G. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan dalam penelitian dengan metode tertentu untuk mengumpulkan data. Secara
fungsional kegunaan instrumen penelitian adalah untuk memperoleh data yang diperlukan ketika peneliti sudah menginjak pada langkah
pengumpulan informasi di lapangan Sukardi, 2003: 75. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu instrumen
pembelajaran dan
instrumen pemungutan
data atau
instrumen pengumpulan data. Instrumen untuk pengumpulan data dalam penelitian
ini berupa angket, lembar wawancara tanggapan siswa, dan tes hasil belajar. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa
setelah mengikuti pembelajaran matematika menggunakan metode kooperatif tipe STAD. Angket digunakan untuk mengetahui bagaimana
motivasi belajar siswa dalam mengikuti kgiatan pembelajaran matematika menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Lembar
wawancara tanggapan siswa digunakan untuk melihat tanggapan siswa setelah menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Jenis instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Instrumen Pembelajaran Instrumen pembelajaran dalam penelitian ini berupa Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran RPP. RPP ini disusun oleh peneliti dengan mengacu
pada pembelajaran
dengan menggunakan
metode
pembelajaran kooperatif tipe STAD pada materi statistika. Dalam pembelajaran menggunakan metode STAD, peran interaksi siswa
sangat penting, sehingga diharapkan dapat lebih membantu untuk memahami materi yang sedang dibahas. Pembelajaran diawali dengan
penyampaian materi oleh guru, selanjutnya siswa akan dibagi dalam beberapa kelompok dengan kemampuan berbeda dalam setiap
anggotanya. Di dalam kelompok siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugas atau latihan. Setelah itu akan dilakukan presentasi terkait materi
yang sedang dipelajari. Materi statistika pada penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu materi data tunggal dan materi data kelompok.
Rancangan pembelajaran materi data tunggal mengunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dirancang untuk 3x pertemuan
45 menit. Dimana pertemuan pertama untuk membahas materi, pertemuan kedua adalah waktu untuk berdiskusi dalam kelompok, dan
pertemuan ketiga adalah waktu untuk presentasi mengenai materi yang sudah dipelajari. Rancangan pembelajaran materi data kelompok
mengunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dirancang untuk 4x pertemuan 45 menit. Dimana pertemuan pertama dan
kedua untuk membahas materi, pertemuan ketiga adalah waktu untuk berdiskusi dalam kelompok, dan pertemuan keempat adalah waktu
untuk presentasi mengenai materi yang sudah dipelajari. Tes hasil belajar dilaksanakan dengan memantau kondisi pembelajaran yang
ada, dengan kata lain, jika waktu dalam pertemuan-pertemuan
pembelajaran tidak sesuai dengan rencana, maka tes hasil belajar menyesuaikan dengan waktu yang ada sesuai pada kenyataan. RPP
menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD memuat komponen: bidang studi, standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran, sumber dan alat pembelajaran, tugas-tugas yang
diberikan selama kegiatan pembelajaran. Berikut adalah beberapa komponen yang tercantum dalam RPP :
Materi Pembelajaran : Statistika
Standar Kompetensi : 1. Menggunakan aturan statistika, kaidah
pencacahan, dan sifat-sifat peluang dalam pemecahan masalah.
Kompetensi Dasar : 1.3 menghitung ukuran pemusatan, ukuran letak,
dan ukuran penyebaran data, serta penafsirannya.
Indikator pencapaian kompetensi :
Menentukan ukuran pemusatan data pada data tunggal Menentukan ukuran pemusatan data pada data kelompok
Menentukan ukuran letak data pada data tunggal Menentukan ukuran letak data pada data kelompok
Menentukan ukuran penyebaran data pada data tunggal Menentukan ukuran penyebaran data pada data kelompok
RPP dirancang sehingga mendukung pelaksanaan pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran koopertaif tipe STAD.
Alokasi waktu dalam kegiatan pembelajaran lebih banyak diberikan
pada proses diskusi kelompok, sehingga siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dalam RPP ini, peneliti mengalokasikan waktu sebanyak
10 kali pertemuan. Berikut adalah rancangan kegiatan pembelajaran : Tabel 3.3 Rancangan Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Ke- Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
1
Kuis penempatan kelompok
2 Menentukan ukuran pemusatan data
tunggal Menentukan ukuran letak data tunggal
Menentukan ukuran penyebaran data tunggal
Terlebih dahulu guru menyampaikan materi
yang akan dipelajari kepada siswa.
3 Diskusi kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok
dan berdiskusi
menyelesaikan soal.
4 Presentasi kelas
Beberapa siswa
mempresentasikan hasil diskusi dalam
kelompoknya.
5 Tes hasil belajar materi data tunggal
Siswa mengerjakan tes hasil belajar materi
data tunggal
6 Menentukan ukuran pemusatan data
kelompok Pengertian istilah dalam tabel
distribusi data
kelompok kelas, banyak kelas, panjang
kelas, tepi kelas Membaca data dalam bentuk
tabel Menyajikan data ke dalam
bentuk tabel Median data n ganjil dan median data
n genap Menentukan ukuran letak data
kelompok Terlebih dahulu guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari
kepada siswa.
7 Menentukan ukuran penyebaran data
kelompok Terlebih dahulu guru
menyampaikan materi yang akan dipelajari
kepada siswa.
8 Diskusi kelompok
Siswa bekerja dalam kelompok
dan berdiskusi
menyelesaikan soal. 9
Presentasi kelas Beberapa
siswa mempresentasikan
hasil diskusi dalam
Pertemuan Ke- Kegiatan Pembelajaran
Keterangan
kelompoknya. 10
Tes hasil belajar materi data kelompok Siswa mengerjakan tes hasil belajar materi
data tunggal
2. Instrumen Pengumpulan Data a. Angket Motivasi Belajar
Angket adalah sebuah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden, atau hal-hal yang
diketahui oleh responden. Angket dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi siswa dalam kegiatan
belajar matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Prinsip pokok skala Likert adalah menentukan lokasi
kedudukan seseorang dalam suatu kontinum sikap terhadap objek sikap, mulai dari sangat negatif sampai dengan sangat positif.
Penentuan lokasi
itu dilakukan dengan mengkuantifikasi
pernyataan seseorang terhadap butir pernyataan yang tersedia Eko
Putro, 2010:115. Angket terdiri dari 30 butir soal yang terdiri dari
4 pilihan jawaban, yang dapat diuraikan sebagai berikut :
Tabel 3.4 Skor Pilihan Jawaban Angket menurut Skala Likert
Pilihan pernyataan Skor
Pernyataan positif Pernyataan negatif
SS sangat setuju 4
1 S setuju
3 2
TS tidak setuju 2
3 STS sangat tidak setuju
1 4
Kisi-kisi penyusunan angket motivasi belajar siswa diturunkan dari landasan teori sesuai ciri-ciri siswa yang
mempunyai motivasi belajar yang tinggi menurut Sardiman dan Winkel yang dapat ditulis seperti di bawah ini :
g. Ulet dalam menghadapi kesulitan belajar matematika dan berusaha menyelesaikannya.
h. Mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi dalam belajar matematika.
i. Berusaha memahami
dan mengusai
materi pelajaran
matematika. j. Tekun dalam menghadapi dan mengerjakan tugas-tugas yang
diberikan. k. Mempunyai minat yang besar terhadap masalah belajar serta
mencoba mencari dan memecahkan masalahsoal-soal. l. Mempunyai keinginan besar untuk berhsail dalam belajar serta
berusaha bekerja dan belajar sendiri tanpa bantuan orang lain.
Tabel 3.5 Rancangan Sebaran Item Angket Motivasi Belajar Siswa
Karakteristik No. Item
Jumlah Positif
Negatif
1. 23
3 2
2. 11, 20, 21
9, 13, 25, 30 7
3. 8, 15, 29
6, 12 5
4. 2, 14, 17, 26
10, 16, 22 7
5. 1, 5, 27
24 4
6. 18, 28
4, 7, 19 5
Total 30
Keterangan :
Karakteristik 1, 2, 3 dan seterusnya pada tabel di atas berdasarkan pada ciri-ciri siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi
menurut Sardiman dan Winkel yang telah dipaparkan pada paragraf sebelumnya.
b. Lembar Wawancara Tanggapan Siswa Lembar wawancara yang disusun berbentuk pertanyaan
uraian yang berisi tentang tanggapan siswa terhadap pelaksanaan penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Daftar
pertanyaan wawancara tanggapan siswa dapat dilihat pada
lampiran 2.
c. Test Hasil Belajar Siswa Tes hasil belajar matematika adalah tes yang digunakan
untuk mengukur sejauh mana hasil belajar siswa terhadap materi yang telah disampaikan. Tes ini diberikan kepada siswa setelah
mempelajari ukuran pemusatan data, ukuran letak data, dan ukuran penyebaran data pada data tunggal dan data kelompok. Melalui
hasil tes ini, dapat dilihat kecapaian tujuan belajar siswa untuk meteri ukuran pemusatan data, ukuran letak data, dan ukuran
penyebaran data pada data tunggal dan data kelompok. Tes tertulis akan dikerjakan siswa secara individu. Tes hasil
belajar ini dibagi menjadi dua tahapan. Tahap pertama adalah test
hasil belajar pada materi ukuran pemusatan data, ukuran letak data, dan ukuran penyebaran data pada data tunggal. Sedangkan test
tahap kedua adalah hasil belajar pada materi ukuran pemusatan data, ukuran letak data, dan ukuran penyebaran data pada data
kelompok. Tes tahap pertama pada materi data tunggal berupa tes uraian sejumlah 7 soal. Sedangkan test tahap kedua pada materi
data kelompok berupa test uraian sejumlah 3 soal. Dalam pembuatan soal-soal peneliti memperhatikan
indikator pencapaian kompetensi pada materi statistika yaitu ukuran pemusatan data tunggal maupun data kelompok, ukuran
letak data tunggal maupun data kelompok, dan ukuran penyebaran data tunggal maupun data kelompok. Tes ini digunakan untuk
menilai hasil belajar siswa, yang menyangkut ranah kognitif. Ranah kognitif menurut taksonomi Bloom Winkel :273,
berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu pengetahuaningatan
, pemahaman ,
aplikasipenerapan , analisis
, sintesis , dan evaluasi
.
Tabel 3.6 Ranah Kognitif Berdasar Taksonomi Bloom
KOGNITIF KETERANGAN
1. Pengetahuan K
1
Mencangkup ingatan akan hal – hal yang pernah dipelajari dan disimpan dalam ingatan, dapat
berupa fakta, kaidah, dan prinsip.
2. Pemahaman K
2
Mencangkup kemampuan untuk menangkap makna dan arti dari bahan yang dipelajari.
3. Penerapan K
3
Mencangkup kemampuan untuk menerapkan suatu kaidah pada suatu kasus.
KOGNITIF KETERANGAN
4. Analisis K
4
Mencangkup kemampuan untuk merinci suatu kesatuan ke dalam bagian – bagian .
5. Sintesis K
5
Mencangkup kemampuan untuk membentuk suatu kesatuan atau pola baru.
6. Evaluasi K
6
Mencangkup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal,
bersama dengan pertanggungjawaban berdasar kriteria tertentu.
Berikut ini adalah kisi-kisi tes hasil belajar yang akan diberikan pada siswa.
Tabel 3.7 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar pada Materi Data Tunggal
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Aspek yang dinilai K1
K2 K3
K4 K5
K6
1. Menggunakan aturan statistika,
kaidah pencacahan, dan
sifat-sifat peluang
dalam pemecahan
masalah. 1.3
menentukan ukuran pemusatan,
ukuran letak, dan ukuran penyebaran,
serta penafsirannya.
Menentukan ukuran pemusatan
data pada
data tunggal
2.a, 2.b,
2.c 3.a,
3.b 5.a,
6.a, 7.a,
7.b, 7.c
1, 4.a,
4.c 5
Menentukan ukuran letak pada
data tunggal 3.c,
3.d 4.b
Menentukan ukuran penyebaran
data tunggal 6.b,
6.c
Keterangan :
K1 : aspek pengetahuan
K2 : aspek pemahaman
K3 : aspek aplikasi
K4 : aspek analisis
K5 : aspek sintesis
K6 : aspek evaluasi
Tabel 3.8 kisi-kisi tes hasil belajar pada materi data kelompok
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Indikator Pencapaian Kompetensi
Aspek yang dinilai K1
K2 K3
K4 K5
K6
1. Menggunakan aturan statistika,
kaidah pencacahan, dan
sifat-sifat peluang
dalam pemecahan
masalah. 1.3
menentukan ukuran pemusatan,
ukuran letak, dan ukuran penyebaran,
serta penafsirannya.
Menentukan ukuran pemusatan
data pada
data kelompok
1.a, 1.b,
1.c 2.a,
2.b, 2.c,
3.a
Menentukan ukuran letak pada
data kelompok 1.d,
1.e 3.b
Menentukan ukuran penyebaran
data kelompok 3.c,
3.d
Keterangan :
K1
: aspek pengetahuan
K2 : aspek pemahaman
K3 : aspek aplikasi
K4 : aspek analisis
K5 : aspek sintesis
K6 : aspek evaluasi
H. Teknik Analisis Data