DATA DAN ANALISIS 1 Inovasi Produk

STRATEGI PENGUATAN ENTREPRENEURSHIP PADA INDUSTRI TENUN IKAT BANDAR KIDUL KEDIRI DI ERA EKONOMI KREATIF INDONESIA DAN MASYARAKAT EKONOMI ASEAN Strategy of Entrepreneurship Strengthening at Ikat Weaving Bandar Kidul Kediri Industry in the Era of Indonesia Creative Economiy and Asean Economic Community Novi Haryati 1 , Choiria Anggraini 2 , Adi Surahman 3 1 Universitas Brawijaya, noviharyatiub.ac.id 2 Universitas Brawijaya, choiria_anggrainiyahoo.com 3 Universitas Brawijaya, adisurahman18gmail.com Keyword A B S T R A C T Entrepreneurship, Enterpreneural Marketing, SWOT, Aggressive Strategies, Ikat Weaving Industry of Bandar Kidul Kediri The purpose of this study was to determine the application of Entrepreneur Marketing EM and strategies to strengthen the entrepreneurship in Bandar Kidul Ikat Weaving Tenun Ikat Industry Kediri. The method used in the research is descriptive qualitative by using primary data, semi- structured interviews and observation. The sampling technique used is total sampling of seven entrepreneurs. Data analysis using 7-dimensional approach of Entreprenenural Marketing and SWOT analysis. The results showed that entrepreneurs tend to do traditional business activities. Employers have been quite proactive in utilizing the Internet, and has created some innovations. Market analysis, competitors, and consumers have been becoming the main focus in the business, although some entrepreneurs were not yet take advantage of opportunities well. Resource leveraging shows that all employers have noticed the importance of human resources in the business and the support of government and private parties. Some of them have been able to manage the risks satisfactorily and managing loyal customers in a simple way although they have not yet paid good attention to value creation of the weaving. SWOT analysis indicates that the industry is in Strength-Opportunity quadrant. To Increase marketing strategies, capabilities of entrepreneur and optimalization of cooperative performance is a form of aggressive strategies that must be done Kata Kunci S A R I K A R A N G A N Entrepreneurship, Enterpreneural Marketing, SWOT, Strategi Agresif, Industri Tenun Ikat, Bandar Kidul Kediri Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aplikasi Entrepreneur Marketing EM dan strategi penguatan entrepreneurship pada Industri Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer hasil wawancara semiterstruktur dan observasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling terhadap 7 pengusaha. Analisis data menggunakan pendekatan 7 dimensi Entreprenenural Marketing dan Analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengusaha cenderung melakukan kegiatan usaha secara tradisional. Pengusaha telah cukup proaktif dengan memanfaatkan jaringan internet, dan telah menciptakan beberapa inovasi. Analisis pasar, kompetitor, dan konsumen telah dilakukan oleh pengusaha, walaupun belum memanfaatkan peluang dengan baik. Resource leveraging menunjukkan bahwa keseluruhan pengusaha telah memperhatikan karyawan mereka dan pentingnya dukungan pihak pemerintah maupun swasta. Sebagian pengusaha telah mampu memanajemen risiko dengan memuaskan dan melakukan pengelolaan konsumen loyal secara sederhana meskipun belum memperhatikan value creation dengan baik. Analisis SWOT menunjukkan bahwa Industri berada di kuadran Strength- Opportunity sehingga peningkatan strategi pemasaran, kapabilitas pengusaha dan pengoptimalan kinerja koperasi merupakan bentuk Strategi Agresif yang harus dilakukan. © Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016 209 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016 PENDAHULUAN Memasuki era persaingan Masyarakat Ekonomi Asia, Industri kreatif merupakan salah satu industry yang diharapkan mampu menopang perekonomian Indonesia. Berdasarkan Inpres Nomor 6 Tahun 2007, tentang pengembangan industri kreatif nasional tahun 2025, pemerintah Republik Indonesia memaparkan tujuh kategori produk yang masuk dalam industri kreatif. Tujuh kategori produk tersebut diantaranya: arsitektur, pakaian fashion, kerajinan, pengembangan sofware dan hadware komputer, periklanan, permainan interaktif, penelitian, dan pengembangan Afiff, 2012. Industri Tenun Ikat merupakan salah satu kerajinan berbentuk kain untuk kebutuhan pakaian yang berada di Kota Kediri. Industri ini merupakan bagian dari tradisi Kota Kediri yang sangat bernilai. Meskipun demikian, terkendala oleh beberapa permasalahan, misalnya ketidak mampuan para pengusaha untuk menyediakan jumlah kain yang disesuaikan dengan jumlah permintaan karena penggunaan mesin berbahan baku kayu ATBM, selain itu pula harga tenun ikat lebih mahal jika dibandingkan dengan batik Andriani dan Fahminnansih, 2013. Keberhasilan suatu usaha atau industri adalah tergantung dari pemilik usahanya. Segala keputusan akan berguna demi perkembangan dan bahkan bisa jadi penurunan suatu usaha demikian pula untuk Industri Kreatif Tenun Ikat Bandar Kidul. Dengan demikian, penelitian ini difokuskan pada pengembangan dan strategi penguatan jiwa kewirausahaan melalui 7 dimensi entrepreneurial marketing. Tulisan ini bertujuan menghasilkan suatu Strategi berdasarkan kondisi yang didapat dari pengaplikasian Entrepreneurial Marketing yang berguna untuk mengatasi