Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
4. Kegiatan belajar dalam tim kerja tim Siswa belajar secara berkelompok. Guru menyiapkan lembaran
kerja sebagai pedoman bagi kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi.
5. Kuis evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis
tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
Siswa mengerjakan kuis secara individu.
18
Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pertama-tama guru membentuk siswa berkelompok secara heterogen
terdiri dari 4-5 orang per kelompok, selanjutnya setiap kelompok diberikan lembar kerja, yang harus diisi oleh masing-masing anggota
kelompok kemudian saling menjelaskan jawaban satu sama lain dan saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau
diskusi antar sesame anggota kelompok. Setelah tiap-tiap kelompok berdiskusi,
guru meminta
salah satu
kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya yang kemudian akan dikoreksi oleh guru dan kelompok lainnya. Selanjutnya guru meminta siswa
untuk kembali duduk ke posisi semula dan membagikan soal kuis sebagai evaluasi untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan
ajar yang telah dipelajari. Tiap siswa dan tiap kelompok akan diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar.
3. Metode Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru.Pembelajaran ini cendrung berpusat pada guru,
sehingga terjadi prakrik pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat siswa pasif.Metode yang sering dipakai dalam pembelajaran
konvensional adalah ekspositori.
18
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, cet. 4, hal. 215.
Metode ekspositori sama halnya seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pembelajaran pada guru sebagai pemberi informasi
materi pelajaran. Namun pada metode eskpositori dominasi guru sudah banyak berkurang, karena guru tidak terus-menerus berbicara. Pada awal
pembelajaran guru terlebih dahulu menerangkan materi dan memberi contoh soal disertai tanya jawab. Siswa tidak hanya mendengar dan
membuat catatan, akan tetapi bersama guru berlatih menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya jika ada yang belum dimengerti.
4. Belajar dan Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam
bentuk informasimateri pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah
mampu menyebutkan kembali secara lisan verbal sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh
guru. S
kinner berpandangan bahwa “belajar adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih
baik.Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun”.
19
Hal ini menunjukkan bahwa belajar dapat mengarah kepada tingkah laku
yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
Witherington, dalam
buku Educational
Psychology mengemukakan “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian
yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu
19
Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Cet. Keempat, h. 9.