̅
=
∑ ∑
= 2950
40 = 73,75
= 1
40 5477,49 = 136,94
Jadi,
=
√
136,94 = 11,70
H. Kerangka Berpikir
Pembelajaran matematika hendaknya didesain untuk dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menumbuhkembangkan
kemampuan siswa secara maksimal. Metode pembelajaran merupakan salah satu komponen dalam pembelajaran yang mempunyai arti kegiatan-
kegiatan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Namun saat ini masih banyak guru yang menerapkan pembelajaran konvensional. Seperti
pada saat peneliti melakukan observasi di SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo, guru sebagai pemberi informasi. Definisi dan
rumus dikerjakan oleh guru, dan contoh pun dikerjakan guru juga. Sehingga siswa meniru cara penyelesaian yang dikerjakan guru. Proses
pembelajaran seperti ini terkesan kurang bermakna dan membatasi pemikiran siswa. Karena siswa terpaku pada pola pengerjaan guru saja
dan menganggap bahwa itu adalah jawaban satu-satunya yang dapat dikerjakan atau benar. Sehingga pada siswa tergantung pada guru dan
menjadi kurang aktif.
Menyikapi hal tersebut, maka diharapkan dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Team Achievement Division
STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa, keterlibatan siswa, sikap dan respon siswa, sehingga siswa dapat mengeksplorasi pengetahuannya
dan mampu mengutarakan pendapat dan siswa lebih aktif dalam menanggapi pembelajaran. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD
ini merupakan metode pembelajaran berkelompok yang terdiri dari empat sampai lima siswa yang mempunyai kemampuan yang bervariasi.
Kelompok ini bekerja sama dalam menyelesaikan soal tentang materi statistika dan saling membantu. Pada saat penilaian, siswa mengerjakan
sendiri sebagai nilai individu, selanjutnya nilai individu tiap siswa disumbangkan untuk nilai kelompok. Sehingga setiap kelompok
mendapat penghargaan berdasarkan nilai sumbangan tiap siswa. Melalui metode pembelajaran kooperatif siswa diajak untuk
mengoptimalkan kemampuannya dalam menyerap informasi dan mengerjakan soal. Sehingga jika nilai individu siswa bagus dan itu berarti
siswa tersebut telah menyumbangkan nilai yang bagus pula bagi kelompoknya. Sehingga membuat kelompoknya mendapat penghargaan.
Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD ini juga melatih siswa untuk betanggung jawab, tanggung jawab pribadi maupun tanggung jawab
kelompok. Tanggung jawab tersebut mengarah pada hasil belajar siswa, motivasi, dan tanggapan siswa pada saat proses pembelajaran sedang
berlangsung. Metode pembelajaran kooperatif tipe STAD diharapkan
dapat membangkitkan motivasi siswa untuk lebih maju dan bersemangat dalam belajar. Melihat latar belakang siswa SMA Pangudi Luhur St.
Vincentius Giriwoyo adalah merupakan keluarga menengah ke bawah dengan intensitas waktu siswa bersama keluarga sangat kecil maka
diharapkan dengan tipe STAD siswa menjadi termotivasi untuk belajar karena dapat belajar bersama dengan teman sebaya.
62
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dan penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang menekankan pada keadaan yang sebenarnya dan berusaha mengungkap fenomena-fenomena
yang ada dalam keadaan tersebut. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah pengukuran gejala-gejala atau indikasi sosial dalam skor-skor atau angka-
angka untuk dianalisis secara statistik. Namun, dalam penelitian ini hasil penelitian hanya akan dianalisis dalam skor, belum akan diuji secara
statistik. Semua data yang diperoleh yang diolah secara deskriptif kemudian akan ditarik kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah. Dalam
penelitian ini data dihimpun dengan seksama, mencakup deskripsi dalam konteks yang mendetail dari angket.
Data-data yang peneliti dapat akan dianalisis secara mendalam, dan selanjutnya yang akan dipaparkan dalam penelitian ini adalah bagaimana
hasil belajar, motivasi dan tanggapan siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur Vincentius dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.