Tabel 4.5 Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis PosttestKelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok
Sampel Mean
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 34
66,03 2,41
1,66
tolak H terima H
a
Kontrol 34
60,85
Dengan demikian, H
a
diterima dan H ditolak atau dengan kata lain
rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas eksperimen. Sebelum dilakukannya kegiatan belajar mengajar peneliti melakukan langkah-
langkah yaitu pertama, siswa diberi tahu terlebih dahulu bahwa kegiatan belajar mengajar yang kan dilakukan adalah menggunakan model
pembelajaran koopertif tipe STAD. Kedua, menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Ketiga, membagi siswa kedalam beberapa kelompok berdasarkan pertimbangan kemampuan dan jenis kelamin.
Penelitian di kelas eksperimen dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Penelitian di kelas ekperimen dilakukan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar untuk setiap
pertemuan terdiri dari beberapa tahap: Tahap pertama yaitu penyajian materi yang dilakukan secara klasikal
sebagai tahap awal dalam pembelajaran kooperatif. Penyajian materi dilakukan dengan metode ekspositori dan tanya jawab yang berlangsung
kurang lebih 10 menit dengan urutan penyajian yang telah disusun.
Selanjutnya adalah pembentukkan kelompok. Dalam pembelajaran kooperatif tipe STAD pembentukan kelompok ditentukan berdasarkan
nilai ulangan harian. Penentuan anggota kelompok dimulai dengan menyusun nama-nama siswa berdasarkan urutan dari yang tertinggi hingga
terendah kelas V. Susunan rangking tersebut selanjutnya dimasukkan dalam format pembentukan kelompok, sehingga dari format trsebut dapat
dilihat pada kelompok mana siswa berada. Setelah penyajian materi dilakukan, maka selanjutnya siswa diminta
bergabung dengan anggota kelompoknya masing-masing. Selanjutnya guru menjelaskan tata cara berdiskusi dalam pembelajaran kooperatif tipe
STAD, yaitu tugas dan tanggung jawab seluruh anggota kelompok. Anggota kelompok yang sudah memahami materi yang dipelajari
bertanggung jawab mengajarkan anggota kelompok lain yang belum paham terhadap materi tersebut. Keberhasilan masing-masing anggota
kelompok dalam diskusi kelompok akan menentukan hasil kelompok dan juga keberhasilan siswa dalam mengerjakan kuis secara individu. Bagi
kelompok yang memperoleh nilai tertinggi akan memperoleh penghargaan dari guru.
Tahap kedua yaitu diskusi kelompok, pada saat berlangsungnya diskusi kelompok, guru memantau dan berkeliling ke seluruh kelompok untuk
membantu siswa yang masih mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kegiatan diskusi belum semua anggota kelompok
terlibat aktif dalam diskusi. Tugas kelompok dikerjakan hanya didominasi oleh anggota kelompok yang pandai. Beberpa siswa ada pula yang terlihat
baru berdiskusi jika guru mendekati mereka. Maka untuk mengatasi hal tersebut guru mengingatkan kembali peran masing-masing anggota
kelompok dalam diskusi dan menjelaskan kembali bahwa keberhasilan kelompok dan individu merupakan tanggung jawab bersama seluruh
anggota kelompok.