0,05 dengan derajat kebebasan = n – 1 = 34 −1 = 33. Untuk lebih jelasnya
hasil dari uji homogenitas posttest dapat dilihat pada tabel berikut:
6
Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas Posttest
Kelompok Jumlah
Sampel Varians
Kesimpulan
Eksperimen 34
79,35 1,01
1,74 Terima H
Kontrol 34
78,42
Karena F
hitung
kurang dari F
tabel
1,01 ≤ 1,74 maka H
diterima, artinya kedua varians populasi homogen.
3. Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas di atas, diperoleh bahwa kedua sampel berasal dari populasi yang berdistribusi
normal dan dari populasi yang homogen. Selanjutnya data dianalisis dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t. Pengujian
hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dengan rata-rata hasil belajar siswa pada kelompok kontrol yang dalam pembelajarannya
menggunakan metode pembelajaran konvensional. Kriteria pengujiannya yaitu jika t
hitung
t
tabel
maka H diterima,
sedangkan jika t
hitung
≥ t
tabel
maka H ditolak, pada taraf signifikansi α =
0,05. Berdasarkan hasil perhitungan dengan derajat kebebasan 66, diperoleh t
hitung
= 2,41 dan t
tabel
= 1,66. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa t
hitung
≥ t
tabel
2,41 ≥ 1,66. Hasil perhitungan uji
hipotesis posttest dapat dilihat pada tabel 4.10.
7
6
Lampiran 30
7
Lampiran 32
Tabel 4.5 Data Hasil Perhitungan Uji Hipotesis PosttestKelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelompok
Sampel Mean
t
hitung
t
tabel
Kesimpulan
Eksperimen 34
66,03 2,41
1,66
tolak H terima H
a
Kontrol 34
60,85
Dengan demikian, H
a
diterima dan H ditolak atau dengan kata lain
rata-rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih tinggi dari pada rata-rata hasil belajar siswa
yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas eksperimen. Sebelum dilakukannya kegiatan belajar mengajar peneliti melakukan langkah-
langkah yaitu pertama, siswa diberi tahu terlebih dahulu bahwa kegiatan belajar mengajar yang kan dilakukan adalah menggunakan model
pembelajaran koopertif tipe STAD. Kedua, menjelaskan kepada siswa tentang langkah-langkah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD. Ketiga, membagi siswa kedalam beberapa kelompok berdasarkan pertimbangan kemampuan dan jenis kelamin.
Penelitian di kelas eksperimen dilaksanakan sebanyak empat kali pertemuan. Penelitian di kelas ekperimen dilakukan pembelajaran dengan
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Adapun langkah- langkah yang dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar untuk setiap
pertemuan terdiri dari beberapa tahap: Tahap pertama yaitu penyajian materi yang dilakukan secara klasikal
sebagai tahap awal dalam pembelajaran kooperatif. Penyajian materi dilakukan dengan metode ekspositori dan tanya jawab yang berlangsung
kurang lebih 10 menit dengan urutan penyajian yang telah disusun.