2 Statistik uji n
1
, n
2
30
2 2
2 1
homogen tidak diketahui
2 1
2 1
2 2
2 2
1 1
2 1
1 1
2 1
1 n
n n
n s
n s
n x
x t
22 1
21 1
2 22
21 957
, 79
1 22
162 ,
118 1
21 3636
, 90
5238 ,
85 t
22 1
21 1
41 097
, 1679
24 ,
2363 8398
, 4
t
59768 ,
1
t
3 Wilayah kritis
2
t t
atau
2
t t
326723 ,
2
2
t
batas kiri
326723 ,
2
2
t batas kanan
Gambar 4. 9 Daerah Wilayah Kritis -2,326723 -1,59768
2,326723
4 Kesimpulan t hitung tidak berada dalam wilayah kritis.Tidak cukup bukti
untuk menolak H . Ini artinya tidak ada perbedaan minat belajar
matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
c. Uji hipotesis untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara
minat belajar dengan prestasi belajar pada siswa laki-laki
1 Uji korelasi a Perumusan hipotesis sebagai berikut :
H : Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar
dengan prestasi belajar matematika pada siswa laki-laki H
1
: Ada hubungan yang signifikan antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika pada siswa laki-laki
b Statistik uji Berikut perhitungan uji korelasi mengguakan uji korelasi
Pearson Product Moment:
2 2
2 2
Y
Y N
X X
X Y
X XY
N r
xy
2 2
35 ,
1093 9335
, 59601
21 1796
155964 21
35 ,
1093 1796
01 ,
94638 21
xy
r
26371 ,
52824 61
, 23741
xy
r
449445167 ,
xy
r
c
Wilayah kritis
tabel hitung
r r
433 ,
449445167 ,
memenuhi d Kesimpulan
hitung
r memenuhi wilayah kritis. H
ditolak. Ini artinya ada hubungan positif yang signifikan antar minat
belajar dengan prestasi belajar pada siswa laki-laki sebesar 0,48647532.
e Kontribusi variabel minat belajar terhadap variabel prestasi belajar pada siswa laki-laki dijelaskan sebagai berikut :
Kontribusi = r
2
× 100 Kontribusi = 0,449445167
2
× 100 Kontribusi = 0,202000958 × 100
Kontribusi = 20,20 Jadi pengaruh minat belajar terhadap prestasi belajar pada
siswa laki-laki sebesar 20,20 dan 79,80 ditentukan oleh variabel lain.
2 Uji regresi Berikut adalah analisis regresi minat belajar dan prestasi
belajar pada siswa laki-laki :
X b
a Y
X b
Y N
X b
- Y
a