siswa untuk bekerja sama antarsesama siswa dengan membentuk kelompok
kecil untuk
menyelesaikan masalah
dan dalam
pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator. Berdasarkan beberapa pengertian menurut para pakar di atas
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang menuntut siswa untuk saling
membantu dan bekerja sama dalam kelompoknya dengan berbagai kemampuan yang mereka miliki untuk menyelesaikan suatu
permasalahan di mana siswa dapat menjadi sumber belajar bagi siswa yang lain dengan bimbingan dan arahan dari guru untuk mencapai
keberhasilan baik secara individu maupun kelompok dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.
b. Prosedur Pembelajaran Kooperatif
Prosedur pembelajaran kooperatif pada prinsipnya terdiri atas empat tahap, yaitu:
1 Penjelasan materi, tahap ini merupakan tahapan penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam
kelompok. 2 Belajar kelompok, tahapan ini dilakukan setelah guru memberikan
penjelasan materi, siswa bekerja dalam kelompok yang telah dibentuk sebelumnya.
3 Penilaian, penilaian dalam pembelajaran kooperatif bisa dilakukan melalui tes atau kuis, yang dilakukan secara individu atau
kelompok. 4 Pengakuan tim, adalah penetapan tim yang dianggap paling
menonjol atau tim paling berprestasi untuk kemudian diberikan penghargaan atau hadiah.
10
Penjelasan materi merupakan tahap yang pertama dalam hal ini guru memberikan gambaran umum mengenai materi pelajaran dimana
materi tersebut harus dikuasai siswa yang selanjutnya siswa harus memperdalam materi yang telah diberikan oleh guru dalam
pembelajaran kelompok. Belajar kelompok yaitu siswa bersama-sama
10
Rusman, Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, Cet. Ke-3, h. 212-213.
dengan kelompoknya untuk melakukan tukar-menukar sharing informasi dan pendapat, mendiskusikan permasalahan secara bersama-
sama, dan membandingkan jawaban mereka. Penilaian, dalam hal ini dapat dilakukan secara individu maupun kelompok setelah siswa
belajar dalam kelompoknya. Pengakuan tim merupakan tahap terakhir dimana dalam tahap ini ditentukannya kelompok yang paling
berprestasi untuk diberikan suatu penghargaan atas hasil kerja sama dalam menyelesaikan tugas.
c. Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Menurut Sanjaya pembelajaran kooperatif memiliki empat karakteristik sebagai berikut:
1 Pembelajaran secara tim, semua anggota tim anggota kelompok harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2 Didasarkan pada manajemen kooperatif, sebagaimana pada umumnya, manajeman mempunyai empat fungsi pokok, yaitu
fungsi perencanaan, fungsi organisasi, fungsi pelaksanaan dan fungsi kontrol.
3 Kemauan untuk bekerja sama, setiap anggota kelompok bukan saja harus diatur tugas dan tanggung jawab masing-masing, akan tetapi
juga ditanamkan perlunya saling membantu. 4 Keterampilan bekerja sama, siswa perlu didorong untuk mau dan
sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain.
11
Setiap anggota kelompok bersifat heterogen, artinya setiap kelompok terdiri atas anggota yang memiliki kemampuan akademik,
latar belakang, dan jenis kelamin yang berbeda.Dengan adanya perbedaan dalan kelompok tersebut, setiap anggota kelompok dapat
saling memberi dan menerima, berbagi pengalaman sehingga setiap anggota kelompok dapat saling memberikan kontribusi untuk
keberhasilan kelompoknya. Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran kooperatif
diperlukan prinsip kebersamaan atau kerja sama, karena keberhasilan
11
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2011, Cet. 8, h. 244-246.
pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok. Tanpa adanya kerja sama yang baik, pembelajaran
kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal. Dalam pembelajaran kooperatif kemauan untuk bekerja sama
itu diterapkan atau dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara berkelompok. Oleh karena itu, diperlukannya
kemauan dan
kesanggupan siswa
untuk berinteraksi
dan berkomunikasi dengan anggota yang lain dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
d. Unsur-unsur Pembelajaran Kooperatif
Adapun unsur-unsur yang terdapat dalam pembelajaran kooperatif antara lain:
12
1. Saling ketergantungan positif Guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa
saling membutuhkan
antarsesama. Dengan
saling membutuhkan antarsesama, maka mereka akan saling
ketergantungan satu sama lain. Saling ketergantungan dapat dicapai dalam: 1 pencapaian tujuan; 2 menyelesaikan
pekerjaan; 3 bahan atau sumber untuk menyelesaikan pekerjaan; 4 peran.
2. Interaksi tatap muka Interksi tatap muka menuntut para siswa dalam kelompok dapat
saling bertatap muka sehingga mereka dapat melakukan dialog, tidak hanya dengan guru, tetapi juga dengan sesame siswa.
Interaksi tatap muka memungkinkan para siswa saling menjadi sumber belajar.Dengan interaksi diharapkan memudahkan
siswa dalam mempelajari materi. 3. Akuntabilitas individual
12
Kunandar, Guru Profesional Implementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007, hal. 359.
Walaupun pembelajaran bersifat kooperatif namun dalam penilaian dilakukan secara individual. Hasil penilaian
individual selanjutnya akan disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa
anggota yang memerlukan bantuan. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok
secara individual. 4. Keterampilan menjalin hubungan antarpribadi
Pembelajaran kooperatif akan menumbuhkan keterampilan menjalin hubungan antarpribadi. Hal itu dikarenakan
pembelajaran kooperatif ditekankan aspek-aspek: tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan
mengkritik orangnya, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan sebagainya.
e. Keunggulan danKelemahan Pembelajaran Kooperatif
Keunggulan pembelajaran
kooperatif sebagai
suatu pembelajaran di antaranya:
1 Melalui pembelajaran
kooperatif siswa
tidak terlalu
menggantungkan pada guru, akan tetapi dapat menambah kepercayaan kemampuan berpikir sendiri, menemukan informasi
dari berbagai sumber, dan belajar dari siswa yang lain.
2 Pembelajaran kooperatif dapat mengembangkan kemampuan mengungkapkan ide atau gagasan dengan kata-kata secara verbal
dan membandingkannya dengan ide-ide orang lain. 3 Pembelajaran kooperatif dapat membantu anak untuk respek pada
orang lain dan menyadari akan segala keterbatasannya serta menerima segala perbedaan.
4 Pembelajaran kooperatif dapat membantu memberdayakan setiap siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajar.
13
Pembelajaran kooperatif memiliki keunggulan di antaranya, siswa dapat belajar secara mandiri dengan siswa yang lain sehingga
pembelajaran berpusat pada siswa, dan siswa dapat saling berbagi pengetahuan dan informasi serta dapat menjadi sumber belajar bagi
13
Wina Sanjaya, Op.cit., h. 249-250.