Teknik Pengumpulan Data Instrumen Penelitian
valid.Butir soal yang valid adalah nomor 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 25, dan nomor 27.Butir soal yang valid
tersebut dipergunakan dalam penelitian ini sebagai instrumen posttest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.Sedangkan butir soal yang
tidak valid tidak dipergunakan dalam penelitian.
8
2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas merupakan ukuran sejauh mana alat ukur tersebut
memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang.Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf
kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
9
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama.
10
Reliabilitas dalam penelitian menggunakan rumus K- R. 20 sebagai berikut:
11
Dimana: = koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan
p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
q = 1−p ∑pq
= jumlah hasil perkalian antara p dan q n
= banyaknya item S
= standar deviasi dari tes standar deviasi adalah akar varians
8
Lampiran 7
9
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, Cet. 6, h. 86.
10
Sugiyono, Op.cit., h. 173.
11
Suharsimi Arikunto, Op.cit., h. 100-101.
Berdasarkan hasil pengujian validitas diperoleh 20 butir soal yang valid, butir soal yang valid ini kemudian diuji reliabilitasnya.
Dari hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai = 0,80. Maka dari
20 soal yang valid memiliki reliabilitas yang sangat tinggi.
12
3. Taraf Kesukaran Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar.Bilangan yang menunjukkan sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Besarnya indeks
kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Untuk mencari taraf kesukaran digunakan rumus:
13
Dimana: P
= indeks kesukaran B
= banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS
= jumlah seluruh siswa peserta tes
Penentuan kriteria derajat kesukaran didasarkan pada ketentuan berikut ini.
Tabel 3.3 Kategori Derajat Kesukaran
Rentang Nilai Derajat Kesukaran
Kategori
0,00 ≤ DB 0,30 Sukar
0,30 ≤ DB 0,70 Sedang
0,70 ≤ DB ≤ 1,00 Mudah
12
Lampiran 8
13
Suharsimi Arikunto, Op.cit, h. 207-208.
Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran, diperoleh 2 butir soal termasuk dalam kriteria mudah nomor 8 dan 15, 22 butir
soal termasuk dalam kriteria sedang nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, dan 27, dan 3 butir soal
termasuk dalam kriteria sukar nomor 10, 18, dan 19.
14
4. Daya Pembeda Ciri lain dari butir soal yang baik ialah bahwa butir soal itu
dapat membedakan antara siswa yang pandai dan yang kurang pandai dalam kaitannya dengan butir-butir soal lainnya yang terdapat pada tes
yang bersangkutan, atau dengan tolok ukur lainnya. Hal ini dikenal dengan daya pembeda.
15
Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:
16
D =
Dimana: J
= jumlah peserta tes J
A
= banyaknya peserta kelompok atas J
B
= banyaknya peserta kelompok bawah B
A
= banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar
B
B
= banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal itu dengan benar
P
A
= proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar P
B
= proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
14
Lampiran 9
15
Mudjijo, Op.cit., h. 63.
16
Suharsimi Arikunto, Op.cit.,h. 213-214.