Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Lemak dengan Status Gizi Lebih Pada

86 yang pendapatannya lebih rendah kurang mampu menyediakan makanan yang sesuai dengan pola menu seimbang, mereka lebih cenderung memilih makanan yang mengenyangkan banyak mengandung lemak dengan harga yang terjangkau murah dan kurang memperhatikan kualitas dan kandungan zat gizinya dan proporsi terbesar pada responden status ekonomi menengah kebawah dibandingkan dengan responden status ekonomi menengah ke atas. Penelitian ini berbeda dengan penelitian Nelly 2009 yang menyatakan tidak adanya hubungan antara status gizi dengan pendapatan orang tua yang dimana jumlah responden dengan pendapatan dibawah UMR mengalami obesitas sebanyak 10 orang 12 dan tidak mengalami obesitas sebanyak 73 orang 88.

6.3.3 Hubungan Antara Pendidikan Ibu dengan Status Gizi Pada Siswai SD N 05

Kuningan Barat Pendidikan orang tua khususnya ibu merupakan salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak, dimana pada akhirnya mempengaruhi gizi anak. Menurut Hidayat 1980, mengatakan tingkat pendidikan akan mempengaruhi konsumsi makanan yaitu melalui cara memilih bahan makanan. Dalam penelitian ini didapatkan dari 49 ibu yang berpendidikan menengah sebanyak 80 39 orang yang memiliki anak berstatus gizi lebih. Sedangkan dari 21 ibu yang berpendidikan tinggi sebanyak 48 10 orang memiliki anak berstatus gizi lebih. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara pendidikan ibu dengan status gizi lebih. Hasil penelitian ini bermakna dengan 87 penelitian Ratus Ayu Dewi Sartika 2011 yang menggunakan sampel yang sama yaitu anak sekolah dan jenis penelitiannya cross sectional yang menyatakan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan ibu dengan status gizi lebih. Persamaan ini terjadi karena pada hasil penelitian proporsi responden yang ibunya berpendidikan menengah lebih besar dibandingkan responden gizi lebih yang orang tuanya berpendidikan tinggi. Pengetahuan kesehatan dan gizi merupakan faktor yang menonjol dalam mempengaruhi pola konsumsi makan. Meskipun daya beli terhadap makanan tinggi, tetapi bila tidak disertai dengan pengetahuan gizi, masalah gizi akan dapat terjadi. Pendidikan yang rendah dengan pengetahuan gizi yang cukup dan kesehatan yang lebih baik sehingga dapat mendorong terbentuknya perilaku yang lebih baik .

6.3.4 Hubungan Olahraga dengan Status Gizi Pada Siswai SD N 05 Kuningan

Barat Pola aktivitas yang rendah berpengaruh terhadap peningkatan risiko gizi lebih pada anak. Gizi lebih lebih mudah diderita oleh anak yang kurang beraktivitas karena jumlah kalori yang dibakar lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kalori yang diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehingga berpotensi menimbulkan penimbunan lemak yang berlebih dalam tubuh. Hasil penelitian ini menunjukkan dari 51 siswa yang memiliki waktu olahraga ringan terdapat 80 41 orang yang berstatus gizi lebih. Sedangkan dari 19 siswa yang memiliki waktu olahraga berat terdapat 42 8 orang yang berstatus gizi lebih. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan antara olahraga