mereka memastikan bahwa seluruh anggota tim telah menguasai pelajaran, kemudian siswa diberi tes individu”.
15
“STAD bertugas membantu anggota kelompok untuk bekerja memecahkan masalah
yang diberikan guru, membuat kelompok bekerja yang saling mngemukakan pendapat maupun menghadapi tes atau ulangan”.
16
Dengan adanya kerjasama antar anggota kelompok tersebut akan meningkatkan minat belajar, partisipasi dalam proses pembelajaran,
adanya keberanian untuk mengungkapkan pendapat, mengajukan dan menjawab pertanyaan.
Shlomo Sharan mengemukakan bahwa “Gagasan utama
dibelakang STAD adalah memicu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang
diajarkan guru”
17
Model pembelajaran tipe STAD memungkinkan siswa untuk melakukan pertukaran informasi sehingga mendapatkan
informasi tambahan tentang suatu materi dari anggota kelompok yang lain. Keterlibatan dengan orang lain membuka kesempatan bagi
mereka untuk saling mengevaluasi dan memperbaiki terhadap sesama.
b. Langkah-Langkah STAD
Adapun langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut:
1. Penyampaian tujuan dan motivasi. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan
memotivasi siswa untuk belajar. 2. Pembagian kelompok.
Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, tiap kelompok terdiri dari 4 -5 siswa secara heterogen.
3. Persentasi dari guru. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu media, pertanyaan
atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
15
Trianto, Mendesain Model pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 68.
16
Zulfiani, Op.cit., hal.139
17
Shlomo Sharan, The Handbook of Cooperative Learning, Yogyakarta: Familia, 2012, hal. 9.
Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa.
4. Kegiatan belajar dalam tim kerja tim Siswa belajar secara berkelompok. Guru menyiapkan lembaran
kerja sebagai pedoman bagi kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi.
5. Kuis evaluasi. Guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis
tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
Siswa mengerjakan kuis secara individu.
18
Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, pertama-tama guru membentuk siswa berkelompok secara heterogen
terdiri dari 4-5 orang per kelompok, selanjutnya setiap kelompok diberikan lembar kerja, yang harus diisi oleh masing-masing anggota
kelompok kemudian saling menjelaskan jawaban satu sama lain dan saling membantu untuk menguasai bahan ajar melalui tanya jawab atau
diskusi antar sesame anggota kelompok. Setelah tiap-tiap kelompok berdiskusi,
guru meminta
salah satu
kelompok untuk
mempersentasikan hasil diskusinya yang kemudian akan dikoreksi oleh guru dan kelompok lainnya. Selanjutnya guru meminta siswa
untuk kembali duduk ke posisi semula dan membagikan soal kuis sebagai evaluasi untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap bahan
ajar yang telah dipelajari. Tiap siswa dan tiap kelompok akan diberi skor atas penguasaannya terhadap bahan ajar.
3. Metode Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran konvensional merupakan pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru.Pembelajaran ini cendrung berpusat pada guru,
sehingga terjadi prakrik pembelajaran yang kurang optimal karena guru membuat siswa pasif.Metode yang sering dipakai dalam pembelajaran
konvensional adalah ekspositori.
18
Rusman, Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru, Jakarta: Rajawali Pers, 2011, cet. 4, hal. 215.