75 RENSTRA KEMENDIKBUD 2015
—2019
the  Protection  and  promotion  of  the  diversity    and  cultural  expression,  Pertemuan Kebudayaan  Seluruh  Dunia  World  Cultural  Forum  di  Bali,  juga  hasil-hasil  pertemuan
dan  kesepakatan  World  Heritage  Convention  WHC  lainnya,  untuk  melestarikan  alam, budaya,  situs  sejarah  dunia  untuk  kepentingan  masyarakat,  ASEM  Language  Diversity
Forum 2012, dan Kongres Bahasa Indonesia XIII 2013. Arah  kebijakan  Kemendikbud  merupakan  penjabaran  urusan  pemerintahan  danatau
prioritas  pembangunan  sesuai  dengan  visi  dan  misi  Presiden  yang  rumusannya mencerminkan
bidang urusan
pemerintahan yang
menjadi tanggungjawab
Kemendikbud.  Arah  kebijakan  tersebut  dituangkan  dalam  strategi  yang  merupakan langkah-langkah  berisikan  program-program  indikatif  untuk  mewujudkan  visi  dan  misi
Kemendikbud.  Penjelasan  masing-masing  arah  kebijakan  dan  strategi  untuk  mencapai Sasaran  Strategis  SS  pada  setiap  Tujuan  Strategis  T  dikelompokkan  berdasarkan
agenda pembangunan nasional Nawacita.  Perincian ada dalam uraian berikut ini.
1. Arah  Kebijakan  dan  Strategi  untuk  Mencapai  Sasaran  Strategis  SS  pada  Setiap
Tujuan  Strategis  T  dalam  Mendukung  Agenda  Prioritas  Pembangunan  5 Nawacita  5:  Meningkatkan  Kualitas  Hidup  Manusia  dan  Masyarakat  Indonesia
Pembangunan Pendidikan a.
Sasaran  Strategis  1,  2  dan  3  SS1,  SS2  dan  SS3  dari  T1:  Penguatan  Peran Siswa,  Guru,  Tenaga  Kependidikan,  Orangtua,  dan  Aparatur  Institusi
Pendidikan dalam Ekosistem Pendidikan
Arah kebijakan dan strategi yang diperlukan untuk mendorong tercapainya SS1, SS2, dan SS3 yaitu sebagai berikut:
1 Meningkatkan  peran  aktif  siswa  dalam  proses  pembelajaran  di  kelas
sehingga  siswa  dapat  mengekspresikan  dirinya  lebih  baik  dan  mendorong siswa untuk membentuk perilaku positif di lingkungan sekolah. Selanjutnya
orang  tua  memiliki  peran  di  lingkungan  keluarga  dan  masyarakat  untuk mengembangkan perilaku positif yang terbentuk di sekolah.
2 Meningkatkan  peran  orang  tuakeluarga  dalam  mendorong  anak  untuk
menyelesaikan  tugas-tugas  dari  sekolah  serta  menerapkan  norma- normaperilaku  positif  yang  diajarkan  di  sekolah  dalam  bersosialisasi  di
lingkungan keluargamasyarakat sekitar tempat tinggalnya. 3
Meningkatkan  kinerja  guru  dan  tendik  melalui  pembinaan  berkelanjutan kepada  guru  dan  tendik  sehingga  terbentuk  guru  dan  tendik  yang
meningkat  kinerjanya  mampu  memiliki  pengetahuan  di  bidangnya  dengan baik dan kualitas sikapnya dari waktu ke waktu meningkat yang antara lain
tercermin  dalam  peningkatan  kualitas  sikap  berupa  kualitas  kepribadian yang santun, kualitas spiritual yang mampu membimbinga anak didik untuk
dapat berakhlakkarakter baik, serta sikap sosial yang mampu menanamkan rasa  sosial  yang  tinggi  bagi  anak  didik,  sehingga  guru  dan  tendik  dapat
memberikan suri tauladan yang baik bagi anak didik.
76 RENSTRA KEMENDIKBUD 2015
—2019
4 Meningkatkan peran guru sebagai pendidiksuri tauladan bagi siswa dengan
cara  memperbaiki  tingkat  kehadiranpartisipasi  guru  melalui:  i pemberdayaan  guru  untuk  mengajar  lebih  dari  satu  kelas  danatau
mengajar  lebih  dari  satu  mata  pelajaran  di  sekolah  yang  sama;  ii pengurangan  tugas-tugas  administrasi  bagi  guru;  dan  iii  menumbuhkan
gerakankampanye  nasional  tentang  akuntabilitas  guru  sebagai  pendidik dan panutan di sekolah dan masyarakat.
5 Meningkatkan koordinasi layanan pendidikan dan pengembangan anak usia
dini  melalui  pembagian  kewajiban  dan  kewenangan  yang  jelas antarkementerian  dan  jenjang  pemerintahan,  memperkuat  peran  Bunda
PAUD  seluruh  Indonesia,  organisasi  masyarakat  dan  keagamaan  pegiat PAUD,  dan  organisasi  profesi  untuk  meningkatkan  PAUD.  Pembiayaan
berasal  dari  berbagai  sumber,  termasuk  dana  desa,  masyarakat,  dunia usaha, dan dunia industri.
b. Sasaran Strategis 5 dan 6 SS5 dan SS6 dari Tujuan 3 T3: Peningkatan Akses
PAUD, Dikdas, Dikmen, Dikmas, dan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Peningkatan akses difokuskan pada ketersediaan serta keterjangkauan layanan pendidikan,  khususnya  bagi  masyarakat  yang  terpinggirkan,  sehingga
diperlukan  arah  kebijakan  dan  strategi  untuk  mendorong  tercapainya  SS5  dan SS6 sebagai berikut:
1 Meningkatkan  akses  PAUD  dengan  cara  a  perluasan  dan  pemerataan
cakupan layanan PAUD untuk menjangkau anak kurang beruntung, tinggal di daerah  3T  dan  anak  berkebutuhan  khusus;  dan  b  penguatan  lembaga
PAUD  untuk dapat menyediakan layanan  bagi  seluruh anak usia 3-6 tahun, sesuai dengan tahapan perkembangan anak.
2 Memberikan  pemenuhan  hak  terhadap  pelayanan  pendidikan  dasar  yang
berkualitas  adalah  melanjutkan  upaya  untuk  memenuhi  hak  seluruh penduduk  mendapatkan  layanan  pendidikan  dasar  berkualitas  melalui  i
penyediaan bantuan bagi siswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar KIP; ii  penanganan  akses  pendidikan,  khususnya  di  daerah  pascakonflik,  etnik
minoritas,  masyarakat  yang  mengalami  masalah  sosial;  serta  di  daerah tertinggal,  terpencil,  dan  terluar  3T  dengan  tetap  mempertahankan
kesetaraan  gender;  iii  penyediaan  pendidikan  khusus  dan  pendidikan layanan  khusus;  iv  penyediaan  Bantuan  Operasional  Sekolah  BOS;  v
pembudayaanperluasan  pendidikan  yang  inklusif  dan  berkelanjutan;  dan vi penyediaan pendidikan kecakapan hidupketerampilan adaptif sehingga
anak  dengan  disabilitas  dapat  hidup  lebih  mandiri  dan  siap  beradaptasi untuk berkarya dalam kehidupan bermasyarakat.