses
belajar. Hal ini kemudian akan meningkatkan hasil belajar siswa. 4 Bakat
Bakat merupakan kemampuan belajar. Jika bahan yang dipelajari siswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajar akan
lebih maksimal. 5 Motif
Motif erat hubungannya dengan tujuan. Motif sangat diperlukan dalam belajar, dalam membentuk motif dapat
dilakukan dengan cara latihan-latihan. 6 Kematangan
Kematangan merupakan
suatu tingkat
dalam pertumbuhan seseorang. Belajar akan lebih berhasil jika siswa
tersebut sudah dikatakan siap matang. 7 Kesiapan
Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon. Jika siswa melakukan proses belajar dan sudah mempunyai kesiapan
yang cukup maka hasil belajar yang diperoleh akan lebih baik.
c. Faktor kelelahan Kelelahan dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelelahan
jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat apabila tubuh terasa lemas dan lunglai. Kelelahan rohani dapat dilihat
dengan adanya kelesuan dan kebosanan, hal ini akan menghilangkan minat dan dorongan untuk melakukan sesuatu. Kelelahan sangat
berpengaruh untuk proses belajar.
2. Faktor eksternal
a. Faktor keluarga Keluarga merupakan hal yang sangat berpengaruh bagi
kondisi siswa. Keluarga adalah lingkungan pertama. Hal yang sangat mempengaruhi belajar dari keluarga adalah cara orang tua
mendidik, relasi antar keluarga, suasana rumah tanggga, keadaan ekonomi, pengertian orang tua dan latar belakang kebudayaan.
b. Faktor sekolah Sekolah merupakan lingkungan kedua bagi siswa. Sekolah
merupakan tempat belajar bagi siswa. Beberapa hal yang mempengaruhi belajar di lingkungan sekolah adalah metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat peraga,waktu sekolah, standar pelajaran
diatas ukuran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
c. Faktor masyarakat Lingkungan masyarakat juga mempengaruhi belajar siswa.
Hal-hal yang mempengaruhi belajar siswa di lingkungan masyarakat adalah kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat.
E. Hubungan Minat Belajar dengan Prestasi Belajar
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar. Slameto membagi faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menjadi dua, yaitu
faktor intern, dan faktor ekstern. Minat merupakan salah satu faktor intern yang mempengaruhi prestasi belajar. Minat dapat diungkapkan dengan cara
perhatian yang cukup besar dan sama sekali tidak menghiraukan sesuatu yang lain.
Menurut Dalyono 2010: 57, minat belajar yang cukup besar cenderung menghasilkan prestasi belajar yang tinggi, dan sebaliknya jika
minat belajar kurang maka akan menghasilkan prestasi yang rendah. Sama halnya yang diungkapkan oleh Dalyono, Slameto 2013: 57 berpendapat
bahwa minat belajar memiliki pengaruh yang besar terhadap prestasi belajar, karena jika bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan baik. Jika siswa tidak mempunyai minat siswa akan bermalas-malasan saat proses pembelajaran.
F. Trigonometri
Nama Trigonometri diturunkan dari dua kata Yunani trigon yang berarti tiga-
sudut atau “segitiga” dan metros atau “mengukur”. Disebut dimikian sebab pada awal mulanya Trigonometri utamanya terkait erat
dengan pengukuran segitiga. Trigonometri merupakan bagian dari matematika yang mempelajari hubungan antara sisi-sisi dan sudut-sudut
suatu segitiga.
1. Sudut
Sudut adalah dua sinar garis yang berpangkal pada satu titik, titik
tersebut dinamakan titik sudut. a.
Pengukuran sudut
1 Pengukuran seksagesimal Pada pengukuran seksagesimal sudut yang dibentuk satu
putaran penuh dibagi dalam 360 bagian yang sama besar. Hasil pembagian tersebut akan terbentuk 360 bagian sudut yang sama
besar. Masing-masing sudut kecil-kecil tersebut dinamakan satu derajat yang dilambangkan dengan 1
. Sudut-sudut kecil tersebut
dibagi lagi menjadi 60 bagian yang sama besar yang setiap bagiannya
dinamakan satu menit yang dilambangkan dengan 1’, dan setiap menit dibagi lagi menjadi 60 bagian yang sama besar
yang setiap bagiannya dinamakan satu detik yang diberi lambang 1’’.