Pengertian STAD Tipe STAD

Metode ekspositori sama halnya seperti metode ceramah dalam hal terpusatnya kegiatan pembelajaran pada guru sebagai pemberi informasi materi pelajaran. Namun pada metode eskpositori dominasi guru sudah banyak berkurang, karena guru tidak terus-menerus berbicara. Pada awal pembelajaran guru terlebih dahulu menerangkan materi dan memberi contoh soal disertai tanya jawab. Siswa tidak hanya mendengar dan membuat catatan, akan tetapi bersama guru berlatih menyelesaikan soal latihan dan siswa bertanya jika ada yang belum dimengerti.

4. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasimateri pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan kembali secara lisan verbal sebagian besar informasi yang terdapat dalam buku teks atau yang diajarkan oleh guru. S kinner berpandangan bahwa “belajar adalah suatu perilaku.Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik.Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun”. 19 Hal ini menunjukkan bahwa belajar dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Witherington, dalam buku Educational Psychology mengemukakan “belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu 19 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, Cet. Keempat, h. 9. pengertian.” 20 Belajar merupakan perubahan tingkah laku yang menyangkut berbagai aspek kepribadian seperti baik yang menyangkut perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan maupun sikap. Menurut James O. Wittaker, “belajar dapat didefinisikan sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”. 21 Dalam hal ini belajar dapat diperoleh melalui latihan dan pengalaman yang diterima oleh setiap individu yang belajar. Dari beberapa pendapat para ahli pada dasarnya mengenai pengertian belajar maka dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya merupakan proses perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman. Artinya belajar adalah proses interaksi antara siswa dengan lingkungannya, sehingga dari interaksi itu akan menghasilkan perubahan tingkah laku yang diarahkan pada suatu tujuan tertentu.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Muhibbin Syah mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, antara lain: 1. Faktor Internal Siswa Faktor yang berasal dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni: a Aspek Fisiologis Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya, dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran. b Aspek Psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Namun, di antara faktor-faktor rohaniah siswa yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut: 1 tingkat 20 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1990, Cet. Kelima, h. 84. 21 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. Kelima, h. 104.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Perbedaan hasil belajar biologi antara siswa yang diajarkan melalui pendekatan kooperatif teknik: student team achievement divisions (STAD) dan teknik Group Investigation (GI)

0 36 221

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe (Student Team Achievement Divisions) STAD Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD

1 6 165

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152