Uji hipotesis untuk menetukan ada tidaknya hubungan antara

Setelah didapatkan data, tahapan selanjutnya adalah melakukan perhitungan uji prasyarat sebelum data tersebut digunakan untuk uji hipotesis. Uji prasyarat yang pertama adalah uji normalitas. Dari data prestasi belajar dan minat terhadap matematika setelah dilakukan uji normalitas data tersebut semuanya berdistribusi normal. Setelah memasuki uji normalitas, uji prasayarat selajutnya adalah uji homogenitas. Dari data prestasi belajar dan minat terhadap matematika setelah dilakukan uji normalitas data tersebut semuanya mempunyai variansi yang homogen. Setelah uji prasyarat terpenuhi langkah selanjutnya adalah uji hipotesis. Uji hipotesis dilakukan untuk menjawab hipotesis yang sudah dirumuskan. a. Uji hipotesis untuk menetukan ada tidaknya berbedaan prestasi belajar matematika antar siswa laki-laki dan siswa perempuan. Dari hasil uji hipotesis tentang perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara prestasi belajar matematika siswa laki-laki dan siswa perempuan. Jika dilihat lebih lanjut, dari hasil perhitungan terlihat bahwa rata-rata nilai siswa perempuan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa laki-laki meskipun tidak signifikan. Dari dua kelas yang dilakukan penelitian terlihat bahwa siswa perempuanlah yang mempunyai nilai tertinggi. Hal ini menyangkal beberapa pendapat yang menyatakan prestasi belajar laki-laki lebih baik dari perempuan. Misalnya salah satu pendapat yang diungkapkan oleh Hutt dalam Heru, Yunita dan Saefudin menyatakan bahwa kemampuan matematika laki-laki lebih unggul dibanding dengan perempuan. Dari hasil perhitungan ini terlihat bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika siswa laki-laki dan siswa perempuan di SMA Negeri 1 Playen, bahkan ada kecenderungan siswa perempuan lebih baik dari siswa laki-laki. Salah satu penyebabnya yang dimungkinkan adalah karena perlakuan guru yang dilakukan terhadap siswa laki-laki dan siswa perempuan sama saat menyampaikan materi atau bisa juga diakibatkan cara belajar siswa laki-laki dan siswa perempuan tidak jauh berbeda. Jadi bisa dimungkinkan penelitian di sekolah ini tidak ada perbedaan prestasi belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan atau bahkan prestasi belajar siswa perempuan yang cenderung lebih baik dari pada prestasi belajar siswa laki-laki. b. Uji hipotesis untuk menetukan ada tidaknya perbedaan minat belajar antara siswa laki-laki dan siswa perempuan Dari hasil uji hipotesis tentang perbedaan minat terhadap matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara minat terhadap matematika siswa laki-laki dan siswa perempuan. Jika dilihat lebih lanjut, dari hasil perhitungan terlihat bahwa rata-rata nilai siswa perempuan lebih tinggi dari pada rata-rata nilai siswa laki-laki meskipun tidak signifikan. Dari dua kelas yang dilakukan penelitian terlihat bahwa siswa perempuanlah yang mempunyai nilai tertinggi. Dari hasil perhitungan ini terlihat bahwa tidak ada perbedaan minat terhadap matematika siswa laki-laki dan siswa perempuan di SMA Negeri 1 Playen, bahkan ada kecenderungan siswa perempuan lebih baik dari siswa laki-laki. c. Uji hipotesis untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada siswa laki-laki Dari hasil uji korelasi tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika pada siswa laki-laki dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika. Kontribusi variabel minat pada pengaruh dari prestasi belajar siswa sebesar 20,20 sedangkan 79,80 dipengaruhi dari variabel lain. Ini artinya minat belajar memiliki kontribusi yang cukup banyak dalam mempengaruhi prestasi belajar pada siswa laki-laki. Jika siswa mempunyai prestasi belajar yang kurang baik, maka untuk meningkatkannya dengan cara meningkatkan minat. Hal ini akan membuat peningkatan prestasi belajar yang cukup signifikan. d. Uji hipotesis untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada siswa perempuan Dari hasil uji korelasi tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika pada siswa perempuan. Tidak jauh beda pada siswa laki- laki, pada siswa perempuan kontribusi variabel minat pada pengaruh dari prestasi belajar siswa sebesar 23,85 sedangkan 76,16 dipengaruhi dari variabel lain. Ini artinya minat belajar memiliki kontribusi yang cukup banyak dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika siswa mempunyai prestasi belajar yang kurang baik, maka untuk meningkatkannya dengan cara meningkatkan minat. Hal ini akan membuat peningkatan prestasi belajar yang cukup signifikan. e. Uji hipotesis untuk menetukan ada tidaknya hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar pada seluruh siswa Dari hasil uji korelasi tentang hubungan antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika pada seluruh siswa dapat ditarik kesimpulan bahwa ada hubungan positif antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika pada seluruh siswa. Kontribusi variabel minat pada pengaruh dari prestasi belajar pada seluruh siswa sebesar 23,67 sedangkan 77,33 dipengaruhi dari variabel lain. Ini artinya minat belajar memiliki kontribusi yang cukup banyak dalam mempengaruhi prestasi belajar siswa. Jika siswa mempunyai prestasi belajar yang kurang baik, maka untuk meningkatkannya dengan cara meningkatkan minat. Hal ini akan membuat peningkatan prestasi belajar yang cukup signifikan.

F. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mengalami beberapa keterbasan. Keterbatasan penelitian ini adalah : a. Dalam pengambilan data, peneliti tidak dapat mengontrol sepenuhnya faktor-faktor yang dapat mempengaruhi jawaban siswa yang. Hal yang sepenuhnya tidak dapat dikontrol misalnya adalah siswa tersebut sedang tidak enak badan yang membuat daya konsentrasi melemah, kejujuran siswa dalam mengisi lembar jawab dan kehadiran siswa dalam mengikuti pembelajaran. b. Hasil analisis diatas akan lebih jelas alasan atau latar belakangnya bila diikuti dengan wawancara. Karena keterbatasan waktu penelitian, wawancara dengan siswa tidak sempat dilakukan.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN DI SMP A. WAHID HASYIM TEBUIRENG JOMBANG

1 6 1

PERBEDAAN KEBIASAAN BELAJAR ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN

1 8 2

Hubungan Antara Kemampuan Belajar Bahasa Arab Siswa terhadap Minat Belajar Bahasa Arab di Madrasah Tsanawiyyah As-Salafiyyah Sawangan

0 4 68

Korelasi antara minat belajar dengan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran al-qur’an hadits di Madrasah Tsanawiyah Ta’lim Al-Mubtadi Cipondoh

2 7 91

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA Hubungan Antara Minat Belajar Dan Kemandirian Belajar Dengan Prestasi Belajar Bahasa Inggris Siswa SMA Muhammadiyah 1 Surakarta.

0 6 18

STUDI KORELASI ANTARA VOCABULARY MASTERY, GRAMMAR MASTERY DAN MINAT BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA Studi Korelasi Antara Vocabulary Mastery, Grammar Mastery Dan Minat Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas Internasional

0 2 21

STUDI KOMPARASI MINAT DAN PRESTASI BELAJAR ANTARA SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN DI SMP NEGERI 6 YOGYAKARTA.

0 2 126

STUDI KOMPARASI DALAM MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SENI TARI ANTARA SISWA LAKI-LAKI DENGAN PEREMPUAN PENYANDANG CEREBRAL PALSY DI PUSAT REHABILITASI YAKKUM SLEMAN YOGYAKARTA.

0 0 124

PERBEDAAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR SISWA LAKI-LAKI DAN SISWA PEREMPUAN PADA MATA PELAJARAN SENI TARI DI SMPN 1 YOGYAKARTA.

0 0 102

PENGARUH GAYA BELAJAR DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 0 8