merupakan salah satu ukuran tingkat keberhasilan siswa setelah menjalani proses belajar. Dari semua penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar adalah ukuran penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan dan diperoleh melalui usaha siswa dalam interaksi aktif
subjek dengan lingkungan. Fatimah dalam Roida 2015: 124 menyatakan dalam konteks
pembelajaran ada beberapa tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Salah satu tolak ukur yang digunakan
adalah prestasi belajar. Diharapkan dari hasil proses belajar siswa dapat mengembangkan prestasi belajar, karena prestasi merupakan tolak ukur
pencapaian keberhasilan proses belajar.
C. Minat Belajar
Menurut Slameto 2013: 180 minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, maka semakin besar pula minat.
Minat dapat diekspresikan dengan pernyataan yang menunjukan perasaan lebih suka pada suatu hal daripada hal lainnya, minat juga dapat
dimanifestasikan melalui keikutsertaan dalam suatu aktivitas. Siswa yang
memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung memberi perhatian lebih
pada subjek tersebut.
Minat merupakan hal yang tidak dibawa sejak lahir, melainkan didapat kemudian. Minat terhadap suatu hal dapat mempengaruhi perlakuan
selanjutnya serta dapat mempengaruhi minat-minat baru. Dapat disimpulkan minat adalah suatu hasil belajar dan menyongkong belajar
selanjutnya. Meskipun minat merupakan hal yang bukan hakiki dalam belajar, tetapi asumsi umum menyatakan bahwa minat akan cukup
membantu seseorang dalam mempelajari sesuatu.
Kegiatan yang diminati seseorang biasanya cenderung diperhatikan terus-menerus dengan rasa senang. Namun, minat berbeda dengan
perhatian. Perhatian mempunyai sifat sementara tidak dalam waktu yang lama dan belum tentu perhatian diikuti dengan perasaan senang, sedangkan
minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari perasaan senang
tersebut diperoleh kepuasan.
Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli, minat belajar dapat didefinisikan sebagai ketertarikan siswa dalam pembelajaran sebagai wujud
kemauan untuk melaksanakan suatu kegiatan belajar dengan disertai perasaan senang, perhatian dan aktivitas dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
Menurut Abu Ahmadi dan Supriyono 1991:79 tidak adanya minat
seseorang terhadap suatu pelajaran akan menimbulkan kesulitan belajar.