Uji Hipotesis Pengujian Persyaratan Analisis Data
Tahap ketiga yaitu guru menunjuk beberapa kelompok untuk mempersentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah dilakukannya
persentasi kelas terjadi tukar pendapat antar kelompok. Jika da kelopmok lain menyampaikan hasil diskusinya kelompok lain menanggapi. Pada
kegiatan ini guru memantau dan mengarahkan agar diskusi berjalan dengan lancar dan tidak terjadi salah konsep diantara para siswa.
Tahap keempat yaitu pemberian kuis. Setelah kegiatan diskusi maka selanjutnya masing-masing siswa diberi kuis. soal kuis dikerjakan secara
individu dan tidak boleh kerjasama antar anggota kelompok. Nilai kuis dan nilai kelompok digunakan untuk menentukan kelompok mana yang
menunjukan hasil kerjanya yang paling baik. Nilai kuis juga digunakan untuk menghitung skor peningkatan individu. Kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi mendapatkan penghargaan. Selama berlangsungnya kegitan belajar mengajar menunjukan bahwa pada
awal penerapan model pembelajaran ini belum terlaksana baik oleh siswa dikarenakan beberapa hal antara lain: 1 siswa belum terbiasa berdiskusi,
2 beberapa siswa kurang nyaman dengan sesama anggotanya sehingga kerjasama kurang, 3sebagian besar siswa belum memahami fungsi dan
perannya dalam kegiatan kelompok, sehingga tugas kelompok dikerjakan sendiri-sendiri tanpa adanya interaksi antar anggota. Oleh karena itu
sebelum dilakukannya pertemuan kedua siswa diingatkan kembali tentang pembelajaran kooperatif tipe STAD dan peranan setiap anggota kelompok
pada kegiatan diskusi kelompok. Dalam kegiatan kelompok beberapa siswa masih banyak yang kurang memahami tugas yang diberikan guru.
Sehingga guru harus memberikan penjelasan yang lebih rinci kepada masing-masing kelompok. Walaupun dalam penyelesaian tugas banyak
bertanya kepada guru, namun siswa sudah menunjukkan adanya kemauan untuk memahami materi yang dipelajari.
Pada pertemuan kedua, masih dijumpai beberapa kelompok yang mengerjakan tugas sendiri-sendiri, ada pula sebagian kelompok yang
mulai terlihat serius dan kompak mengerjakan tugas diskusi. Pada diskusi kelas salah salah satu kelompok ditunjuk oleh guru untuk
mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas. Dalam diskusi kelas ini terjadi perbedaan pemahaman terhadap materi yang dipelajari. Diskusi
kelas berlangsung ramai dan siswa antusias menanggapi jawaban kelompok yang melakukan persentasi di depan kelas. Dari hasil diskusi
kelompok dan kuis menunjukan bahwa pemahaman siswa terhadap materi pada pertemuan kedua sudah cukup baik.
Pada pertemuan ketiga, siswa diberi tugas tentang pemecahan masalah yang berkaitan dengan FPB dan KPK. Dalam kegiatan ini siswa terlihat
kesulitan memahami soal pemecahan masalah, sehingga guru memberi penjelasan kembali langkah penyelesaiannnya. Dalam kegiatan diskusi ini
masih banyak siswa yang bertanya apakah hasilnya yang diperoleh benar atau salah, guru meminta siswa untuk membandingkan hasil jawabannya
dengan kelompok lain dengan bimbingan guru. Pada pertemuan keempat, untuk melihat kualitas hasil belajar siswa maka
guru melakukan posstest kelas eksperimen yaitu kelas yang diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Setelah data hasil
posttest dihitung, maka diperoleh nilai rata-rata hasil belajar untuk kelas eksperimen adalah 66,03. Hasil tersebut menunjukkan adanya peningkatan
hasil belajar siswa yang sudah mencapai diatas KKM 56. Hal menarik pada pembelajaran kooperatif tipe STAD bahwa pemberian
penghargaan atau hadiah kepada kelompok terbaik memotivasi kelompok- kelompok lain untuk bekerja lebih baik, sehingga menunjukkan adanya
kompetisi yang baik antar siswa. Apabila jawaban yang ditulis di papan tulis belum benar kelompok lain berebut untuk membenarkannya. Selain