Kompetensi Peneliti Abstrak Makalah Terbaik
Kajian Faktor Sukses Sistem Layanan Berbasis Elektronik E-Services di Lembaga Pemerintah
Darmawan Napitupulu
Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Email : darwan.na70gmail.com
Keyword A B S T R A C T
E-Services, Good Governance, Factors, Success, Meta-
Synthesis, Indonesia The development of electronic-based services e-services in the domain of
government to meet the public demand for service quality, effective and efficient in order to realize good governance, would require huge
resources such as infrastructure, tbs, finance, regulation, etc. Utilization of Information and Communication Technology ICT is suppose to
increase the transparency and accountability of public institutions, reduce corruption, simplifying bureaucracy to become more efficient to provide a
space for people to participate actively in the formulation of state policy. Based on Presidential Decree 3 of 2003, there are four stages in the
development of e-Government the preparatory phase information, maturation interaction, stabilization transaction and utilization
integration. E-Services is a measure of the phase 3 development of e- Government are characterized by their online transaction services. But
according to some sources Communications, 2009; Safitri, 2013, the majority of government agencies in Indonesia is still in the 2nd stage is the
stabilization interaction. Thus we can say in particular the development of e-Government e-Services in Indonesia is running very slow since Inpres
3, 2003. Departing from the problems above, this study aims to find the factors that influence the success success factors in the development of e-
Services Indonesia. The method used is the method of qualitative meta- synthesis approach used to integrate various studies related to the
successful implementation of e-Services. The resulting success factors can be accommodated by various stakeholders, especially government
agencies to encourage the development of e-Services in Indonesia.
Kata Kunci S A R I K A R A N G A N
E-Services, Good Governance, Faktor, Keberhasilan, Meta-
Sintesis, Indonesia Berkembangnya layanan berbasis elektronik e-Services di domain
pemerintah untuk memenuhi kebutuhan publik akan layanan yang berkualitas, efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan good
governance, tentunya membutuhkan sumber daya yang besar seperti infrastruktur, sdm, keuangan, regulasi, dll. Pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi TIK disinyalir dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik, mengurangi korupsi,
menyederhanakan birokrasi menjadi lebih efisien hingga menyediakan ruang bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perumusan
kebijakan negara. Berdasarkan Inpres 3 tahun 2003, ada 4 tahapan dalam mengembangkan e-Government yakni tahap persiapan informasi,
pematangan interaksi, pemantapan transaksi dan pemanfaatan integrasi. E-Services merupakan tolak ukur dari tahap ke-3
pengembangan e-Government yang ditandai dengan adanya transaksi layanan secara online. Namun menurut beberapa sumber Kominfo, 2009;
Safitri, 2013, mayoritas lembaga pemerintah di Indonesia masih berada pada tahap ke-2 yaitu pemantapan interaksi. Dengan demikian dapat
dikatakan pengembangan e-Government khususnya e-Services di Indonesia berjalan sangat lambat sejak digulirkannya Inpres 3 Tahun
2003. Berangkat dari permasalahan diatas, penelitian ini bertujuan mencari faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan faktor sukses
pengembangan e-Services di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan meta-sintesis yang digunakan
409
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
I. PENDAHULUAN Di abad 20 ini, ledakan teknologi informasi
yang terjadi secara global telah mempengaruhi dan mengubah gaya hidup
manusia di dunia. Hal ini termasuk perubahan di berbagai sektor kehidupan
seperti pendidikan, perdagangan, kesehatan hingga pemerintahan khususnya layanan
kepada publik. Masuknya Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK ke domain
pemerintah menjadi titik awal yang penting dalam mendukung ketersediaan layanan
publik. Selain itu perkembangan TIK tentunya membuka peluang bagi lembaga
pemerintah untuk menyediakan layanan secara lebih luas tidak hanya untuk
masyarakat yang dikenal dengan G2C Government to Citizen namun juga lintas
lembaga pemerintah G2G maupun sektor swasta G2B. Hadirnya TIK khususnya
Internet telah merevolusi bagaimana penyampaian layanan publik yang dilakukan,
dari metode tradisional ke bentuk elektronik Siddiquee, 2006. Teknologi Internet telah
memperkenalkan berbagai cara yang inovatif dengan menyediakan media interaktif yang
baru kepada publik untuk dapat berinteraksi dengan pemerintah. Media baru yang
menyediakan dan menyampaikan informasi dan layanan secara elektronik kepada publik
dikenal dengan Electronic Government E- Government. E-Government telah membuat
layanan publik menjadi lebih efektif dan efisien Gichoya, 2005.
E-Government merupakan bidang penelitian yang relatif baru Al-Shehry, 2006 yang
masih membutuhkan proses penggalian yang secara terus-menerus sehingga memperkaya
pengetahuan dalam bidang tersebut mulai dari definisi, metode, teknik serta pendekatan
lainnya yang dapat digunakan sebagai suatu disipilin ilmu Mesnan, 2015; Assar, 2011.
Secara definisi, banyak lembaga maupun peneliti yang telah merumuskan berbagai
macam definisi dari e-Government namun belum ada kesepakatan khususnya definisi
mana yang dianggap paling tepat Mesnan, 2015. Misalnya saja World Bank 2001
mendefinisikan e-Government sebagai Penggunaan Teknologi Informasi seperti
Wide Area Network, Internet dan Mobile yang memiliki kemampuan untuk
mentransformasi hubungan dengan masyarakat, bisnis dan lembaga pemerintah
lainnya. UN 2005 mendefinisikan e- Government sebagai pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi TIK dan aplikasinya
oleh Pemerintah untuk menyediakan informasi dan pelayanan
publik. Berdasarkan Palvia Sharma 2007, e-Government mengacu pada penyediaan
informasi dan layanan publik oleh insitusi pemerintah baik tingkat lokal atau nasional
kepada masyarakat, dunia bisnis maupun institusi pemerintah yang lain melalui
Internet atau teknologi digital lainnya. Walaupun definisi tersebut berbeda-beda
namun jika dicermati terdapat beberapa kesamaan karakteristik terkait makna e-
Government Fatah, 2009 yaitu : • Merupakan suatu mekanisme interaksi
baru modern antara pemerintah dengan
untuk mengintegrasikan berbagai studi yang terkait dengan keberhasilan implementasi e-Services. Faktor sukses yang dihasilkan dapat diakomodasi
oleh berbagai pihak terkait khususnya lembaga pemerintah untuk mendorong pengembangan e-Services di Indonesia.
© Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016
410
Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016