Efektivitas Pembelajaran Motivasi Siswa

3. Sangat baik, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok antara 20 dan 25 20 ≤ rata-rata nilai peningkatan kelompok 25 4. Sempurna, bila rata-rata nilai peningkatan kelompok lebih atau sama dengan 25 rata-rata nilai peningkatan kelompok ≥ 25

C. Efektivitas Pembelajaran

Keefektifan pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik, strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara optimal, cepat dan tepat Nana Sudjana, 2010:59. Efektivitas dari proses pembelajaran diukur dari tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran guru berperan sebagai fasilitator untuk berusaha menciptakan kondisi belajar yang efektif. Efektivitas dapat mengaju pada proses pembelajaran maupun pada hasil pembelajaran. Efektivitas pembelajaran memiliki dua karekteristik. Karakteristik pertama adalah memudahkan murid belajar sesuatu yang bermanfaat, seperti keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan. Karakteristik kedua adalah bahwa keterampilan diakui oleh mereka yang berkompeten menilai, seperti guru-guru, pelatih guru-guru, pengawas, tutor dan pemandu mata pelajaran atau murid-murid sendiri.

D. Motivasi Siswa

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi dapat diinterpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu, menurut Isbandi Rukminto Adi dalam Hamzah B. Uno, 2008 : 3. Sedangkan menurut Winkel 1996 : 51 motif adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas tertentu, demi mencapai tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Dari definisi di atas, dapat diketahui bahwa motivasi terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Sehingga motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dalam diri siswa untuk melakukan berbagai usaha dalam proses belajarnya, sehingga siswa dapat mencapai hasiltujuan pembelajaran yang diharapkan. Hamzah B. Uno 2008 : 23 menjelaskan bahwa motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Belajar adalah perubahan tingkah laku secara relatif permanen dan secara potensial terjadi sebagai hasil dari praktik atau penguatan reinforced practice yang dilandasi tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi belajar dapat timbul karena adanya faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Kedua faktor tersebut disebabkan oleh rangsangan tertentu, sehingga siswa berkeinginan untuk melakukan aktivitas belajar yang lebih giat dan bersemangat. Faktor intrinsik berupa hasrat dan keinginan berhasil, dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita- cita. Motivasi intrinsik adalah bentuk motivasi yang berasal dari dalam diri subyek yang belajar Winkel,1987:95. Sedangkan faktor ekstrinsik adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik. Motivasi ekstrinsik menurut Winkel 1987:94 aktivitas belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan kebutuhan dan dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar sendiri. Motivasi juga berfungsi sebagai pendorong usaha untuk mencapai prestasi dalam belajar matematika. Seorang siswa melakukan usaha untuk belajar matematika karena adanya motivasi. Jika motivasi belajar matematika baik, maka akan menunjukan hasil yang baik pula. Adanya usaha yang tekun untuk belajar matematika dan didasari motivasi maka siswa akan mendapatkan prestasi yang baik dalam matematika. Menurut Winkel 1987:97-98 ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar adalah: a. Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang menantang, namun tidak berada di atas taraf kemampuannya. b. Keinginan untuk bekerja dan berusaha sendiri, serta menemukan penyelesaian masalah sendiri, tanpa disuapi terus menerus oleh guru. c. Keingian kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan yang sedikit di atas taraf yang telah tercapai sebelumnya. d. Orientasi pada masa depan. Kegiatan belajar dipandang sebagai jalan menuju ke realisasi cita-cita. e. Pemilihan teman kerja atas dasar kemampuan teman itu untuk menyelesaikan tugas belajar bersama, bukan atas dasar rasa simpati atau perasaan senang terhadap teman itu. f. Keuletan dalam belajar biarpun menghadapi rintangan Ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar menurut Sardiman 1987:83 adalah sebagai berikut : a. Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. b. Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat mekanisme, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. d. Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. e. Tidak mudah melepaskan apa yang diyakini. Dari berbagai uraian yang dipaparkan, kisi-kisi penyusunan instrumen untuk pengukuran motivasi belajar dalam penelitian ini berpedoman pada ciri-ciri siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi menurut Sardiman dan Winkel, antara lain : a. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar matematika dan berusaha menyelesaikannya. b. Mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi dalam belajar matematika. c. Berusaha memahami dan mengusai materi pelajaran matematika. d. Tekun dalam menghadapi dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. e. Mempunyai minat yang besar terhadap masalah belajar serta mencoba mencari dan memecahkan masalahsoal-soal. f. Mempunyai keinginan besar untuk berhasil dalam belajar serta berusaha bekerja dan belajar sendiri tanpa bantuan orang lain.

E. Tanggapan

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN LINGKUNGAN

0 9 124

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan persamaan garis lurus untuk meningkatkan sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo -

0 0 207

Efektivitas penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap motivasi, tanggapan, dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo pada pokok bahasan statistika tahun ajaran 2

0 7 297