Dengan menggunakan perhitungan yang sama didapat : a
2
= b
2
+ c
2
– 2bc cosA b
2
= a
2
+ c
2
– 2ac cosB c
2
= a
2
+ b
2
– 2ab cosC
G. Kajian Penelitian yang Relevan
1. Perbedaan Jenis Kelamin terhadap Kemampuan Siswa dalam Mata Pelajaran Matematika Studi Kasus Sekolah Dasar oleh Aminah
Ekawati dan Shinta Wulandari. Hasil penelitian menunjukan nilai tes siswa laki-laki 7,70 dan siswa perempuan 7,50. Dari hasil perhitungan
dapat disimpulkan tidak ada perbedaan kemampuan dalam mata pelajaran matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan.
2. Pengaruh Minat Belajar terhadap Prestasi Belajar Matematika oleh Erlando Doni Sirait. Hasil penelitian menunjukan koefisien korelasi
antara minat belajar dengan prestasi belajar matematika 0,706. Angka ini menunjukan adanya hubungan positif yang lemah antara minat
belajar dengan prestasi belajar matematika, degan koefisien determinasi sebesar 0,498 yang artinya minat memberikan kontribusi sebesar 49,8
terhadap prestasi belajar siswa.
H. Kerangka Berfikir
Tidak sedikit yang mengungkapkan bahwa prestasi dari hasil belajar matematika antara siswa laki-laki dan siswa perempuan tidak sama. Padahal
mereka mempunyai kesempatan yang sama dalam memperoleh informasi dalam pembelajaran. Perbedaan ini salah satunya disebabkan oleh faktor
minat belajar terhadap matematika. Dari pernyataan diatas, peneliti mencoba untuk mencari apakah ada
perbedaan prestasi belajar matematika, minat belajar antara siswa laki-laki dan perempuan. Oleh sebab itu, peneliti mengangkat penelitian yang
berjudul Komparasi Prestasi Belajar Matematika, Minat Belajar antara Siswa laki-laki dan Siswa Perempuan.
Untuk melihat apakah ada perbedaan prestai belajar matematika antara siswa laki-laki dan perempuan, akan dilakukan pengujian tes
matematika dengan materi trigonometri dan dilakukan pengisian kuesioner untuk melihat minat belajar siswa.
Sebelum instrumen digunakan untuk penelitian, instrumen tersebut diuji cobakan di kelas yang tidak digunakan untuk penelitian guna untuk
melihat apakah instrumen tersebut sudah baik digunakan sebagai alat ukur atau belum. Setelah instrumen tersebut sudah dikatakan baik sebagai alat
ukur, instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian.