Tanggapan Siswa Pembahasan Hasil Analisis

Tabel 4.28 Kesimpulan Rata – Rata dan Presentase Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Indikator Motivasi A1 A2 A3 A4 A5 A6 Mean 2,76 3,09 3,09 3,22 3,09 2,84 69,38 76,79 77,25 59,82 77,19 71 Keterangan : A1 merupakan aspek ulet dalam menghadapi kesulitan belajar matematika dan berusaha menyelesaikannya A2 merupakan aspek mempunyai keinginan yang kuat untuk berprestasi dalam belajar matematika A3 merupakan aspek berusaha memahami dan menguasai materi pelajaran matematika A4 merupakan aspek tekun dalam menghadapi dan mengerjakan tugas – tugas yang diberikan A5 merupakan aspek mempunyai minat yang besar terhadap masalah belajar serta mencoba mencari dan memecahkan masalah soal – soal A6 merupakan aspek mempunyai keinginan besar untuk berhasil dalam belajar serta berusaha bekerja dan belajar sendiri tanpa bantuan orang lain Berdasarkan analisis dan pembahasan di atas, maka secara keseluruhan dapat dinyatakan bahwa siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo sangat termotivasi mengikuti pembelajaran matematika.

4. Tanggapan Siswa

Dari analisis hasil wawancara tanggapan siswa pada tabel 4.24 dengan keenam sampel yang diambil, berikut ini adalah kesimpulan hasil wawancara dengan keenam sampel tersebut : a. Indikator : Rasa senang terhadap pembelajaran matematika dengan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Dari hasil wawancara, hampir semua siswa merasa bersemangat dan tertarik belajar dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Alasan siswa merasa demikian dikarenakan siswa lebih senang belajar dalam kelompok dibandingkan jika harus belajar secara individu. Siswa menyebutkan jika belajar dalam kelompok dapat bekerja sama, dan berdiskusi bertukar pendapat, sehingga dalam kelompok dapat tercipta interaksi saling membantu antar teman. Siswa juga menyebutkan jika dalam kelompok terdapat soal atau masalah yang sulit pun akan dapat terpecahkan karena didiskusikan secara bersama-sama. Mengerjakan dalam kelompok dirasa lebih membangkitkan semangat karena tidak dikerjakan secara individu sehingga tidak menimbulkan kebosanan, hal ini terjadi karena semua anggota kelompok ikut berpartisipasi dalam kelompok. b. Indikator : Perhatian siswa saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Dari hasil wawancara, siswa memperhatikan saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini ditunjukan saat mengikuti proses pembelajaran di kelas hampir semua siswa tidak merasa bosan. Bagi beberapa siswa kebosanan muncul saat guru menerangkan, atau pada saat penyampaian materi oleh guru. Akan tetapi siswa lebih senang jika bekerja dalam kelompok sehingga tidak merasakan kebosanan. Dalam kerja kelompok siswa menemukan beberapa hal baru, yaitu siswa mempunyai kesempatan untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan kelas. Presentasi di depan kelas merupakan hal yang baru karena hal itu belum pernah terjadi sebelumnya. Selain itu siswa juga menemukan hal baru dalam kelompok yaitu proses mengerjakan suatu tugas dirasa lebih cepat jika dikerjakan dalam kelompok. Karena dalam kelompok dapat bertukar pendapat dan saling membantu. Bahasa yang digunakan dalam kelompok adalah bahasa sehari-hari dengan teman, itu menyebabkan siswa lebih mudah menangkap penjelasan yang diberikan oleh temannya sehingga lebih mudah dipahami. c. Indikator : manfaat yang diperoleh siswa dengan mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Dari hasil wawancara, siswa menemukan beberapa manfaat dari mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Bekerja dan berdiskusi dalam kelompok membuat siswa berani menyampaikan pendapatnya dan semakin tertantang untuk menyelesaikan masalah yang lebih sulit. Hal ini dikarenakan siswa berdiskusi dalam kelompok sehingga masalah yang sulit pun dapat siswa atasi karena dikerjakan secara bersama. Dalam pemahaman materi siswa cenderung lebih mudah memahami jika didiskusikan dalam kelompok, karena siswa dapat bertanya dengan teman kelompok jika belum paham. Kenyamanan yang tercipta di dalam kelompok tersebut dikarenakan siswa berkomunikasi dengan teman sebaya dalam kelompok dengan menggunakan bahasa tidak formal. Secara tidak langsung siswa dengan sendirinya telah berpola untuk berpikir kritis. Dapat dilihat dalam contoh jika siswa sedang berdiskusi untuk menyelesaikan tugas atau soal, siswa menjadi tidak mudah percaya dengan jawaban teman jika belum dibuktikan terlebih dahulu kebenarannnya. d. Indikator : Hambatan yang mungin dialami siswa saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Dari hasil wawancara, siswa menemukan beberapa hambatan saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Beberapa siswa menyatakan bahwa hambatan ada pada saat dalam diskusi kelompok. Permasalahan pertama yang siswa alami adalah saat berkelompok, ini merupakan hal yang baru mereka alami dalam pelajaran matematika saat kelas XI karena sebelumnya belum pernah diadakan kerja kelompok. Kondisi ini membuat siswa harus menyesuaikan diri dengan teman kelompoknya. Hambatan lain yang siswa temui adalah beberapa siswa yang tergolong dengan kemampuan tinggi terkadang merasa kesusahan pada saat menjelaskan materi kepada teman yang belum paham suatu materi. Beberapa siswa dengan kemampuan rendah memang terkadang sulit untuk menangkap pemahaman atau penjelasan. e. Indikator : Saran siswa terhadap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD Dari hasil wawancara, siswa menemukan bagian-bagian yang paling siswa sukai dan paling tidak siswa sukai pada saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam bagian-bagian tersebut siswa juga memberikan saran untuk pengembangan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Bagian metode pembelajaran koopertif tipe STAD yang paling siswa sukai adalah pada saat diskusi dan presentasi kelas, dengan alasan jika diskusi siswa dalam bertukar pendapat dan saling membantu, sedangkan alasan memilih presentasi kelas adalah karena presentasi kelas cenderung jarang digunakan, sehingga siswa menemukan hal yang baru di sana. Karena kedua hal tersebut adalah bagian yang paling disukai siswa maka akan lebih baik jika pada bagian tersebut pembagian alokasi waktu diskusi dan presentasi dibuat agar lebih lama. Akan tetapi dari hasil wawancara dengan beberapa sampel, peneliti tidak menemukan jawaban siswa yang berpendapat bahwa siswa merasa tidak suka pada bagian tertentu. Siswa berpendapat tidak ada yang tidak disukai, semua bagian metode pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa menyukai. Untuk saran siswa menganggap metode pembelajaran kooperatif tipe STAD sudah baik, sehingga siswa berpikir belum ada bagian yang perlu untuk deikembangkan lagi. Menurut siswa bagian yang paling tidak siswa sukai terjadi dari faktor luar kelompok, yaitu suasana yang menjadi sedikit lebih ramai pada saat semua kelompok berdiskusi. f. Indikator : Kesulitan yang mungkin dialami siswa saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD. Dari hasi wawancara, siswa mengalami kesulitan saat mengikuti metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, yaitu pada saat siswa menjelaskan materi kepada teman, teman tersebut cenderung kurang berkonsentrasi sehingga sulit untuk memahami penjelasan tersebut. Kesulitan yang lain adalah pada saat siswa mencoba mengungkapkan pendapat agar siswa lain paham apa yang dimaksudkan. Berdasarkan kesimpulan wawancara tanggapan siswa per butir pernyataan, maka dapat dilihat bahwa siswa merasa senang dan bersemangat mengikuti pembelajaran matermatika dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD, hal ini dikarenakan dengan kerja dalam kelompok maka siswa dapat bertukar pendapat dan saling membantu di dalam kelompok.

F. Kelemahan Penelitian

Dalam penelitian efektivitas penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap motivasi, tanggapan dan hasil belajar siswa kelas XI IPS I SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo pada materi statistika, terdapat kelemahan dalam pelaksanaan penelitian. Kelemahan tersebut diantaranya : 1. Pembagian kelompok belajar yang ditentukan oleh peneliti, didasarkan pada perbedaan kemampuan siswa di pelajaran matematika. Namun,

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

EFEKTIVITAS METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN GEOGRAFI POKOK BAHASAN LINGKUNGAN

0 9 124

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) dan model pembelajaran konvensional pada pokok bahasan persamaan garis lurus untuk meningkatkan sikap dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Giriwoyo -

0 0 207

Efektivitas penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) terhadap motivasi, tanggapan, dan hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Pangudi Luhur St. Vincentius Giriwoyo pada pokok bahasan statistika tahun ajaran 2

0 7 297