persoalan terkait bagi pengusaha Tenun Ikat Bandar Kidul KERANGKA TEORIKERANGKA KONSEP Entreprenueral marketing EM merupakan sebuah fungsi pemasaran yang menitik beratkan pada inovasi dan perhitungan resiko serta pemanfaatan kesempatan yang biasanya diterjemahkan dalam bentuk guerilla marketing atau buzz marketing American Marketing Association, dalam Krauss, Harm, dan Fink, 2009. Definisi tersebut juga dapat dipahami bahwa EM merupakan sebuah bentuk proses pemasaran yang segara atau penuh dengan konsep-konsep kreatif. Mereka menambahkan bahwa EM merupakan sebuah gaya pemasaran yang dibentuk secara personal oleh pemilik usaha dalam Krauss, Harm, dan Fink, 2009. Akan tetapi yang perlu diingat dengan sifat EM yang sangat touhdown pada konsumennya maka EM tidak bisa menjangkau konsumen secara luas. Hal ini dikarenakan, EM merupakan sebuah adaptasi dari teori-teori traditional marketing yang ada yang digunakan hanya untuk usaha yang kecil Beverland dan Lockshin, 2004, dalam Rezvani dan Khazei, 2013. Sifat EM yang touchdown ini oleh Morris dkk 2002 diterjemahkan kedalam tujuan dimensi sebagai berikut : 1. Proactivness, sebuah cara yang ditujukan untuk mendominasi kompetitor dengan cara mengombinasikan pergerakan yang aktif dan progresif untuk mengantisipasi kebutuhan mendatang dengan menciptakan dan mengubah lingkungan pasar. Opportunity focus, didefisikan sebagai kemampuan perusahaan untuk dapat menentukan kesempatan yang akan diambil serta dapat memprediksikan tingkat keberhasilannya. 2. Calculated risk taking, perusahaan dituntut untuk dapat memperhitungkan segala resiko yang mungkin terjadi atas pilihan- pilihan baik dari segi teknologi atau hal lain yang digunakan dalam membantu proses pemasaran. 3. Innovativness, adalah sebuah pengombinasian proses kreatif, penguji cobaan ide-ide baru baik kepada konsumen yang telah ada maupun konsumen baru. 4. Costumer intensity, pada bagian ini perusahaan dituntut untuk dapat membangun hubungan baik dan kedekatan yang intensif kepada konsumen guna dapat 210 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016 terus mengembangkan pemasaran yang ada. 5. Resource leveraging, merupakan kemampuan perusahaan untuk dapat melihat potensi-potensi yang ada serta cara menggunakan dan mengontrol potensi atau sumber daya yang ada agar dapat membantu proses pemasaran perusahaan. 6. Value creation, kata kunci utama dalam EM adalah value creation yang didaptkan dari transaksi dan hubungan antara perusahaan dan konsumen. Tugas utama dari seorang pemasar adalah dapat mengenali nilai-nilai yang adapa pada konsumen yang kemudian diadopsi dan digunakan untuk menciptakan produk yang akan atau sedang dipasarkan. Konsep strategi diistilahkan sebagai sebuah alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep mengenai strategi terus berkembang. Analisis SWOT merupakan salah satu analisis untuk menentukan strategi dalam sebuah perusahaan atau industri. Analisis ini mengkombinasikan faktor strategi eksternal dan juga faktor strategi internal untuk pengambilan keputusan strategi terbaik yang dapat digunakan Rangkuti, 1997. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kota Kediri yang berlokasi di Sentra Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri dengan menggunakan metode deskriptif. data yang digunakan adalah data primer berupa hasil wawancara semi terstruktur dengan responden sejumlah 7 tujuh orang yang merupakan pengusaha Tenun Ikat Bandar Kidul Kediri. Teknik pengambilan sample menggunakan total sampling dimana sample yang diambil adalah keseluruhan total populasi. Hal ini dikarenakan jumlah sampel sama dengan populasi. Analysis data menggunakan pendekatan Entreprenenural Marketing dan Analisis SWOT untuk merumuskan strategi atau model penguatan Entrepreneurship Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Entrepreneur Marketing pada Tenun Ikat Bandar Kidul Kota Kediri Jiwa kewirausahaan memiliki peranan penting dalam keberhasilan usaha. Salah satu pendekatan untuk memahami konsep jiwa kewirausahaan adalah konsep Enterpreneur Marketing EM yang meliputi 1 innovativeness, 2 proactiveness, 3 opportunity, 4 resource leveraging, 5 calculating risk, 6 consumer intensity, dan 7 value creation. Analisis pertama dimulai dari dimensi proactiveness. Berdasarkan hasil wawancara terlihat bahwa pemerintah melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindag dan Dinas UMKM dan Koperasi memberikan dukungan untuk turut mempromosikan produk TIB Kediri melalui berbagai pameran. Meski telah difasilitasi oleh pemerintah, para pengrajin membuat berbagai cara promosi lain seeprti yang dilakukan oleh Pengarjain TIB AAM Putra, yang menggelar pameran sendiri di acara car free day setiap hari minggu di ruas Jalan Dhoho Kediri dan melakukan kerjasama dengan perancang busana dari Jakarta untuk membuat variasi produk. Berbeda halnya dengan yang dilakukan oleh Pengrajin TIB Sempurna 2 yang melakukan promosi produknya dengan melakukan kerjasama dengan beberapa toko busana di daerah Tulungagung, Jawa Timur. Lebih dari Pengrajin TIB Sampurna 2, Pengrajin TIB Sinar Barokah 1 dan 2 telah melakukan promosi sampai Pulau Sulawesi dan Timur Tengah, akan tetapi teknik promosi yang digunakan masih berupa word of mouth WOM. WOM ini dilakukan 211 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016