Pentingnya Kompetensi Komunikasi Bagi

pengembangan 8. Citizen Satisfaction, E-Service Quality, Actual Usage 3 Saha et. al 2014 9. New technology adopter characteristic, Trust, Security, Privacy issue, e-Service quality, Loyalty, Diffusion of innovation, Innovation Characteristic, Relative advantage, Compatibility, Complexity, Trialability dan Observability 13 Al-Ghaith et. al 2010 10. Teknologi infrastruktur, Keamanan, Layanan aplikasi, Kebijakan, Manajemen pengetahuan, Organisasi, Privasi dan Kebutuhan pengguna 8 Hambali 2015 11. Transparansi, Ketepatan waktu, Efisien dan Kesamaan hak 4 Pratiwi et.al 2010 12. Kegunaan, Kemudahan, Reformasi birokrasi, Budaya dan sosial, Isu Teknis, Kepercayaan dan Kurang kesadaran, 7 AlAwadhi Anne Moris 2009 13. Citizen satisfaction, System quality, Information quality, e-Service quality, Perceived usefulness, Perceived ease of use dan Citizen trust 7 Saha 2008 14. System quality, information quality, e-Service quality, Trust, Usefulnes dan Ease of use of the system 6 Pourkiani et. al 2013 15. Perceived usefulness, Image, Compatibility, Relative advantage, Perceived ease of use, Trust of e- Government dan Trust of Internet 7 Carter Belanger 2005 16. Tingginya keinginan politis internal, Infrastruktur teknologi yang memadai dan Visistrategi 3 Chowdury 2008 17. Manajemen perubahan, Kapasitas departemen, Institusionalisasi, Manajemen proyek, Inisiatif e-Gov, Dana yang berkelanjutan dan Strategi 7 Vir Bansal 2008 18. Ketersediaan infrastruktur teknologi yg memadai, Koordinasi antar departemenunit, Dukungan politik, Visi dan strategi pemerintah perundang- undangan, Tata kelola pemerintahan yang baik dan Manajemen perubahan 6 Prananto 2007 19. Visi dan strategi, Perbaikan proses bisnis, Teknologi informasi, Struktur organisasi dan Hukum peraturan yang berlaku 5 Soh Bong Yu 2009 20. Visi, Kepemimpinan, Dukungan top manajemen, Kultur organisasi, Pelatihan dan Kesadaran 6 Al-Azri et. al 2010 414 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016

III. METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode systematic review dengan pendekatan kualitatif meta-sintesis. Systematic review adalah suatu metode penelitian untuk melakukan identifikasi, evaluasi dan interpretasi terhadap semua hasil penelitian yang relevan terkait pertanyaan penelitian tertentu, topik tertentu, atau fenomena yang menjadi perhatian Kitchenham, 2004. Studi individu individual study merupakan bentuk studi primer primary study, sedangkan systematic review adalah studi sekunder secondary study. Systematic review merupakan sebuah sintesis dari studi-studi penelitian primer yang menyajikan suatu topik tertentu dengan formulasi pertanyaan yang spesifik dan jelas, metode pencarian yang eksplisit dan reprodusibel, melibatkan proses telaah kritis dalam pemilihan studi, serta mengkomunikasikan hasil dan implikasinya Green, 2005. Dengan demikian Systematic review akan sangat bermanfaat untuk mengintegrasikan berbagai hasil penelitian yang relevan, sehingga fakta yang disajikan kepada penentu kebijakan menjadi lebih komprehensif dan berimbang. Tabel 2. Perbedaan Systematic Review dan Traditional Review Perry Hammond, 2002 Berdasarkan pada Tabel 2 di atas dapat dikatakan bahwa systematic review merupakan metode penelitian yang merangkum hasil-hasil penelitian primer dengan cara yang baku dan sistematis sedangkan traditional review, cara pengumpulan faktanya dan teknik sintesisnya tidak mengikuti metode baku dan sebagaimana systematic review. Analogi dengan metodologi penelitian secara umum, dimana terdapat metode kuantatif dan kualitatif maka dalam Systematic review juga 415 Forum Tahunan Pengembangan Iptek dan Inovasi Nasional VI, Tahun 2016